Part 29

15.5K 1.1K 10
                                    

Sudah dua hari ini Ali tak menemui Prilly.

Ali membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan ini. Keadaan dimana Prilly, kekasihnya melupakan dirinya dan kenangan-kenangan bersamanya. Keadaan dimana Prilly, kekasihnya memiliki kekasih baru. Entah bagaimana hal itu bisa terjadi.

Dan kini Ali sedang menatap pantulan dirinya di cermin. Kemeja flanel kotak-kotak yang didominasi warna merah, celana jins, dan sepatu vans hitamnya cukup membuat penampilan Ali terlihat keren. Malam ini ia akan menghadiri acara ulang tahun Kevin. Kevin memberi tahu bahwa konsep acara ulang tahunnya tidak begitu formal sehingga Ali tidak kerepotan dalam memilih pakaian yang akan ia kenakan.

Setelah merasa siap dan berpamitan pada Mama nya, Ali pun meraih kunci mobil nya dan melaju menuju rumah Kevin karena memang ulang tahun Kevin diadakan di rumahnya.

***

"Woy!" Ali menepuk bahu Kevin yang sedang berbincang dengan Cio.

Mereka bertiga pun berhigh-five ria sejenak.

"Happy birthday Vin.. rambut lo udah ubanan noh..!" ledek Ali.

"Makasih Li.. tapi gak usah ditambah embel-embel uban juga dong.." Kevin mendengus kesal.

Cio dan Ali tertawa kecil melihat ekspresi bete seorang Kevin.

"Sayaaaang!!!!" Mila yang baru saja datang langsung memeluk Kevin dari belakang.

Kevin yang terkejut kemudian menarik Mila ke hadapannya.

"Mila?" Kevin menangkup pipi Mila dengan kedua tangannya.

"Happy Birthdaaay!!!!" Mila mengembangkan senyum manisnya.

"Kamu bilang kamu gak bisa dateng..?"

"Yeee kan ngerjain kamu doang..."

"Hiih nyebelin kamu yaa.." Kevin mencubit hidung Mila gemas seraya tersenyum senang karena ternyata kekasihnya bisa menghadiri acara ulang tahunnya.

"Aduuh sakit.. kok nyubit sihh.." rengek Mila.

"Kangen sama kamu sayang..." ucap Kevin lembut. Setelah lulus SMA, Kevin dan Mila memang terpaksa harus menjalani hubungan jarak jauh karena Mila melanjutkan kuliah di Bandung. Mereka hanya bertemu jika ada hari libur tertentu saja.

"Aku juga kangeeennn..." Mila memeluk erat Kevin.

Kevin membalas pelukan Mila tanpa mempedulikan Cio dan Ali yang menatap nya geli. Walaupun sebenarnya hati Ali sedikit merasa sedih mengingat kemesraannya dengan Prilly yang tak bisa ia rasakan lagi sekarang.

"Udah dong mesra-mesraan nya... tega lo pada. Gue jones nih!" cibir Cio yang dihadiahi jitakan oleh Kevin.

Ali dan Mila terkekeh.

"Oh iya sayang.. aku bawa kado buat kamu... semoga kamu suka yaa..." Mila melepas pelukannya kemudian mengambil sesuatu dari tas yang ia bawa.

"Duh jadi penasaran apa isinya..." Kevin mengguncang-guncangkan kotak berukuran tak begitu besar terbungkus kertas kado yang diberikan Mila.

"Udaah nanti aja ya dibukanya..." kata Mila.

"Hmm iya deh.."

Mila, Kevin, Cio dan Ali pun terlibat perbincangan kecil tentang kehidupan kuliah mereka ya walaupun Ali bukan lagi menceritakan kuliah, namun pekerjaannya di Syarief Corp karena Ali yang cukup cerdas telah menyelesaikan kuliahnya dengan waktu singkat dan meraih gelar sarjana. Sebuah kebanggaan tersendiri untuk Ali dan keluarga nya.

"Wah.. berarti lo hebat dong Li.. bisa ngatasin masalah Syarief Corp dalam waktu singkat.." puji Mila setelah mendengar cerita singkat Ali mengenai perjuangannya mengembalikan bisnis papa nya.

I am UntouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang