¬ Prolog ¦ Fall in Love

5K 215 1
                                    

Konoha-Gakuen

"Hinata-chan!" Merasa dipanggil, gadis bersurai indigo itu mencari seseorang yang meneriaki namanya tadi.

"Kita satu kelas!"

Sebuah pelukan mendarat di tubuh gadis mungil bernama Hinata itu.

"N-Ne.. Sakura-chan, berat--" gumam Hinata.

"Eeh?! Gomen hehe" Gadis bernama Sakura pun melepaskan pelukannya.

"Hinata! keberuntungan memang selalu dekat dengan kita, ne!" ujar Sakura.

"Hn" Hinata menganggukan kepalanya sembari tersenyum manis.

"Sakura-chan, apa tidak apa.."

"Jangan berpikir seperti itu lagi" potong Sakura.

"Kau selalu bertanya hal itu setiap kita naik kelas, dan satu kelas lagi."

"Sudah kubilang aku senang selalu satu kelas denganmu, Hinata-chan!" Lanjut sakura.

"A-arigatou Sakura-chan.. " senyuman manis tampak di wajah Hinata. Ia bahagia memiliki teman baik seperti Sakura.


Ya. Dari kelas 1 SMP hingga sekarang mereka selalu satu kelas, dari situ pula pertemanan mereka semakin mengerat.

Saat SMP, Hinata adalah gadis pendiam namun memiliki otak cerdas, ia sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.

Sedangkan Sakura, dia adalah siswi terpopuler di SMP karena dia seorang model seragam sekolah, ia sering muncul di acara TV dan majalah, tapi dia tak menikmati pekerjaannya itu. Karena pekerjaan itu ia merasa hubungannya dengan Hinata agak merenggang.

"Mau berkeliling?" Ajak Sakura

"Hn" angguk Hinata.

"Kita berlomba sampai ke lapangan,ne!" Sakura berlari meninggalkan Hinata

"Matte!"

Jujur, Hinata belum mengenal akademi ini. Ia takut tersesat di sekolah yang cukup luas ini.

"Sakura...-chan?"

Hinata melihat sahabatnya itu sedang berdiri membeku sembari melihat ke arah lapangan.

"Sakura.."

"Sstt.." Sakura berdesis lalu menunjuk seorang pemuda dengan bentuk rambut aneh. Seperti ekor ayam, mungkin?

"Diaa...tam..pan..,kan?" Gumam Sakura dengan terbata-bata.

Hinata menatap sahabatnya sebentar lalu menatap kearah pemuda itu lagi.

Tampan tentu, pikir Hinata. Tapi dia tak setertarik itu pada pemuda yg dimaksud Sakura. Ia merasa familiar dengan pemuda itu.

Tiba tiba, seorang pemuda bersurai kuning mendatangi pemuda itu dari kejauhan.

"Saa, Hinata-chan, ayo kita lanjut kan" lanjut sakura. Hinata mengikuti sahabatnya berjalan sembari menatap pemuda bersurai kuning itu.

"Senyumannya cukup..bukan, dia .. sangat tampan" batin Hinata.

×××

"Oi. apa kau menemukan gadis manis di sekitar sini?" Ujar pemuda bermata saphire dan bersurai kuning ditambah tanda lahir yang mirip kumis di pipinya

"Berhentilah memikirkan gadis, dasar" Jawab pemuda raven di sebelahnya.

"Ya sudah, disini terlalu sepi, kita pergi ke kelas saja-dattebayo" ajak pemuda kuning itu.

Langkah nya diikuti pemuda raven di belakanya.

"Ma, Sasuke, sering-sering mengalahlah di kelas, untukku-ttebayo" pinta penuda kuning sembari menyikut lengan temannya itu.

"Cih, aku tak bisa melakukan itu untukmu, Naruto, seenaknya saja" jawab pemuda bernama Sasuke itu, dingin.

"biarkan aku berada di peringkat 10 besar, jika tidak, bagaimana bisa siswi manis mendatangiku-ttebayo.."

"Aku tak peduli!?" ya, singkat, padat dan jelas.

"Teme! Teman macam apa kau ini" teriak Naruto.

"Sejak kapan kita berteman"

"TEME!!"

×××

"Hinata-chan apa kau mendengarkanku?" Ujar Sakura.

"eh? Ada apa?"

"Hmm..kau sedang memikirkan sesuatu, ne?"

Sesampainya di kelas, mereka duduk di bangku masing masing, setelah duduk, mereka tak mengeluarkan suara hingga Sakura bertanya.

"Kau kenapa?" penasaran

"Apa kau merasakan hal yg sama denganku?" Tanya Sakura.

"Mm... tapi bukan pemuda yang kau maksud.." rona merah mulai tersebar di pipi Hinata.

"Jadi..kita sama-sama..



Jatuh cinta, ne?


13.08.2015
-오-

edited
05.01.2019

B E T W E E N [ editing ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang