♡ Evening Day ✧

34 16 4
                                    

Kening Tyara mengerut heran. " Sorry, maksud gue ... Ah, Lupain aja, Lo mau nggak jad—"

"Kak, ini." lagi-lagi Clara menyela,  menyodorkan kotak bekal kehadapan Ergo yang mengendus kasar, mati-matian menahan emosi. Tangannya mengepal. Andaikan, tidak di depan Tyara sudah pasti gadis itu sekarang menjerit menangis ulahnya.

"Nasi goreng hati ayam buat Kakak." Clara tidak mengerti raut tidak suka Ergo. Saking senangnya bisa bertemu dengan pujian hatinya.

"Nggak, gue alergi hati ayam," ucap Ergo datar membuat wajah si gadis kecewa, pemberiannya tidak diterima. "Oh gitu ya, kak. Yasudah gapapa. Nanti, Cia bikinin gak pakai hati ayam," cerocosnya sembari menerobos saku seragamnya mengambil ponselnya. "Kak, foto bareng yuk! Mumpung kakak ada disini," pinta Clara mengangkat ponsel mengarah kepada mereka bertiga.

"Ayo bergaya!" serunya. Mau tidak mau Ergo harus bersiap berfoto, Ergo mengikis jarak dirinya dengan Tyara. Kesempatan dalam kebetulan.

Cekter! Satu gambar tersimpan.

Merasa jarak tubuhnya dengan Ergo dekat sekali, bahu mereka hampir saja bersentuhan, Tyara kembali bergerak menjauh. Ia merasa risih dengan cowok itu suka sekali dekat-dekat dengan dirinya.

"Makasih ya kak. Serasi banget kita," ucap Clara spontan." Eh, ups ... Hihihi ..." kekehnya. Ergo hanya tersenyum miring.

Bunyi lonceng masuk menggema. Tyara menghela nafas lega, cowok yang baru dikenalnya ini akan segera pergi.

"Udah masuk, aku duluan ya," pamit Tyara berlalu cepat dan pura-pura tak mendengar panggilan Ergo.

"Hmmm ... Kak ini mau gak dikirim?" tanya Clara, memperlihatkan foto mereka. "Enggak!" jawab Ergo keluar sifat aslinya, suka membentak. Clara terjingkat kaget.

"Oky kalau gitu, kak. Bye-bye!" Gadis itu melangkah mundur dengan tubuh tetap menghadap Ergo yang melangkah pergi tanpa menoleh, tangannya melambai-lambai.

" Gimana bro? Berhasil?" tanya Enji.

"Belum," jawab Ergo dingin.

"Terus lama banget Lo. Ngapain aja?" tanya  Enji lagi.

"Banyak nanya Lo!" seru Ergo masuk ke kelas. 

Semenjak hari itu, Ergo hampir setiap hari datang ke kelas Tyara. Namun, tidak pernah bertemu karena gadis yang ingin
dia temui menghindar kadang bersembunyi saat Ergo mencarinya.

Hanya Clara yang selalu antusias menyambut kedatangan Ergo.

Tyara sudah tahu, ia dijadikan permainan.
Pulang sekolah dihari itu, ia mendengar sendiri Ergo dan teman-temannya membicarakan dirinya.

"Ra, temenin aku pipis dong," pinta Clara sewaktu mereka hendak pulang. Tyara mengangguk dan mengiringi temannya.

Saat ia hendak masuk WC malah mendengar percakapan Ergo dan teman-temannya yang sedang lewat depan WC cewek hendak menuju ke WC cowok. Tyara berdiri disamping pintu menguping percakapan mereka.

"Lo yakin bakal menang dalam taruhan ini? Gue liat auranya tuh cewek cuek dan dingin banget ama cowok."

"Sama gue, ia bakalan meleleh!" seru Ergo yakin seratus persen. "Liat aja kalian berdua. Gue Ergo Zerox mampu taklukin semua cewek."

Evening DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang