05. Strawberry Candy

67.9K 4.1K 110
                                    

haloww~ haloww~

Happy Reading!
—✦◌✦
🤎🐻

"Loulou, kakak pulang."

Ravel yang baru saja tiba di Mansion, melangkah lebar menghampiri Lou yang saat ini tengah duduk bersila diatas sofa ruang keluarga.

Lou menoleh, menatap kedatangan kedua kakaknya dengan pipi chubby yang menggembung. Mengunyah Cake strawberry buatan sang Mama.

Lion yang berjalan dibelakang, menajamkan pandangan begitu melihat ada sepiring Cake strawberry di pangkuan si bayi.

"Siapa yang memberikanmu makanan manis?" Lion bertanya dengan wajah datar.

"Mama." jawab Lou polos, membuat pandangan Lion langsung melunak.

Lou itu sangat maniak makanan manis. Jika tidak ada yang mengontrol, ia mungkin tak akan berhenti mengonsumsinya setiap hari.

Ravel terkekeh saat melihat pipi chubby Lou terkena sedikit cream kue. Meletakkan tas serta almamaternya keatas sofa, Ravel segera mendudukkan diri di samping sang adik seraya meraih tissu.

Dengan telaten, Ravel membersihkan pipi chubby Lou. "Kakak membelikan mu croissant."

"Sungguh?"

Cup!

Tepat saat Lou menolehkan wajah untuk menatap Ravel, sang kakak justru mengambil kesempatan mengecup pipi chubby nya.

"Kakak menciumku!" seru Lou tiba-tiba, langsung beranjak berdiri seraya meletakkan sepiring Cake strawberry nya keatas meja kaca.

Ravel sedikit mendongak, menatap Lou tanpa wajah merasa bersalah."Kata siapa kakak memukulmu?"

"Kakak!" pekik Lou merengek, menghentakkan kaki mungilnya pada karpet.

"Iya, iya, maaf. Kakak tidak boleh mencium Lou sebelum mandi." ujar Ravel segera mengakui kesalahan, berusaha meraih tangan mungil Lou agar kembali duduk.

"Tidak mau!" Lou segera menjauh, menyembunyikan kedua tangannya dibelakang tubuh.

"Mau croissant tidak?" Ravel mengangkat sebelah alis, menatap Lou yang langsung terdiam dengan pipi menggembung merajuk.

"Jangan marah~" Ravel segera meraih pinggang Lou agar mendekat, mengguncang tubuh mungil sang adik seperti anak kecil.

"Hmph!" Lou langsung membuang muka, bersedekap dada tak mau menatap sang kakak.

"Ravel, Lion, kalian sudah pulang? Kenapa tidak langsung membersihkan diri?"

Lovisa datang dari arah dapur, dengan membawa nampan berisikan segelas susu strawberry hangat untuk si bayi beruang.

Lou ingin menghampiri Lovisa untuk mengadu, namun tubuh mungilnya segera ditarik hingga jatuh ke pangkuan Ravel.

"Mama! Lou dici- hmphh!"

Ravel dengan sigap membungkam mulut mungil Lou. Membuat Lovisa yang hendak meletakkan gelas susu Lou keatas meja kaca, memicingkan mata curiga.

"Kami hanya bercanda, Ma." ujar Ravel cepat, tersenyum manis kearah Lou yang menatapnya penuh permusuhan.

"Ravel, cepat lepaskan adikmu."

"Rotinya kakak bawa." Lion yang masih memegang paper bag berisikan croissant untuk Lou, langsung melangkah pergi begitu saja. Membuat Lou yang melihatnya membelalakkan mata.

"Awss!"

"Kakak! Itu punya Lou!"

Lou berteriak setelah berhasil menggigit tangan Ravel. Begitu Ravel mengibaskan tangannya yang baru saja digigit, Lou segera bangkit dan langsung berlari mengejar Lion.

LOUISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang