Tidak memakan waktu lama Eryk tertidur di dekapan hangat Devide. devide mengelus rambut pirang lembut itu dan memandang wajah cantik di hadapannya. Sedikit sakit membayangkan bagaimana dia melihat Eryk di kehidupan pertamanya mati begitu juga saat dia melihat mayat Eryk di dunia bawah
Untung dia mengunci sedikit darah Eryk pada telur Phoenix yang sebenarnya sudah mati namun dia memberikan darah Eryk saat menjadi dewa bulan, dan telur itu hanya wadah. namun sayangnya Eryk melupakan ingatannya dua kehidupan sekaligus
Namun Devide tidak perduli. Yang pasti dia senang Eryk kembali ke pelukannya
Bulan demi bulan terlah berlalu. Kini usia kandungan Eryk sudah menjacapai 9 bulan tinggal menghitung hari untuk kelahirannya, Devide semakin posesif tentang Eryk bahkan dia akan stay 24jam di samping sang istri
Sekarang waktunya Eryk melahirkan, dengan harap cemas Devide mondar-mandir di luar kamar di sampingnya di temani oleh paman Teo yang terlihat menikmati kepanikan Devide
“Hahaha Devide kamu seperti aku saat memiliki ion dulu!!!” ucap paman Teo seraya meminum anggur, menceritakan bagaimana dia khawatir dengan istrinya yang melahirkan anak pertama mereka
Devide tidak perduli dengan apa yang teo ceritakan pikirannya khawatir dia memandang keluar yang rupanya hari sudah mulai gelap, mata emas itu mengelap dia kemudian berjalan keluar rumah
“Paman, aku titipkan Eryk sebentar” ucap Devide dingin
“Huh? Baiklah”
Paman Teo memandang punggung devide yang menjauh, dia sudah menduga bahwa identitas kedua anak ini sangat istimewa melihat bagaimana kuatnya Devide dia tau mereka bukanlah orang sembarangan
Devide memandang dingin kearah ratusan cahaya di atas awan, dengan berani Devide terbang kesana. Disana terlihat prajurit berjubah putih dengan memegang pedang di sampingnya ada beberapa orang yang memiliki aura kuat
“Lama tak bertemu Adikku!”
Salah satu dari ketiga orang di sana bersuara, Dia adalah Ariel Dewi kebijaksanaan. Dewa tingkat tinggi
Sedangkan laki-laki di sampingnya memandang Devide dengan wajah sinis. Dia adalah Depios Dewa Binatang. Dewa tingkat Menengah yang merupakan seorang Naga
“Kau masih tampan rupanya, Devide!!”
Dewi di samping Dewi Ariel bersuara dengan wajah senyum manis, dia adalah Retias Dewi Keadilan. Dewi tingkat Tinggi
Devide memandang datar mereka bertiga, tanpa menunggu waktu lama dia mulai mengeluarkan kekuatannya untuk menyelimuti wilayah desa, aura panas mulai di rasakan dewa-dewi itu, Devide memasuki wujud dewanya. Dewa Matahari.
Dewa Depios mulai menyerang Devide dengan pasukannya entah kenapa Devide bisa merasakan rasa benci dari mata Depios, namun Devide tidak berbelas kasih dia menyerang Depios dengan pedangnya yang menembus pasukan di belakang hingga menghilang menjadi abu
Dewi Ariel tidak tinggal diam dia mulai menyerang Devide, begitu pula Dewi Retias yang mulai melancarkan serangannya, pertarungan mereka tentu saja membuat sebuah guncangan di dunia atas ini
Tampaknya mereka berempat tidak perduli dengan itu, semakin lama mereka bertarung Dewi Ariel menyadari bahwa kekuatan devide sepertinya sudah meningkat membuat dia kewalahan apalagi, dewa Depios dan Dewi Retias
Dewa Depios mengagungkan ekornya karena dia sudah berubah menjadi naga dia mengaum menyemburkan api, namun Devide menyambut api itu
“Bodoh!! Kau tidak tau kekuatan utama Matahari adalah api!! Kau sama saja membantunya!!!” teriak Dewi Ariel
“dasar nggak gun-” ucapan Retias terpotong saat menemukan sebuah pedang menancap di dadanya, dengan gemetar dia memandang devide “Dev..”
Hugsss!!
Tubuh Retias langsung menjadi abu akibat api dari Devide, Dewi Ariel membulatkan matanya dia memandang Devide dengan ngeri, kemudian dengan sebuah pedang dia kembali menyerang Devide
“menyerahlah Devide, serahkan Gerhana pada kami!!!” teriak dewa Depios
Mata Devide menajam dia mulai menyerang Depios dengan kejam hingga membuat kulit naga Depios terkelupas Merasakan panas yang teramat pada pedang Devide
“Ugh-”
Mata Dewi Ariel bergetar melihat kepala naga itu jatuh kebawah hutan, dengan wajah ngeri dia melihat Devide mendekatinya
“D-devide!! Jika kau membunuhku ayah tidak akan melepaska mu!!”
Devide menghiraukan peringatan itu dengan wajah yang di penuhi darah dia berjalan mendekati Ariel yang terduduk lemas di atas awan, senyum sinis terlihat di wajah tampan itu
“Apa aku perduli?”
Sring!!
Kepala Ariel terlepas di tubuhnya, Devide menghanguskan semua mayat mereka dengan wajah datar dia memandang bulan yang terlihat bersatu dengan matahari, Gerhana Telah lahir.
“Selamat Eryk!!, kau mendapatkan anak yang sehat, dia berjenis kelamin laki-laki!!!”
Mata Eryk mengeluarkan airmata bahagia dia mencium kening anaknya dengan kasih sayang, kemudian dia memandang kearah bibi yang membantunya
“Dev.. dimana bibi?” ucapnya lemah
Segera setelah dia berucap terlihat pintu terbuka disana ada Devide yang datang dengan wajah khawatir, tidak ada noda darah apapun di baju serta wajahnya.
Bibi yang melihat itu langsung keluar meninggalkan pasangan yang terlihat bahagia menyambut anak mereka. Wajah Devide melembut dia mencium kening anaknya serta istrinya sambil berbisik
“Selamat datang di dunia, anakku. Elias”
END
Huaaaaa makasih banget buat kalian yang udh dukung aku sama cerita ini 😍 nggak kerasa bakalan tamat di tahun ini wkwkwk.
Makasih semua udh nemenin aku dari awalll cerita sampai end, aku seneng banget karena ini cerita pertamaku yang udh end 🤍
Walaupun udh end Jagan lupa vote and komen🐒 nantikan cerita dari author kere ini
Dah nyet🐒
YOU ARE READING
Eclipse [End]
FantasyRasanya tidak adil dia mati karena ingin menyelamatkan seorang gadis yang di sukainya Bukanya masuk syurga dia malah terlempar di sebuah novel berdarah Dan menjadi karakter yang tidak pernah muncul di novel itu "I love you" "Huh?" _____ Star_21_ja...
C.38 End
Start from the beginning
![Eclipse [End]](https://img.wattpad.com/cover/329774305-64-k922296.jpg)