Kiss me hug me give me a strong push I will call your name

147 19 3
                                    

Yibo membaringkan Zhan di ranjang dengan perlahan, kepala Zhan sudah kosong dia terbuai akan rangsangan kecil dari kekasihnya yang pintar menggoda.
"Bukankah tadi-"

Yibo yang melepas ikat pinggang Zhan berdesis, "Sssttt.. kamu baru pulang bekerja, kamu bisa lelah."

Zhan terkekeh, raut wajahnya tidak bisa menolak bantuan di bawah sana, "Apa bedanya huh? Apa bedanya lelah sekarang atau nanti?"

Dada Zhan membusung, tangannya menyalurkan rasa nikmat yang diberikan, membuatnya kehilangan akal sehat dan mendesah setelah cuti melakukan kegiatan karna sibuk.
"Jangan terlalu keras uhh.. "

Zhan melemaskan otot tangannya dan melihat kekasihnya yang bertelanjang tepat di depan matanya mengukung dirinya dengan wajah tersenyum seolah tanpa dosa sedang menggoda di bawah sana.
"Aku bingung.."

Zhan mengerutkan keningnya, pertanyaan apa ini yang diberikan? Sedangkan tangan dominan tidak berhenti menggodanya, "Huh?"

"Aku melihatmu tampan, dan juga secantik ini, bahkan lebih cantik saat seperti ini, aku merasa marah jika orang lain bisa tertarik dengan milikku."

Zhan meloloskan desahannya berkali-kali, "Uhh berhenti membual, aku sudah tidak tahan."

Zhan memeluk kekasihnya dan menerima segala godaan apa pun itu, semakin dia dekat dia merasa senang dan bahagia. Apa pun masalahnya dia akan melupakan segalanya dan sibuk menikmati sentuhan tangan kekar kekasihnya dan menunggu hentakan keras yang membawanya terbang.

"Jangan kasar."peringat Zhan melihat diri Yibo akan memasuki dirinya.

Yibo mengecup kekasihnya, dia sejenak merasa bersalah atas tindakannya di masa lalu dan berkata,"Aku salah, maafkan aku..aku akan melakukannya sesuai instruksimu."

Zhan mengangguk, dia memeluk Yibo begitu erat, mata mereka mengunci satu sama lain, Yibo dapat melihat segala ekspresi Zhan di setiap inci gerakannya. Yibo berbisik tertahan, "Hmm.. terlalu lama menganggur, sedikit ketat."

Yibo tak berhenti mengelus rambut Zhan, kekasihnya tampak kesakitan, mengecup kedua mata yang mulai berkaca-kaca dan membiarkannya melukai punggungnya.
"Tidak masalah, aku tidak apa-apa." Ucap Yibo ketika Zhan mengepalkan tangan daripada melukai punggungnya.

Zhan menggeleng, "Bergeraklah."

Mendapatkan instruksi, Yibo melakukannya dengan gerakan pelan yang langsung mendapatkan titik ternikmat kekasihnya yang langsung berteriak. Bukankah rasanya itu membanggakan? Yibo akui jika itu termasuk hal yang hebat.

Sekian waktu gerakan semakin dekat, tempo juga tidak bisa di ajak bernafas, Zhan sedikit kewalahan namun terasa imbang dengan apa yang mereka rasakan dengan apa yang mereka teriaki.

Keringat mulai membanjirinya, Zhan tidak bisa berhenti tersenyum ketika godaan kecil di tengah penyatuan yang dilempar Yibo membuatnya tersipu malu.
"Kita harus melakukan setiap hari." kata Yibo.

"Dasar gila."saut Zhan.

"Aku mengingatmu sejak pagi Zhan."

"Huh?" Zhan tidak mendengar dengan jelas.

"Aku menginginkanmu sejak pagi.."

Zhan tertawa, "Kenapa?"

Yibo menggeleng dia tidak tahan dan menjawab, "Uhh.. teman priaku.. shh dia bercerita dewasa di depanku."

Zhan segera mengganti posisi, dia pemimpin sejak awal, "Aku pandai memacu kuda."

Yibo terkekeh mengangguk, dia menyukai sifat centil kekasihnya yang menggunakan dirinya bagai kuda, tidak masalah itu duniawi. "Kamu cantik Zhan."

Night Changes but Not Dreams (Hiatus)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora