SM2 | Quarante Trois

224 18 14
                                    

Yosh, kita bertemu lagi. Pertama-tama, selama Hari Raya Idul Fitri yang ke 1445 H, bagi yang beragama Islam 💫

•°~Happy Reading~°•

Dengan raut tertekan Ryder berdiri di depan lokernya. Alice begitu memaksanya untuk mengecek loker. Apa yang beda dari lokernya? Ryder hanya akan ada berbagai macam coklat disertai surat di dalam sana.

Saat hendak mengambil kunci lokernya gerakan Ryder terhenti. "Buat apa kunci kalau sudah di bobol?" dengus Ryder dan mengurungkan niatnya.

Ryder membuka lokernya dan mendapati kekosongan. "Tumben?" Tak ada yang namanya coklat dan surat warna-warni. Namun, sebuah map coklat Ryder dapati di sana.

Ryder meraih dan membukanya. Jantung laki-laki itu berdetak cepat mendapati gambar yang tidak asing di matanya. Gambaran yang didominasi gelap dan terkesan creepy, khas Nix.

Gadis itu menggambar sebuah pagar sebagai pembatas dan beberapa pot dengan bunga yang layu, di depan sana terdapat bangunan-bangunan tua berlumut dengan latar hitam oleh coretan tak beraturan pensil. Gambar itu terlihat di ambil dari ketinggian.

Tanpa berlama-lama Ryder memberi tahu semua anggotanya dan karena begitu antusias, mereka mengantarkan gambar itu langsung ke kantor detektif.

Ketujuh anggota Scorpion mematap serius pria bertopi hitam yang menatap dua gambar berbeda yang sebelumnya telah diserahkan Ryder.

"Bagaimana dengan sidik jari yang ada di sana?"

Pria yang berprofasi sebagai detektif itu meletakkan kedua gambar itu di atas meja dan menatap Ryder dan keenam orang lainnya. "Hasilnya akan keluar minggu depan, kalian bisa kembali saat itu," jelasnya.

Seketika ruangan itu penuh decakan kekecewaan.

"Tapi bagaimana dengan pemandangannya? Bangunan-bangunan itu? Anda tau?" Ryder kembali bertanya sambil menunjuk gambar.

Pria bernama Marco itu tiba-tiba menunjukkan keseriusannya dengan memajukan tubuh lalu menumpukan siku di atas meja dan menyatukan ujung-ujung jarinya. "Hanya satu wilayah di sisi timur yang penampakannya seperti di gambar." Marco menjeda kalimatnya membuat seluruh anggota Scorpion penasaran.

"Itu kota-"

"Apa?!" seru anggota Scorpion karena tak sabaran.

Marco memutar bola mata malas, menjauh dari meja dan menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Kalian terlalu serius. Ini belum pasti, tapi penampakannya itu seperti kota Nekropolis, kota yang mulai ditinggalkan penduduknya dan menjadi kota mati," sambung Marco.

Saat Ryder hendak menyeletuk, Marco memotong perkataannya, "Tapi itu belum pasti. Di sudut kota Trynapolis yang nyatanya tempat kekacauan dan kriminalitas yang tinggi, juga terdapat daerah yang seperti itu."

Lagi-lagi mereka dikecewakan dengan fakta yang satu itu, padahal tadi mereka sangat berharap.

"Jika kalian yakin dua gambar ini dari teman kalian yang diculik, maka dia akan menggambar suatu yang menjadi ciri khas kotanya. Tunggu saja."

Ryder dan yang lainnya berharap ada hal yang menguatkan posisi Nix.

***

Scorpion MissionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang