Prolog

43 9 0
                                        

The Rules of Excelsior Internasional School:
___________________________________________
1.Menetap,ada,dan bisa.
2.Berbicara penuh wibawa
3.Berbahagia
4.Tidak bolos
5.Merasa puas
6.Memiliki IQ cerdas
7.Tidak ada satupun bangku kosong saat pelajaran di dalam kelas!
8.Anda patuh,maka anda selamat

Tertanda
Direktur EIS

--------

Tangan kekar dengan jari-jemari telunjuk itu mengarah pada setiap kalimat yang terukir di atas bilik papan besar Excelsior Internasional School ini. Lelaki bertubuh tegap dan proporsi yang cukup dengan badge name bertuliskan 'Samuel Kaisar Alaric'itu mengerutkan keningnya heran.

"Aturan macam apa ini? Aneh, mana ada sekolah pake aturan nggak masuk akal kayak gini? Nggak jelas." Gumamnya kecil. Namun dapat menarik perhatian siswa-siswa baru yang sedang berkerumun ingin membaca tata tertib sekolah ini. Tak sampai beberapa menit pandangan mereka seolah-olah memberi isyarat pada Samuel agar tetap diam.

"Ada, buktinya EIS bisa buat aturan begitu."
Ujar temannya seraya menepuk bahu kanan Samuel seolah-olah mereka adalah sahabat karib.

"Tapi ini nggak masuk ak-"

"Lo patuh, lo selamat." Ujar temannya itu yang lantas pergi meninggalkan tempat.

Samuel tidak mengenalnya tapi ia tahu lelaki di sampingnya tadi bernama 'Gavin Laxamana' setelah membaca name tag di dada sebelah kanannya.

------

Sebulan setelah tes seleksi Jalur Prestasi, akhirnya Samuel mendapat rangking di bawah rata-rata. Samuel memang sangat berprestasi dalam bidang akademik. Namun, untuk bersaing dengan calon siswa EIS bukanlah hal yang mudah. Buktinya saja Samuel telah tereliminasi oleh 420 siswa baru dengan 10 terendah yang kini ada dipangkatnya. Samuel Kaisar Alaric telah masuk dalam kategori murid terbodoh yang menempati kelas terbuka urutan ke 12. Gila!

Jadi di Excelsior Internasional School itu setiap tahun saat penerimaan peserta didik baru ada sekian ribu yang mendaftar dan hanya kisaran 400-500 siswa yang lolos. Tahun 2017 ini 420 siswa telah lolos dengan 12 kelas setiap angkatan dan 35 anak per kelasnya. Dan Samuel termasuk salah satu dari 420 siswa itu. Bisa dibayangkan betapa geniusnya para siswa-siswi EIS ini bukan? Amazing. Padahal Samuel telah belajar keras hingga larut malam, bahkan beberapa piagam penghargaan telah ia serahkan pada EIS untuk menjadi dokumentasi pendaftarannya. Namun, keberuntungan tak bertamu padanya. Samuel dengan pin perak berlambang huruf (S) besar didada sebelah kananya-dibawah name tag. S yang artinya STUPID.

Sungguh, Samuel tidak mengerti bagaimana sekolah seperti ini bisa begitu tega memberikan pin yang berbeda pada kelas terbuka? Lambang yang sangat sensitif bermakna bodoh itu menurut Samuel tidak layak digunakan siswa.

"Mereka disini buat menuntut ilmu, yang bodoh supaya pintar dan yang pintar semakin pintar. Lantas apa maksudnya dengan lambang S itu? Secara ngga langsung bukannya sekolah ini mengejek muridnya? Sialan, kenapa gue baru tau setelah masuk EIS?!" Kesalnya setelah tahu ia masuk kelas terbuka itu. Bahkan Samuel sampai mencoret-coret piagam yang masih terpampang didinding kamarnya. Merasa tidak ada gunanya!

-----------

"Duduk depan gue aja, bangkunya masih kosong."

Samuel yang baru masuk kelasnya itu menoleh. "Ngomong sama gue?"

Bukannya menjawab, cowok dengan seragam urakan dan kancing terbuka bagian atas itu malah menaikkan sebelah alisnya. Menatap Samuel dengan senyum meremehkan. Setelah beberapa saat, cowok itu mengulurkan tangannya.

AB+Where stories live. Discover now