'Sepertinya Sakura mulai terbiasa dengan antar jemput olehku' batin Naruto teriak. Sebuah progres yang membuat hatinya berdebar.

"Kamu cantik" bisik Naruto sebelum masuk ke bar.

Sakura hanya terdiam dan menatap Naruto yang sudah berbaur dengan teman-temannya. Dia celingukan seperti pertama kali datang ke kampus waktu itu, tak mengenal siapapun dan tak tahu apa yang harus di lakukan.

"Mau minum?" kata pria dengan rambut yang hampir menusuk matanya. Giginya yang runcing berkilau saat melebarkan senyuman.

"Tidak, terima kasih"

"Apa ini? Sebuah penolakan? Ini adalah surganya untuk minum nona..."

"Sakura"

"Nona Sakura"

"Panggil saja Sakura"

"Sakura? Tunggu aku tak asing dengan namanya, apa kita pernah bertemu?"

Sakura menggeleng lalu mendudukkan bokongnya di kursi bar. Dia menatap penuh botol bir di depannya. Bau alkohol yang lezat berhiliran di hidungnya.

"Sakura, aku harus gabung dengan temanku dulu disana. Kau bisa minum apapun nanti aku bayar. Telpon aku jika butuh sesuatu". kata Naruto berbicara cepat lalu pergi meninggalkan Sakura.

"Tapi, Nar..."

Naruto berlari sebelum Sakura menyelesaikan ucapannya. Dia menghela napas kemudian melihat seseorang yang tak asing baginya. Wanita dengan rambut blonde tampak duduk nyaman disana sambil berbincang.

"Kau mau kemana, Sakura?", tanya pria di sebelahnya, matanya masih mengekori kepergian Sakura. Dia melanjutkan, "Aku yakin dia orangnya, si brengsek ini hanya memberiku petunjuk gadis berambut pink. Sial"






"Ino, kamu disini juga?"

"Sakura? Ko kamu bisa disini?"

"Ya aku di ajak..."

"Si rambut kuning? Sohib nya Sasuke itu kan?"

"Hm, kamu?"

"Aku sih udah biasa ikut party sama mereka"

"Oh, kamu juga suka minum?"

"Apa ada yang gak suka disini? cobain deh ini enak" kata Ino menggeser bokongnya agar Sakura duduk.

"Ya...nanti aku minum" kata Sakura mendorong gelas yang di sodorkan Ino padanya.

"Sakura...kamu kenal Sasuke kan?"

Sakura melihat Ino yang menatap tajam, matanya kini berbeda. Entah karena efek alkohol atau bukan hanya perasaan Sakura saat ini sangatlah tak nyaman. Merek beradu tatap beberapa detik sampai Sakura akhirnya berdehem.

"Hm"

"Jadi, sahabat yang kamu suka itu...",

Sakura merasakan ketegangan di lehernya. Tangannya dingin dan masih beradu tatap. Ino melanjutkan,

"Naruto?"

"Apa?"

"Kamu suka pria itu? Sakura pikirkan baik-baik, kau cantik dan pintar. Maksudku bukan berarti kau bodoh hanya...kau pantas mendapatkan yang lebih baik. Lihat sekitar mu, anak basket kampus kita itu terkenal dan mereka semua tampan juga ber kharisma. Mau ku coba kenalkan salah satu dari mereka?"

Snippets SASUSAKUTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang