I'M NOT THAT BAD

CHAPTER 1

Sahara duduk termenung di depan teras rumahnya, gadis itu merasa kesepian dan juga sangat merindukan ibunya yang beberapa tahun lalu sudah berpulang. Tiba-tiba dari dalam rumah terdengar suara teriakan dari sang ayah yang sedang membentak putrinya itu.

"Hehhh, kapan kamu berangkat kuliah hah. Aku bekerja banting tulang untuk membiayai pendidikan mu, dan kamu mau duduk santai begitu saja. Cepattt pergi ke kampus mu atau aku akan memberhentikan mu!" Bentak sang ayah sambil melempar gelas berisi air ke arah putrinya itu

Sahara terperanjat dari lamunan nya, kemudian bangkit dari duduknya, dia pun memungut gelas itu dan menaruh nya di atas meja, lalu berangkat ke kampus tanpa bicara sepatah katapun pada ayahnya.
Bagi Sahara tidak di rumah ataupun di kampus, semuanya sama saja, entah kemana lagi aku harus mencari ketenangan, apakah aku harus menyusul ibuku.
Benak Sahara sambil  menatap ke arah jalan yang cukup ramai, tanpa pikir panjang gadis itu berjalan ke tengah jalan berharap agar ada mobil yang menabrak nya sampai mati, namun si pengemudi mobil sempat mengerem secara mendadak dan tidak sempat menabrak tubuh gadis itu, si sopir pun memarahi Sahara

"Nakkk kamu mau matiii ya, kalau ketabrak gimana. Minggirrr!" Bentak si bapak kemudian tancap gas dari sana

Lagi-lagi Sahara hanya terdiam, kemudian melanjutkan lagi perjalanan nya menuju kampus.
Sesampainya di sana, Sahara pun langsung di tatap secara sinis oleh orang-orang di sana, dan mereka mulai bergunjing terhadap dirinya. Namun Sahara sudah cukup kebal melihat dan mendengar semua itu

"Duhhh, si paling misterius!" Ejek Bella yang tiba-tiba datang, lalu memegang rambut Sahara

"Ehh sarrr, Lo gak bosan apa pake baju item Mulu, mau ngelayat?" Sahut Andrew sambil memegang baju Sahara, buru-buru tangan Andrew di tepis olehnya

"Iya tuh mau ngelayat di mana, bukannya ibu Lo udah meninggal beberapa tahun yang lalu, masa ngelayat nya sampe hari ini haha?" Celetuk Anna di barengi tawanya, mendengar hal itu Sahara pun tidak terima. Dan terjadilah perkelahian di antara mereka pagi itu

"Lo bolehhh ngomong apapun tentang gue, tapi jangan pernah bawa-bawa ibu gue. Paham Lo?!" Bentak Sahara lalu menarik rambut Anna dengan keras, kemudian mencengkram leher gadis itu dengan satu tangannya lagi. Kemudian mendorong nya ke arah loker, sementara Andrew dan Bella hanya terdiam dan tidak menyangka bahwa Sahara bisa semarah itu. Yang biasanya mereka pikir hanya lah gadis pendiam yang tidak pernah melawan, tapi kini justru sebaliknya

"Kurang ajarrr berani Lo sama gue, Lo pikir Lo siapa hah!" Bentak Anna yang saat itu ingin membalas perbuatan Sahara, namun hal itu langsung di cegah oleh Lukas yang tiba-tiba datang untuk melerai mereka, lukas adalah teman satu circle Bella, Andrew dan Anna. Namun dia tidak pernah ikut mengintimidasi Sahara selama ini, justru dia yang selalu menghentikan teman-temannya untuk berbuat iseng kepada Sahara, walaupun terkadang itu hanya sia-sia. Teman-teman nya tetap saja mengganggu sahara

"Annaaa, stoppp. Lo kenapa sih, kenapa selalu cari masalah sama orang?!" Bentak Lukas sambil menahan tubuh Anna, melihat hal itu Sahara langsung pergi dari sana

"Ehhh kemana Lo, dasar cewek goblokkk liat aja gue bakal balas Lo, dasar miskinnn!" Teriak Anna. Namun Sahara tidak memperdulikannya

"Lepasinnn gue, Lo kenapa sih selalu aja belain tu cewek, Lo suka sama sama si miskin itu?!" Bentak Anna kepada Lukas yang saat itu hanya bisa terdiam dan menatap sinis ke arah Anna

"Iyaa kas, kenapa sih setiap kita mau jahilin tu anak Lo selalu aja larangin kita. Lo suka ya sama Sahara?" Sahut Bella yang ikut menyela obrolan mereka berdua

"Bukan gitu, gue gak mau kalian selalu aja ngebully orang yang gak bersalah, itu gak baik" jelas lukas, namun langsung di cela oleh Andrew

"Halahhh Lo pinter banget sih ngelak nya kas kas, gue tau Lo suka kan sama Sahara haha" cela Andrew kemudian mengajak teman-teman nya pergi dari sana, namun Anna terlihat geram akan hal itu. Karena sebenarnya Anna menyukai Lukas, dan jika benar Lukas menyukai Sahara, tentu hal itu adalah ancaman untuk Anna.