003

732 79 7
                                    

Vote, spam komen & follow
Berikan pendapat kalian tentang cerita ini di setiap episode

Happy reading

________

003 ; Seharian bersama Daisy

"Ngapain sih kesini? Bikin males aja." gerutu Daisy

Rhino hanya diam seraya menatap kearah sekitar, "Kita ke toko baju dulu." Rhino langsung menarik tangan Daisy untuk mengikutinya.

Daisy hanya diam dan pasrah, dia tak ada tenaga untuk melawan.

Mata Rhino bergerak liar mencari baju yang sekiranya cocok untuk Daisy.

"Baju yang cocok untuk gadis jaman sekarang mana ya?" tanya Rhino kepada salah seorang karyawan.

Karyawan itu menjawab, "Biasanya gadis jaman sekarang suka pake dress blouse Korean style, kebetulan baju itu lagi trend kak." jawab Karyawan tersebut dengan sopan.

Rhino mengangguk paham seraya mengelus dagunya, "Kalau begitu saya beli yang ini."

"Baik kak, saya ambil dulu lalu dibungkus ya."

"Gak usah dibungkus soalnya mau langsung dipake sama anak saya." Karyawan tersebut nampak terdiam sejenak.

"Ini anaknya ya, kak?" Tanya Karyawan itu takut salah paham.

"Iya, dia anak saya, emang kenapa?" Karyawan tersebut menggeleng seraya berdeham canggung.

"Baik kak, kalau begitu mari ikuti saya untuk menyelesaikan pembayarannya."

Setelah membayar, Rhino menyuruh Daisy untuk segera memakai bajunya dan dituruti dengan ogah-ogahan oleh gadis itu.

"Mau kemana lagi sih?" kesal Daisy sembari menghentakkan kedua kakinya.

"Udah ikut aja." Daisy menggerutu disepanjang jalan.

"Seriously? Timezone? Ayolah aku bukan anak kecil lagi ngapain pake kesini segala."

"Kamu gak liat banyak orang dewasa di sana? Timezone juga bukan buat anak kecil doang kali."

"Gak mau, aku malu." tolak Daisy

Rhino berdecak, "Udah ayo, setidaknya ikut masuk kalo gak mau main." ujar Rhino memaksa dan menarik tangan Daisy untuk mengikutinya.

Daisy hanya diam tanpa melawan, ia malas berdebat sekarang. Di saat Rhino membeli koin, Daisy nampak melihat ke sekitar tempat ini.

Jujur saja Daisy baru pertama kali masuk kesini, bukannya kampungan atau apa tapi Irene selalu menolaknya jika ia ingin pergi ke Timezone.

Pernah saat dulu ia masih kecil Irene menolaknya dengan beralasan bahwa wanita itu sedang sibuk jadi tidak ada waktu untuk menemani Daisy.

Lalu saat Daisy sudah besar Irene beralasan bahwa Timezone hanya untuk anak kecil, jika anak sebesar Daisy akan malu ke sana.

Tapi sekarang justru dia bisa masuk lebih mudah karena Rhino, ayah tirinya itu.

Rhino mengguncang tubuh Daisy pelan hingga kesadaran gadis itu kembali.

"Ngapain ngelamun, ayo!" ajak Rhino.

Rhino nampak meneliti tempat itu untuk menemukan permainan yang seru, "Kayaknya pembukaan lebih seru main capit boneka deh." seru Rhino seraya berjalan kearah mesin capit.

"Kekanak-kanakan." gumam Daisy seraya menggelengkan kepalanya heran.

Daisy segera menyusul Rhino yang kini sudah memulai permainannya.

Bachelor Button (Transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang