ᎷᎬᎷϴᎡᏆᎬՏ ϴҒ ͲᎻᎬ ᏢᎪՏͲ(2)

Start from the beginning
                                    

"Iya deh iya, si paling sulung. Padahal kalo jadi sulung itu gak enak lho kak" balas Taufan mendramatisir.

"Yaudah, kau aja yang jadi sulung. Aku yang jadi adekmu" ucap asal Hali memejamkan kedua matanya.

"Mau?? Oke!!" Taufan menyeringai.

Hali membuka kedua matanya dan menatap datar, "Terserah" dia berbalik badan membelakangi Taufan.

"Adek jangan ngambek dongggggg" Taufan menoel noel gemas pipi Hali.

"Aku mau tidur!!" rajuk Hali melirik kesal.

"Sini sini, tidur sama kakak aja"

"Jangan sampai kau kena aku gampar ya, Fan"

"Aduh, kakak takut dehhh. Dedek Hali kok galak banget"

"Ck, Gempaaa!!!!"

"Ih, adek mainnya aduan"

"Berisik!!"

"Adek lucu dehhhh"

"TAUFAN!" kesal Hali menutupi wajahnya dengan selimut.

Taufan tertawa puas dengan respon yang diberikan. Sepertinya dia tau kalau Hali sedang menahan malu. Dia menepuk nepuk kepala Hali. "Kakak mah tumben malu malu kambing"

Plak

Hali memukul lengannya sedikit keras, Taufan mengaduh sakit dengan suara yang renyah itu.

"Makanya jangan nakal, adek kurang ajar" kesal Hali kembali ke posisi awalnya, terlentang sambil menutup matanya dengan lengan kanan.

Taufan terkikik geli, "Lagian kak Hali sendiri yang mau jadi adek aku-"

"Gak gitu juga!!"

"Iya deh iyaaaaaaaaa, terserah adek aja"

Hali langsung turun dari ranjang dan berjalan menuju Gempa. "Gempa! Omelin Taufan sana!" rajuknya dengan wajah kesal.

Gempa terlihat terkekeh pelan, "Lagian kak Hali malah ledenin dia, udah tau kak Taufan nyebelin"

"Aku denger ya, Gem" Taufan memincingkan matanya.

"Aku gak niat bisik bisik, kak"

Blaze yang duduk disebelahnya nampak tertawa puas melihat Taufan yang sepertinya kesal karan omongan Gempa.

"Ck, aku mau tidur padahal" Hali menjatuhkan tubuhnya pada pangkuan Gempa. Gempa yang ditimpa tiba tiba tentu saja kaget. Hali malah bersender pada dada bidangnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada dengan mata terpejam. "Pinjam badanmu bentar" ucap Hali setelahnya.

Gempa hanya menggeleng gelengkan kepalanya, "Kayaknya kak Taufan bener deh, kak Hali gak cocok jadi kakak kalo lagi di tubuh kecil kayak gini" ucapnya tanpa dosa.

Hali membuka matanya dan melirik Gempa dengan penuh kekesalan. Bukannya terlihat menyeramkan, justru terlihat lucu. Gempa terkikik geli dan mengelus kepala Hali dengan lembut. Hali pun kembali memejamkan matanya dan mulai terlelap dalam pangkuan Gempa.

"Kak Hali kenapa?" celetuk Solar yang berbaring di sebelah Thorn sambil membaca buku.

Thorn menggidikkan bahunya, "Lagi mode manja, Thorn jadi kepo kalo kak Hali sakit kayak mana"

"Pffft, hahahahaha, lebih manja dari ini yang ada" tawa Taufan.

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

Magic Potion [END]Where stories live. Discover now