- t i g a b e l a s -

1.1K 131 28
                                    

Amryla adalah surganya bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amryla adalah surganya bunga. Seluruh penjuru negeri sudah tahu itu. Sepanjang musim, sepanjang tahun, wangi bunga menguasai atmosfer bersama embusan angin yang menerbangkan kelopak-kelopaknya. Menggambarkan suasana yang sangat bertolak belakang dengan tabiat para penghuni negeri di ujung bukit itu. Jake memejamkan mata, tidur di atas dahan besar sebuah pohon bunga wisteria. Menikmati Sinaran mentari yang menerobos ke celah sulur-sulur bunga, serta angin yang membelai rambut legamnya.

Tidak biasanya ia begini. Biasanya Jake selalu ditemukan bersama Jay dan Sunghoon, persis kembar tiga seperti yang pernah Luna sebutkan untuk menamai mereka di masa kecil. Triple J. Jay, Jake, dan Junior Park untuk memanggil si kecil Sunghoon.

Mereka lahir di tahun yang sama dari tiga pasangan yang berbeda. Tetapi tumbuh bersama di bawah pengawasan permaisuri. Itulah alasan mereka bisa sedekat ini sampai sekarang.

Tetapi bukan itu yang Jake pikirkan saat ini. Bukan mengenai persahabatan mereka bertiga apalagi sekedar bernostalgia masa kecil yang menyenangkan. Jake hanya ingin tenang tanpa gangguan apapun. Terlampau tidak memiliki minat untuk berbasa-basi maupun memaksa diri untuk tersenyum.

Sepanjang hari, Jake memikirkan ucapan Sunghoon mengenai ia yang harus menjadi penerus sang ayah. Menjadi pahlawan bagi para serigala di medan peperangan. Mengenakan baju besi seraya menenteng sebuah pedang besar di pinggang. Jika boleh jujur, daripada itu Jake akan lebih memilih menjadi pendamping raja dan memiliki pengaruh terhadap suara para menteri.

Seorang penasehat istana. Selalu tampil rapi, menawan, dan bersahaja tinggi yang dibekali kecerdasan serta wawasan yang luas. Seperti papanya.

Dari bawah pohon yang dipenuhi tangkai bunga menjuntai bak gorden berwarna ungu, Heeseung menungguinya dengan sabar. Memandangi Jake seraya bertolak pinggang, sebelum memanggil Jake dengan sebutan Your Grace.

Jake hanya menggumam. Entah tidak mengenali suara Heeseung atau sekedar abai terhadap pria tinggi itu.

"Suamiku?"

Kedua mata Jake yang semula memejam seketika membola. Secepat angin ia menoleh, mencari sumber suara yang rupanya berada di bawah pohon.

"Kau?!" pekiknya.

Begitu terkejutnya ia mendapati Heeseung berdiri santai di bawah sana hingga hilang keseimbangan dan jatuh dari atas pohon. Secepatnya, Jake bangkit dari tanah dan merapikan pakaiannya. Juga berdeham setelahnya sambil berlagak baik-baik saja meskipun pinggangnya teramat sakit. Sementara Heeseung hanya tersenyum kecil melihat sikap Jake yang menggemaskan.

Ia tidak pandai berpura-pura. Jelas berbeda dari pangeran yang selalu ia layani selama ini.

"Apa yang kau lakukan disini?!" ketus Jake.

Heeseung maju selangkah lebih dekat sehingga Jake terpaksa mundur menjauhinya.

"Hanya jalan-jalan."

Jake merotasikan bola matanya. Menolak mempercayai ucapan Heeseung yang ia yakin hanya omong kosong belaka karena setiap kali Heeseung datang maka mereka selalu berakhir bertemu. Hei, memangnya Amryla sesempit itu?

[ SUNSUN ] DYSTOPIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang