"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menyala om🔥🔥
*****
"Hai om!"
Pagi sekali Dirga sudah melihat Abigel dirumahnya. Gadis itu tersenyum kilas melirik kearahnya lalu kembali melanjutkan kesibukannya.
Abigel beralih memasangkan sarung tangan plastik melapisi kedua tangannya. Seperti seorang yang sudah ahli ia memegang pisau memotong buah satu persatu menjadi satuan kecil.
"Apa yang kau lakukan disini?" Dirga akhirnya melontarkan pertanyaan itu setelah diam beberapa saat.
"Bekerja. Mulai hari ini peran Abi disini adalah sebagai maid, pembantu lebih tepatnya." jawab Abigel memasukkan beberapa potongan buah kedalam juicer.
"Pembantu disini sudah banyak dan tentunya profesional. Kau tidak perlu susah-susah, sebaiknya mengundurkan diri dan segera pergi dari sini,"
"Bu Marni.." panggil Dirga setelahnya. Pria itu kedapur untuk mencari wanita tua yang berprofesi sebagai kepala maid di mansion ini.
"Udah mau berangkat Den? Gak sarapan dulu? Ibu sudah bikin makanan kesukaan Den Dirga,"
Dirga mengulurkan dasinya ke Bu Marni lalu membungkukkan badannya supaya wanita itu dapat memasangkan dilehernya dengan mudah. "Nafsu makan saya tiba tiba hilang," jawabnya sambil melirik Abigel.
"Jelas dong, orang sekarang Om nafsunya mau makan Abi kan?"
Dirga melototkan matanya memperingatkan gadis itu supaya menjaga ucapannya didepan Bu Marni. Abigel hanya mengedikkan bahunya acuh.
"Bu, saya tidak suka melihat dia disini. Segera pecat kalau bisa hari ini juga," ungkap Dirga menegakkan badannya dengan dasi yang sudah melingkar rapi dikerahnya.
"Tapi Den, nyona sendiri yang merekrut dia. Saya tidak punya kuasa atasnya,"
"Saya tidak menerima alasan apapun itu, segera usir gadis itu dari rumah saya!" ucap Dirga tak terbantah.
"Mau ngusir Abi? Hoho tidak semudah itu Om Dirga sayangg," Abigel mengerling nakal melihat wajah kaget Dirga saat dirinya memanggil dengan embel-embel sayang secara terang-terangan.
"Mau jus gak Om? Jus buatan Abi enak loh," tawar gadis itu.
