12- Hai, Om!

49K 1.8K 13
                                    



12-Hai, Om!

12-Hai, Om!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

"Eh, tunggu bentar, Pak."

Abigel memutar spion mobil taxi itu kearahnya. Mengeluarkan lipstik berwarna merah terang, mengolesi dibibirnya lalu kemudian merapikan tatanan rambutnya dengan benar.

Setelah merasa puas dengan penampilannya barulah gadis itu beranjak dari sana. "makasi, Pak!"

Tanpa babibu lagi Abigel berjalan melewati gerbang, memasuki mansion besar pemilik pasutri model terkenal dan direktur tampan.

Beberapa penjaga disana langsung mempersilahkan Abigel untuk masuk tanpa mempersulit ia sedikitpun.

"Kak Sheina nya, ada?" tanyanya kesalah satu maid.

"Tunggu sebentar nona, akan saya sampaikan kepada nyonya bahwa anda sudah berada disini,"

"Makasi bu," Abigel mendudukkan bokongnya disofa.

Disaat hendak menaiki tangga, maid itu memundurkan langkahnya ketika melihat dua orang terhormat dirumah ini melangkah turun.

"Tidak boleh. Jangan membantahku!"

"Boleh. Aku tidak perlu persetujuan darimu."

"Sheinaa.."

Dirga menghentikan langkahnya, menarik napasnya pelan untuk mengontrol emosinya. Lalu memutar tubuhnya kearah istrinya. "Jangan seperti ini, tidak bisakah kamu menghargai aku sebagai suamimu? Aku tau aku tidak pantas disebut sebagai suami, bahkan untuk memberi keturunanpun aku tidak mampu. Tapi jangan buat aku seolah tidak ada apa-apanya dimatamu. Selama ini semua permintaanmu selalu aku kabulkan, tidak bisakah kamu mengabulkan permintaan aku yang satu ini?"

Sorot mata Dirga memandang kekecewaan pada Sheina. Apa dirinya tidak ada artinya bagi wanita itu. Dianggap sepele, seolah persetujuan dari Dirga tidak begitu penting. Padahal jelas ia sudah melarang. Tapi kenapa istrinya itu menyetujui tawaran yang diberikan kepadanya.

Bermain film? Dirga tidak sebodoh itu membiarkan istrinya disentuh orang lain. Okelah, ketika menjadi model orang-orang hanya bisa menikmati tubuh istrinya dengan mata. Tapi jika menjadi pemain film, itu beda cerita lagi.

Hanya Dirga yang boleh menyentuh istrinya.

"Kamu egois!"

"Iya, aku egois. Tarik kembali persetujuanmu kalau kamu masih peduli dengan agency sialan itu."

"Jangan pernah bermain-main dengan orang-orang dan pekerjaanku. Kenapa kamu terlalu pengatur, aku saja tidak pernah mengurusi perusahaanmu!" ucap Sheina tidak mau kalah.

Abigel of ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang