05 Akhirnya Pengakuan

Start from the beginning
                                    

Aku ragu-ragu. "Entahlah, Kak Yoongi selalu mengingatkan kalau kau itu Guru kami jadi aku harus berlaku sopan padamu."

"Aku lebih suka kalau kau menganggapku kakakmu. Hanya jika di luar sekolah." Katanya.

Aku tidak mau melakukannya.
"Sebaiknya tidak." Kataku. Bu Haran terlihat sedih, dia sungguh kecewa dengan jawabanku. "Kak Yoongi akan memarahiku. Jadi, aku rasa tidak."
Aku minum minumanku, berharap percakapan ini berakhir.

"Aku bisa bicara padanya kalau kau mau." Katanya. Aku menggeleng saja. Tidak suka dengan paksaannya. "Baiklah." Katanya. "Sangat menyeramkan bukan ketika dia marah?" Aku mengangguk, masih menyedot minuman secara perlahan sebagai alasan karena aku tidak mau bicara padanya lagi.

Lalu mereka muncul. Kak Yoongi berjalan dan Taehyung mengekorinya.
Aku berdiri dan menghampiri mereka.

"Kau ikut pulang dengan kami." Kata Kak Yoongi, padaku.

"Tidak. Aku mau pergi ke rumah Taehyung." Kataku.

"Apa?" Kak Yoongi terlihat marah lagi.

"Tidak apa, kau pulanglah dengan Pak Yoongi." Kata Taehyung. Aku menatap Taehyung tak percaya.

"Apa yang kalian bicarakan tadi?" Tanyaku.

"Jaehye!" Kak Yoongi memanggil namaku dengan suaranya yang tegas.

"Bukankah kau sedang berkencan dengan Bu Haran? Kau mau meninggalkannya begitu saja dan pergi denganku?" Tanyaku.

"Dia ikut." Kata Kak Yoongi.

Aku menatap Taehyung. "Kau mau aku pulang sekarang?" Dia mengangguk. "Aku sudah berjanji pada adikmu."

"Tidak apa, aku akan berikan alasan." Katanya. Dia pengecut.

Aku mendorong Taehyung, "Pengecut." Kataku lalu aku pergi dari hadapan mereka.

****

Aku turun dari eskalator, lalu pergi ke arah luar. Ke jalan berharap ada taxi.

"Jaehye!"

Aku menoleh ke belakang, Taehyung mengejarku. Apalagi sekarang?

"Kenapa kau yang mengejarku?" Kataku. "Aku berharap Kak Yoongi mengejarku."

"Aku bukan pengecut, aku akan mengantarmu pulang." Katanya.

"Baguslah." Kataku. "Kita pakai taxi saja. Aku mau mampir beli jokbal sebelum pulang. Taxi bisa menunggui tidak?"

"Tidak, tapi kita bisa naik taxi yang lain nanti." Katanya.

"Oke."

Kami pergi ke kedai untuk beli jokbal langganan Ibuku.

"Apa adikmu tidak akan menangis aku tidak datang?" Tanyaku.

"Aku mungkin harus membelikannya sesuatu agar dia lupa." Katanya.

"Aku mampir saja ke rumahmu, toh, Kak Yoongi tidak akan tahu aku mampir ke sana." Kataku, "Aku beli jokbal untuk ibumu juga ya."

"Jae, Kak Yoongi menyuruhku untuk membawamu pulang." Kata Taehyung.

Summer Night. Where stories live. Discover now