02. Alzero Khalils pradigta

194 9 2
                                    

Happy reading 🥀


|•~~~~ 🥀ZeVa🥀 ~~~~•|

______________°

Disebuah ruangan terlihat sesosok pemuda mengenakan pakaian seorang pasien dengan tubuh ringkih serta wajah pucat dan juga rambut hitam legam sepanjang tengkuknya dan jangan lupa bibir tebalnya yang terlihat pucat namun masih terlihat tampan, pemuda itu terlihat duduk di atas kursi roda sambil menatap kearah jendela dengan tatapan kosongnya.

Cukup lama terdiam dalam keheningan pria itu nampak masih beta dalam posisinya bahkan suara langkah kaki memasuki ruangan tersebut tidak membuatnya menoleh sedikitpun.

"Selamat pagi tuan" sapa seorang pemuda yang mengenakan stelan jas navy

....

"Uhmm selamat pagi tuan Alzero Khalils Pradigta yang terhormat!" Seru pemuda berjas itu lagi agak keras.

Alzero Khalils Pradigta?

Yah,siapa yang tidak kenal dengan nama itu?
Alzero Khalils pradigta pewaris tunggal keluarga pradigta. Selain itu diusianya yang masih 18tahun ia telah berhasil membuat perusahaannya sendiri yang bergerak dibidang teknologi, sehingga kini ia bisa mendapatkan gelar pemuda muda tersukses. Alzero Khaliq Pradigta pemuda tampan,kekar, dingin, dan bengis. Saking kejamnya zero, ia sampai mendapat julukan "titisan Lucifer" dalam dunia bisnis. namun ia akan bersikap lunak jika bersama keluarganya, sehingga ia selalu dipuja oleh banyak orang, terutama para penjilat yang haus akan kekuasaan.

Namun, itu dulu.
Setelah kecelakaan tragis yang hampir merenggut nyawanya beberapa bulan yang lalu, dan beruntungnya karna Tuhan masih berbaik hati dengan masih memberinya kesempatan walaupun ia sempat mengalami koma selama hampir 2bulan. Dan akibat dari kecelakaan itu ia harus menerima fakta bahwa dirinya divonis lumpuh, meski dokter mengatakan dirinya masih bisa sembuh dengan cara melakukan pengobatan dan terapi secara teratur, tapi tetap saja itu sama sekali tidak membuat ia bisa menerima semuanya, sehingga lambat laun tubuh yang dulunya tampan dan kekar kini terlihat kurus ringkih seolah tak terurus.

Melihat tak ada respon dari sang empu membuat pemuda itu nampak menghela napas panjang sejenak kemudian melangkah tepat disamping zero yang masih terdiam.

"Zero.... Gue ngerti gimana perasaan lo, tapi lo juga ngga boleh kayak gini dong, lo dengarkan apa kata dokter? Kalau lo itu masih punya peluang untuk bisa sembuh, yahh walaupun ngga secara langsung, tapi kalau lo kayak gini terus gimana caranya lo bisa sembuh? Lagian sampai kapan lo harus terpuruk terus? Gue sebagai sahabat lo aja ngga tega apalagi mama sama papa lo, selain itu lo juga harus ingat kalau lo itu masih punya tanggung jawab sama perusahaan lo, impian yang dari kecil selalu lo impikan kini terwujud dan setelah semua perjuangan serta kerja keras lo selama ini, lo jadi nyerah gitu aja? Ingat masa depan lo juga masih panjang, mana Zero yang ngga mudah putus asa dan se.."

"Lo ngga ngerti, lo ngga paham, dan SAMPAI KAPANPUN LO NGGA BAKAL PERNAH PAHAM, KARNA LO NGGA NGERASAIN GIMANA RASANYA JADI GUE, LO ...haah Lo, haaaa....aaarghh hikssss ngga ngerti" tangis zero histeris

"Akghhhh hikss hiksss kenapa..kenapa..hiksss arghhh"

Zero yang sedari terdiam dengan tatapan kosongnya kini menangis histeris seraya memukul mukul kedua kakinya serta dadanya yang terasa sesak, sungguh Zero sama sekali tidak bisa menerima kenyataan tentang dirinya saat ini, penyesalan tentang penyebab dari kecelakaan yang dialaminya membuatnya terbayang-bayang, beribu kalimat seandainya, dan seandainya!! Yah semenjak ia sadar dari komanya hanya kata itu yang terngiang di kepalanya,namun apa mau dikata nasi telah menjadi bubur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Different two poles_ZeVaWhere stories live. Discover now