"Oh... Selingkuh." Jimin heran melihat reaksi Taehyung yang biasa, cuma angguk-angguk kepala doang.
"Aku bilang Jungkook, selingkuh! Kok reaksi kamu kayak orang dugem." Kesal Jimin karna Taehyung terlihat santai.
"Iya, selingkuh? siapa yang bilang dugem!" Jimin cuma bisa melongo mendengar jawaban Taehyung yang gak nyambung.
"Kamu sehat kan?"
"Ya sehat lah! Kalau gak sehat ngapain aku di sini!" Taehyung menepis telapak tangan kiri Jimin yang menempel di dahinya karena bau telapaknya gak enak, seperti bau-bau bekas cebok.
"Kalau sehat, kenapa reaksi kamu B aja."
"Terus, aku harus gimana?"
"Ya marah dong! Masak pacar selingkuh gak marah, dimana-mana kalau pacar selingkuh pasti marah!" Cerocos Jimin, sementara Taehyung terus ngusap wajahnya yang kena cipratan air ludahnya Jimin. Maklum,, Jimin kalau lagi ngomel udah kayak mbah dukun.
"Kamu perna denger kata orang jaman dulu?" Jimin melongo, ia gak paham apa yang di maksud Taehyung.
"Hubungannya apa selingkuh sama orang jaman dulu, Kutet!" Kesal Jimin ngadepin Taehyung yang anehnya luar binasa.
"Orang yang suka marah-marah itu cepet tua, berhubungan aku gak mau tua, makanya aku rilex." Jimin benar-benar kesel sama Taehyung, ia lupa nemu dimana temen modelan kayak dia.
"Tau ah! Gue capek ngomong sama Lo."
"Senyum Jimin,,, jangan marah-marah kayak gitu, nanti cepet tua tu muka." Tuding Taehyung tepat di wajah Jimin yang nunjukin muka datarnya.
"Lihat tu pacar Lo!" Tunjuk Jimin tepat di dua orang yang lagi gandengan tangan, lebih tepatnya Jungkook yang memegang tangan seorang pria berkacama hitam. Udah kayak mafia aja.
Taehyung melihat ke arah Jimin tunjuk dan melihat orang yang ia kenali sedang berbicang dengan laki-laki lain, ternyata benar apa yang di katakan Jimin, kalau Jungkook selingkuh,,, emmm mungkin.
Hampir sepuluh menit Taehyung tidak melepas pandangannya ke arah Jungkook, membuat Jimin tersenyum puas, namun senyuman itu perlahan memudar saat Taehyung menampilkan senyumannya kepada Jungkook.
"YAAANG..." Teriak Jungkook mendekati Taehyung yang lagi tersenyum cerah ke arahnya.
"Yang capek" Rengek Jungkook kepada Taehyung, sementara Jimin memasang wajah julidnya melihat Jungkook yang sok manja.
"Capek apanya, kerja juga gak! Selingkuh iya.* sahut Jimin melirik ke arah Jungkook.
"Maksud kamu, aku selingkuh?" Ucap Jungkook menunjuk dirinya sendiri melihat lirikan Jimin kepadanya.
Jimin menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara, ia merasa malas sekedar menjawab kata 'iya'.
"Aku tidak selingkuh" Jimin kaget sekaget-kagetnya, kok bisa ada orang yang lupanya kebangetan, belom satu jam Jungkook selingkuh dan sekarang ia sudah melupakan kejadian tadi.
Apa Jungkook sudah lupa, kalau dirinya habis bermesraan dengan cowok lain, mana ganteng pula. Apa jangan-jangan Jungkook kebanyakan makan Brutu, makanya sifat pelupanya sangat parah.
Iiiih.... Ngeri.... Ingatkan Jimin untuk tidak makan Brutu lagi.
"Gak selingkuh gimana? Aku sama Tae aja liat kamu pegang-pegangan sama cowok tadi!" Jungkook mengusap wajahnya karna cipratan ludah Jimin, kok bisa-bisanya wajah yang sudah ia pakek skincare terkena cipratan dari gua Am4zon.
Di bilang belum mandi, Jungkook sudah mandi, apalagi mandinya pakek susu kambing yang terjamin buat kelembutan kulitnya, tujuannya biar Taehyung makin cinta. Gak salah kan merawat tubuhnya buat calon masa depannya, itu pun kalau gak kandas di pinggir jalan.
"Yaang,, kamu gak percaya kan sama si Kimin itu?" Tunjuk Jungkook ke arah Jimin yang berusaha melotot, tapi selalu gagal karna kedua matanya yang sipit.
Jadi kasian sama orang-orang bermata sipit kalau marah gak bisa melotot, di paksa melotot pun kesannya kayak kelereng. Canda kelereng
Jimin tidak terima mendengar Jungkook mengubah namanya, apalagi namanya dulu sudah di slametin jenang merah sama Emaknya waktu dia lahir, kok bisa seenak udelnya Jungkook mengubah nama kebanggaan Keluarga dan Negaranya.
"Nama gue JIMIN bukan KIMIN!!!"
Sebelum Jimin teriak, Jungkook lebih dulu bersembunyi di balik tubuh Taehyung, ia sedikit trauma dengan cipratan dari gua Am4zon yang sudah menodai wajah mulusnya. Al-hasil si Taehyung lah yang terkena imbasnya, dengan senyum kotaknya ia mengambil tissu yang sudah kusut di kantong celananya. Walaupun sudah kusut, tapi tissue itu ada gunanya, gak salah Taehyung menyimpan tissue toilet yang sempat ia ambil dan di simpan di kantong celananya.
Tujuannya buat jaga-jaga dari kejadian genting dan berbahaya, contohnya seperti tadi.
Jungkook merasa iba melihat Taehyung mengusap wajahnya karna ulah Jimin, ia heran kenapa Jimin harus kuliah yang jelas-jelas gak cocok untuknya, harusnya Jimin membuka praktek D*kun, apalagi semburannya tadi sangatlah berbakat dan tepat sasaran.
"Gak usah teriak-teriak, Jimiiiiiiiin!" Ucap Taehyung mengingatkan Jimin agar tidak mengeluarkan senjata tersembunyinya.
"Yang di katakan Jungkook benar, dia tidak selingkuh! Tadi yang kamu lihat bukan selingkuhannya Jungkook, melainkan orang buta yang keder ke kampus kita."
HAH
ORANG BUTA
Alasan macam apa itu, mana ada orang buta keder ke kampusnya, apalagi tuh cowok ganteng.
Ini yang o'on si Taehyung, Jungkook, atau orang butanya! Atau jangan-jangan dirinya sendiri yang o'on.
"Kita duluan ya." Pamit Taehyung membawa Jungkook pergi dari hadapan Jimin yang bengong dadakan. Mereka takut kalau tiba-tiba Jimin teriak histeris karna kerasuk4n penunggu kampusnya, kan berabe kalau Jimin minta kembang tujuh rupa, mana dompet Taehyung sedang koma karna bokek.
"Kamu percaya kan, kalau aku gak selingkuh" Tanya Jungkook yang sudah jauh dari tempat Jimin yang masih berdiri dengan wajah bengong.
"Aku tidak ada kesempatan untuk tidak percaya denganmu, Kookie."
Jungkook memeluk tubuh Taehyung, merasa bersyukur sudah memiliki Taehyung yang baik seperti bidadari, dan tampannya bagaikan seorang pangeran kerajaan.
