Selamat Tahun Baru 🎊🥳.
Di tahun yang baru ini, baca cerita baruku juga yuuk 💃.Blurb :
Sepertinya takdir selalu membuat Bulan menjadi yang kedua. Mantan pacarnya menduakannya dan berselingkuh dengan rekan kerjanya. Di saat yang bersamaan, perusahaan tempatnya bekerja malah mengabaikan Bulan dengan mengangkat Damar yang menurutnya tidak pantas untuk mendapatkan promosi jabatan, padahal Bulan sangat yakin jika harusnya dia yang lebih pantas mendapatkannya.Lagi-lagi bulan merasa diduakan.
Bulan tidak percaya lagi jika suatu saat nanti dia akan menjadi yang utama, tak juga saat Damar mengatakan jika dia ingin menjadikan Bulan yang utama di hatinya.
------------------------
Sama sekali tidak ada yang menarik di tempat ini. Makanan, minuman, bahkan orang-orang yang datang, semuanya membosankan. Rasa pasta yang masuk ke mulutku ini saja terasa hambar dan membuatku bertambah kesal.
Dari kejauhan, aku bisa melihat dengan jelas jika orang-orang menjadikan lelaki itu sebagai pusat perhatian, mengajaknya mengobrol hingga mengulurkan tangan mereka dan mengucapkan selamat padanya.
Cih.
Bocah kemarin sore itu tidak pantas mendapatkannya. Bukankah seharusnya aku yang lebih pantas untuk semua itu?
Aku menarik napas panjang dan membuat dadaku terasa sesak karenanya. Minuman yang masuk ke tenggorokanku pun semakin membuatnya nyeri.
Dalam hatiku terus menghitung sudah berapa orang yang mendekat dan memberikan ucapan selamat padanya. Jika sudah sampai seratus orang, aku baru akan beranjak dan melakukan hal yang sama. Sayangnya jumlah karyawan di kantor ini hanya mencapai lima puluh orang, itu pun sudah dihitung dengan beberapa office boy, satpam, dan cleaning service. Jadi ... sudah dipastikan aku tidak akan memberikan ucapan selamat untuknya.
Mataku kian memicing saat melihat senyum lebarnya. Aku yang selama ini bekerja dengan keras, lembur hingga melewatkan waktu istirahatku, dan juga paling sering menjadi tempatnya bertanya, malah tidak mendapatkan penghargaan apa-apa.
Namanya Damar Pramana, orang-orang di kantor memanggilnya Damar. Dia baru bergabung tiga tahun yang lalu dengan Global Kimia, perusahaan yang bergerak di supplier niacinamide, zat kimia yang saat ini banyak digunakan untuk skincare. Sedangkan aku sudah berada di perusahaan ini selama lebih dari lima tahun. Sudah banyak yang aku berikan buat perusahaan ini, tapi kenapa justru bocah kemarin sore itu yang diangkat menjadi kepala tim pemasaran? Aku meringis saat menyadari jika ternyata pengorbananku selama ini pada perusahaan tidak berarti apa-apa.
Beberapa gosip menyebutkan jika Damar memiliki koneksi yang kuat dengan petinggi perusahaan, kabarnya dia masih memiliki hubungan keluarga dengan direktur utama Global Kimia.
Memikirkan hal itu kembali membuat kepalaku terasa panas. Aku masih ingat di hari pertama bocah itu bergabung dengan Global Kimia. Tampangnya yang lugu, pendiam, dan terlihat serba salah membuatku merasa iba dan selalu membantunya saat dia mendapat kesulitan. Sial. Jika ingat itu semua, rasanya aku ingin mengulang masa lalu dan yang kulakukan pasti akan mengabaikan lelaki itu dan membuatnya terus mengalami kesulitan.
"Lo asyik banget makan sendiri." Aku menoleh dan mendapatkan Rien, teman sedivisiku sedang menarik kursi dan duduk di sebelahku. Untuk merayakan promosi Damar menjadi kepala divisi pemasaran, perusahaan menyewa restoran berbintang ini dan membebaskan karyawannya untuk memesan makanan apa pun.
Kenapa mesti perusahaan yang menanggung perayaan promosi jabatannya? Kenapa tidak menggunakan uangnya sendiri saja? Dari sini saja sudah terlihat jelas jika ada sesuatu yang tidak beres antara Damar dan perusahaan ini. Membayangkannya saja sudah membuatku kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan yang Kedua
RomanceSepertinya takdir selalu membuat Bulan menjadi yang kedua. Mantan pacarnya menduakannya dan berselingkuh dengan rekan kerjanya. Di saat yang bersamaan, perusahaan tempatnya bekerja malah mengabaikan Bulan dengan mengangkat Damar yang menurutnya tida...