How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya
000
(Satu jam sebelum eksekusi atas pengkhianatan kaum Demon.)
Tama menatap langit dengan tatapan sukar. Dia mengepalkan tangannya erat erat. Seluruh ingatan masa kecilnya terputar kembali. Ia, hidup didalam keluarga yang bahagia. Ayah nya baik dan bunda nya sangat amat menyayangi kedua anaknya. Tama bahagia dulu sekali. Dia seakan akan berada di dunia dongeng yang sangat bahagia.
Seluruh langkah Tama ia lewati tanpa rasa takut karena tahu, orang tua nya pasti akan menangkapnya sebelum Tama terjatuh. Tapi saat ini, saat ini, semua hal itu bagai film yang terputar dalam ingatan Tama. Kini, Tama sendirian. Ditengah hutan tepi danau. Menunggu kepastian akan nasib nya. Akan nasib keluarganya.
Bunda Ratu telah tiada. Perempuan yang satu satunya menjadi ratu tunggal yang menjalankan sebuah kerajaan pertama dalam sejarah tanpa ada raja sebelum ayahnya, Yoshinori mengambil tahta. Lalu, Bunda nya, bunda yang selalu menyemangati Tama. Bunda yang selalu mengerti Tama. Yoshinori, ayahnya, Tama belum tahu dimana keberadaan Yoshinori.
Bisa saja Tama menyuruh bawahannya untuk mencari Ayahnya tapi Tama ingin menghormati keputusan Yoshinori. Mungkin, ayahnya juga begitu terpukul kehilangan keluarganya jadi ia ingin menenangkan diri entah dimana. Jade juga. Jade tidak tahu dimana. Tama tahu jika Jade sangat kecewa dengan peristiwa ini. Tama tahu jika Jade sangat terpukul tapi bisakah, sejenak saja, Jade kali ini benar benar mengikuti apa kata Tama.
Sebelum peristiwa ini terjadi, Tama sudah berkali kali ingin menyatakan untuk memutuskan pertunangan antara Jade dan Yeonjin tapi Jade tidak mau. Yeonjin juga memohon kepada Tama untuk tidak membatalkan pertunangan nya. Juga banyak sekali pihak yang tidak setuju. Tama ingin egois tapi rasanya Tama tidak bisa.
Tama tahu, selama ini Jade selalu menuruti apa kata Tama. Mungkin yang kali ini, Jade sudah terlalu lelah berlindung dibalik punggung Tama. Mungkin Jade berpikir, apapun yang Jade lakukan harus dalam persetujuan Tama. Tama tahu, Jade tidak nyaman. Tama tahu dia egois, tapi Tama takut.
"Tama."panggil seseorang.
Kepala Tama mendongak. Kantung mata yang sudah menghitam, bibir pucat, dan tatapan mata yang kosong. Jangan lupa jika mata Tama sedikit sembab sehabis menangis. Tama terdiam melihat Ayahnya tiba tiba saja muncul dihadapan Tama. Berjalan dengan hati hati ke arah Tama.
" Ayah selama ini kemana aja?"tanya Tama.
" Ayah, ada di perbatasan. Disana ada desa yang harus dijaga."
" Dimata Ayah, cuma ada Jade ya? Tama tau, Ayah selalu nyamperin Jade sebulan lalu. Kenapa cuma Jade? Ayah pikir Tama enggak butuh Ayah?"
" Tam—"
Mulut Yoshinori tiba tiba tidak bisa mengatakan sepatah katapun saat melihat air mata Tama yang keluar dari ujung matanya. Tubuhnya tertegun, tatapan Tama. Seperti ada kekecewaan terhadap Yoshinori yang membuat Yoshinori tidak tahu lagi harus berkata apa karena rasa bersalah yang tiba tiba saja meledak ditubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Prince
Fanfiction" Gua, nyesel." 𝙺𝚊𝚗𝚎𝚖𝚘𝚝𝚘 𝚃𝚊𝚖𝚊 ᵂʳⁱᵗᵉʳ : ᵈˢᵗⁿᶻʰʳ ˢᵗᵃʳᵗᵉᵈ : ¹⁰/¹⁰/²⁰²³ ᶠⁱⁿⁱˢʰᵉᵈ : -