01

286 18 4
                                    

Beomgyu memasuki pekarangan rumahnya setelah mengucapkan terimakasih pada supir ojek online yang ia bayar melalui media pembayaran aplikasi. Pandangannya menangkap sebuah kendaraan roda dua yang sangat familiar di depan garasi.

Anak itu belum lama sampai

Tak menunggu lama, pemuda itu langsung membuka pintu ganda yang tidak terkunci. Ia sudah membawa kunci cadangan omong-omong. Tapi baguslah ia tak perlu merogoh tas pinggangnya lagi.

"Aku pulang!"

Tak ada jawaban

Beomgyu berjalan melintasi ruangan demi ruangan menuju tempat dimana ia pikir adiknya berada, dapur. Jangan tanya bagaimana ia bisa tahu! Aroma ramyeon yang menguak semenjak ia membuka pintu sudah cukup menjawab semuanya.

Sampai di dapur, ia melihat seorang pemuda dengan setelan pakaian rumahan dan surai yang masih tampak basah sedang membelakanginya. Pemuda itu diam diambang pintu mengamati aktivitas sang adik.

Sampai ketika pemuda yang sedari tadi tak sadar sedang diperhatikan akhirnya berbalik badan dengan sepiring ramyeon di tangannya.

"Oh, hyung? Sudah pulang?"

Pertanyaan retoris bagi Beomgyu, jadi ia hanya mendekat ke meja makan yang juga terletak tak jauh dari pantry dapur dan duduk disebrang sang adik.

"Bagaimana jalan-jalan hari ini?"

Satu hal yang paling tidak ingin Beomgyu dengar hari ini. Tapi ia tak bisa menyalahkan adiknya sebab bertanya demikian. Toh, ia juga belum menceritakan apapun.

Beomgyu menarik nafas sebelum menjawab, mencoba menetralisir sesak yang seketika kembali hinggap.

"Soobin hyung tidak datang, ia bahkan tidak memberi kabar sama sekali"

"Oh...mianhae, hyung"

Sekarang justru yang lebih muda bergerak resah di kursinya. Ia sama sekali tak bermaksud membuat mood kakaknya semakin hancur.

"Ah, hyung pasti belum makan malam, mau kubuatkan ramyeon?"

"Aku tidak lapar"

"Tapi kau harus makan kalau tidak mau sakit!"

"Lebih baik aku sakit asalkan Soobin hyung bisa lebih memperhatikanku"

"HYUNG!! "

Beomgyu mengangkat wajahnya dan memperlihatkan ekspresi sendu disana membuat sang adik semakin merasa bersalah.

"Maaf sudah berteriak, hyung"

Yang lebih tua menyandarkan diri mencari posisi nyaman. Pandangannya kosong tertuju pada piring yang masih berisi cukup banyak ramyeon. Makanan instan itu tidak disentuh lagi untuk beberapa menit.

"Taehyun-ah, apa aku salah ingin menghabiskan waktu bersama hyung sendiri di hari ulangtahunku?"

Tak ada jawaban, pemuda itu terlalu takut memberi tanggapan, takut malah semakin menghancurkan suasana hati si lawan bicara.

"Apa orang yang akan menghabiskan sisa hidup bersama lebih penting daripada orang yang sudah menghabiskan banyak waktu bersama?"

"Hyung..."

Tarhyun menghela nafas sebelum melanjutkan kalimatnya, membuat pamdangan sang kakak yang mulai memburam tertutup air mata tertuju padanya.

"Kau bisa pergi dengan Soobin hyung lain hari. Malam ini, kau makan bersamaku saja, ne? Tak ada bedanya antara adik dan kakak"

Tepat setelah mengatakan itu, Taehyun bangkit dari kursinya dan berjalan menuju dapur. Meninggalkan Beomgyu dengan mata berkaca-kaca dan pout samar tanda ia masih kesal dan kecewa.

Sebetulnya, Taehyun menuju kulkas untuk mengambil sebuah kue krim. Ia membelinya ketika dalam perjalanan dari kampus tadi. Tak mungkin ia melupakan hari lahir kakaknya, bukan? Meski ia tahu pemuda itu akan pergi malam itu dan kuenya tidak bisa diberikan langsung, tapi setidaknya itu bisa menjadi kejutan pagi nanti. Sebelum rencananya berubah dan kue itu akhirnya disodorkan di malam yang sama tentu saja.

Berharap bisa memperbaiki sedikit suasana hati sang kakak, Taehyun tak lupa menaruh beberapa lilin dan menyalakannya diatas kue. Kemudian ia kembali ke meja makan sambil menyanyikan lagu ulangtahun.

"Untuk yang berulangtahun hari ini, buatlah permohonan!"

Taehyun menyodorkan kue itu selagi Beomgyu mengatupkan tangan dan memejamkan mata. Tak lama hembusan angin dari celah bibir Beomgyu memadamkan seluruh lilin diatas kue tersebut.

Kue itu ditaruh diatas meja supaya Taehyun bisa bertepuk tangan dan bersorak layaknya anak kecil. Sepertinya malam ini, satu poin untuk usaha kecil Taehyun.

Misplaced LoveWhere stories live. Discover now