-28:Algaza Berulah

Start from the beginning
                                    

"Biarin!" sahut Gavi membuat keempat temannya menatap cowok itu tak percaya.

"Lho kok? Itu bini lo anjing, nanti diembat tau rasa lo! Mau lo kelimpungan lagi gara-gara bini lo pergi? Masa iya gue harus beliin obat perangsang lagi buat lo, Gav!" cerocos Kenzo, mulutnya memang tidak bisa difilter.

Rafin menoyor kepala temannya itu dengan kesal, "Lo tuh, jangan muka lo doang di pakein filter, sekali-kali mulut lo juga difilter biar nggak kotor-kotor amat!"

"Mereka sahabat dari kecil, Alna, Alga, sama Alcy. Nggak mungkin dia embat Ala lagian dia udah sah sama gue, Ala juga udah skidipapap sama gue!" celetuk Gavi.

Kenzo mengernyit bingung, bahasa apa lagi itu? Kenapa dirinya tidak mengetahui bahasa gaul itu?

"Skidipapap? Bahasa apa lagi itu?" tanya Kenzo kepo.

Gavi menyeringai, "Istilah lainnya ena-ena!"

"Sial!"

—tyhrgang—

Algaza mengambil tangan Alna, cowok itu menatap dalam perempuan didepannya itu.

"Alna!" panggil Algaza dengan lembut.

"Kenapa kak Al?" tanya Alna memiringkan kepalanya.

Perempuan itu terkejut dengan perlakuan Algaza, ia dengan cepat menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Algaza.

"Jadi pacar gue ya?" pinta Algaza memelas.

"Hah?" Alna lagi-lagi terkejut.

"Gue sayang sama lo, Al! Gue suka sama lo dari kecil!" Algaza tak henti-hentinya menatap mata indah perempuan didepannya itu.

"Dari kecil? Kita kan baru kenal waktu aku pindah sekolah disini." sahut Alna bingung.

"Lo nggak inget, Al? Lo nggak inget gue? Gue ini sahabat kecil lo Alna! Kita sering bareng-bareng lo, gue, Cyva kita sering main bareng dulu! Tapi sejak lo kecelakaan, orangtua lo ngajak lo pindah ke Bandung dan kita nggak ketemu lagi," jelas Algaza.

Alna kembali dibuat bingung, perasaan dirinya tidak pernah kecelakaan sebelumnya. "Aku nggak pernah kecelakaan, waktu kecil aku pindah karena daddy sama mommy ada urusan pekerjaan di Bandung."

Algaza terkejut mendengar itu, apakah Alna tidak bisa mengingatnya? Apakah penyakit amnesia yang perempuan itu miliki membuat ia kehilangan ingatan masa kecilnya?

"Lo jangan boong, Al! Lo masih inget om Wildan sama tante Leya, dan bang Nada masa lo nggak inget gue?" tanya Algaza masih berusaha membuat Alna mengingatnya.

"Kok kak Al tau nama kedua orangtua aku? Kak Al juga bisa tau bang Nada?" Alna bertanya-tanya, sama sekali tidak mengingat kenangan masa kecilnya.

"Karena gue sahabat--"

"Sejauh apapun lo berusaha, Ala nggak bakalan inget!"

Suara itu membuat mereka berdua menoleh, Alna terkejut melihat Gavi berada disana. Perempuan itu menjadi was-was jika Gavi akan menghukumnya nanti, akibat ia tidak memberitau jika dirinya sedang bersama Algaza.

Gavi terkekeh kecil, cowok itu berjalan menghampiri Algaza dan juga istrinya. Ia mengeluarkan tangannya yang berada disaku celananya, cowok itu melipat kedua tangannya didepan dada.

"Udah berapa kali gue bilang kalo Alnaya Victorian itu pacar gue!" Gavi menekankan nama Alna.

"Namanya juga cocok sama gue! Gaviano Alister, Alnaya Alister! Otw jadi bini gue!" Gavi tersenyum menggoda kearah Alna.

Mendengar itu darah Algaza menjadi mendidih, harusnya bukan Alnaya Alister tetapi Alnaya Narendra! Pikir cowok itu sebelum melenggang pergi dari sana dengan tangan yang terkepal kuat.

GAVIANO [hiatus]Where stories live. Discover now