-NUSANTARA BAJA
*
*
*
*
*
Metro City, Malam 12 Januari 2016
Di lain sisi, di sebuah tempat gitu, ada dua orang yang sedang tertidur lelap. Satunya di kursi yang ada di tempat itu, dan satunya lagi di lantai.
Orang di lantai itu pun terbangun, dan ternyata itu ialah Alam-orang yang kemarin menyelinap masuk ke dalam perusahaannya sendiri.
Dia sekarang berada di ruangan rahasia miliknya, karena bersembunyi dari seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan kantornya.
Yaitu, Revelon, dan Reno Wibisono-Kapolres Metro. Di sini, Alam melihat jam dinding di ruangan itu, dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dan ia sangat yakin jika sudah tidak ada orang lagi di luar.
Ia pun membuka pintu rahasia itu secara perlahan-lahan. Dan betul, kondisi sudah sepi, sudah tidak ada kepolisian yang berjaga.
Alam pun membangunkan Iqbal untuk segera pergi dari situ, mumpung kondisi sedang sepi seperti ini.
Iqbal pun bangun, dengan kondisi jiwanya yang masih ketinggalan. Alam mengeluarkan kedua pistol lagi, satunya untuk dirinya dan satu lagi untuk Iqbal.
"Iqbal. Pegang ini ya, kita harus jaga-jaga, walaupun kondisi sepi seperti ini."
Alam pun maju paling depan sementara Iqbal, yang masih sempoyongan, mengikuti dari belakang dengan memegang pistol menggunakan tangannya yang masih lemas belum ada tenaga.
Alam keluar dari ruangan rahasia itu, dan berada di ruangan kantornya, ia melihat tidak ada hal yang di ubah oleh Revelon, lemari tempat dirinya menaruh dua mayat juga nampaknya tidak dibuka.
Padahal, sebenarnya lemari itu sudah dibuka, dan sudah diambil mayatnya, tetapi dirinya tidak menyadarinya.
Alam pun membuka pintu ruangan kantornya itu, dan keluar dari situ, melalui lorong yang mulai gelap di gedung perusahaannya itu.
Ia melewati lorong demi lorong, pintu demi pintu, sembari memegang pistol di tangannya. Engga lupa ia juga mengeluarkan senter dari tasnya, dia benar-benar membawa semua barang di tasnya.
Ia melihat ke sekeliling, dan mencoba mencari jalan keluar. Alam juga di sini harus fokus kepada Iqbal, karena Iqbal ini masih sempoyongan takutnya ketiduran di perjalanan mereka keluar dari situ.
Setelah lorong demi lorong dilewati, Alam mendengar sesuatu, seperti suara gitu di depannya, ia pun coba bersembunyi di salah satu ruangan kosong di tempat itu.
"Sial, itu pasti para polisi, gimana ya cara gua ngelewatinya," ujar Alam bersembunyi di dalam salah satu ruangan.
Sementara Alam memikirkan rencana, Iqbal malah tertidur kembali. Di sini Alam tiba-tiba mempunyai sebuah ide cemerlang setelah melihat Iqbal yang sedang tertidur.
___
Dor!
Alam menembakkan pistolnya itu ke langit-langit ruangan itu, Alam bersembunyi di ruangan gelap gitu di tempat itu, sedangkan Iqbal tetap berada di tempat itu tertidur di lantai.
Suara itu ternyata terdengar ke polisi yang sedang berjaga di depan. Para polisi itu pun langsung menuju ke sumber suara.
"Check, check, monitor. Unit 01 melaporkan adanya suara mencurigakan seperti tembakan di salah satu ruangan." Salah satu polisi melapor ke pusat, memberitahukan adanya sebuah suara mencurigakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nusantara Baja
Science Fictionjadi sebelum itu kalian pernah ga? kehilangan ayah kalian? kalo pernah berarti kalian itu sama seperti remaja bernama Zain Hervelion, remaja 16 tahun yang ditinggal ayahnya saat usia 7 tahun, kematian ayah Zain itu masih jadi misteri hingga saat ini...