-NUSANTARA BAJA
*
*
*
*
*
"Seterah lu aja, kalo ngga percaya, lagian kalo lu mau liat ayo sini, masuk ke dalam." Alam dengan tatapan sinis, melihat ke arah Iqbal, dan membuka lemari kedua yang tepat ada di samping lemari pertama.
Alam membuka pintu lemari itu dengan hati-hati. Di baliknya, tampak sebuah perangkat elektronik tersembunyi yang menyatu dengan dinding belakang lemari. Perangkat itu memiliki layar kecil berwarna hitam dan sebuah keyboard mungil di bawahnya. Tanpa memasukkan password yang benar, alat itu tak akan memberikan akses lebih jauh.
Ia membungkuk sedikit, lalu mulai mengetikkan kode passwordnya di keyboard. Jarinya bergerak cepat, namun ia memastikan untuk melindungi pandangannya dari Iqbal, yang tampak berusaha mengintip di belakangnya.
"Lu lagi ngapain, Lam?" tanya Iqbal sambil mendekatkan wajahnya untuk melihat lebih jelas.
"Gak lagi ngapa-ngapain," jawab Alam santai, meski tangannya dengan cekatan menyelesaikan input password.
Begitu kode selesai dimasukkan, layar kecil itu berubah warna menjadi hijau, diiringi bunyi klik lembut yang hampir tak terdengar. Seluruh bagian belakang lemari perlahan terbelah menjadi dua, memperlihatkan sebuah tempat yang cukup besar yang tersembunyi di balik lemari kayu itu.
"Apa-apaan ini! Keren banget bisa gitu lemarinya," kata Iqbal melihat lemari itu yang terbuka dan memperlihatkan tempat rahasia dengan wajahnya yang terkagum-kagum.
Alam hanya bisa tertawa kecil, lalu mengajak Iqbal untuk masuk ke dalam ruangan rahasia itu, ruangan itu di penuhi dengan beberapa lukisan yang telah berdebu, ada juga beberapa rak yang juga sama berdebu.
Tempat itu seperti telah lama tidak di rawat, banyak sekali sarang laba-laba. Memang benar, tempat itu memang sudah lama tak di kunjungi oleh Alam, tempat ini dahulu sering digunakan oleh Alam dan Haris-sahabat lamanya sekitar 5 tahun lalu, atau 2011.
Iqbal langsung mengangguk paham saat mendengar nama Haris, Alam sendiri sering sekali menceritakan nama itu.
Alam memegang beberapa benda miliknya dan Haris yang sudah berdebu, di antara benda-benda itu yang tersusun rapih di lemari itu terdapat sebuah lukisan, di belakangnya.
Alam menyingkirkan beberapa barang untuk melihat lukisan itu, ia pun mengambil lukisan itu dan melihatnya. Ternyata, setelah ia ingat-ingat, lukisan itu ialah milik Haris dulu.
Haris dulu ialah seorang yang hobi melukis, namun, hobi itu sekarang telah terlupakan, semenjak dirinya mempunyai perusahaan sendiri, ia melupakan hobi melukisnya dulu.
Alam meniup debu dari lukisan itu, dan terlihat sebuah gambar di lukisan itu, berupa dua orang, dengan sesuatu besar di tengahnya bewarna orange.
Di sinilah kepalanya memutar kenangan lama yang telah terlupakan, Alam dengan secara pelan-pelan mengelus lukisan itu, dan memeluknya.
Sedangkan Iqbal melihat dirinya dengan ekspresi aneh, dan bertanya, "Eh, lu kenapa, Lam?" Iqbal menghampiri Alam yang sedang memeluk lukisan itu dengan erat.
Alam pun langsung terkejut melihat Iqbal di belakangnya, setelah itu pun ia langsung dengan cepat menyembunyikan kembali lukisan itu, dan berkata, "Eh... ngga kenapa-napa kok."

KAMU SEDANG MEMBACA
Nusantara Baja
Science Fictionjadi sebelum itu kalian pernah ga? kehilangan ayah kalian? kalo pernah berarti kalian itu sama seperti remaja bernama Zain Hervelion, remaja 16 tahun yang ditinggal ayahnya saat usia 7 tahun, kematian ayah Zain itu masih jadi misteri hingga saat ini...