Prolog

4.3K 127 9
                                        

Enjoy❤️❤️❤️

*****

Study tour, katanya. Itu yang di sebutkan oleh orang-orang untuk perjalanan ke Bali hari ini. Tapi bagi Salsa, kegiatan ini lebih tepat disebut refreshing atas segala kegiatan sekolah yang membosankan itu.

Lumayan, hiburan sebelum liburan semester.

"Sa, gue ke Nadila dulu ya," ucap Pandu, sahabat Salsa sedari awal masuk SMA.

"Masih aja usaha, gue kira lo udah nyerah." Sindir Salsa.

Nadila itu salah satu siswa kelas unggulan yang di sukai Pandu sedari lama, tapi masih belum bisa di gapai.

Wajar sih, Nadila yang cantik, baik hati, solehah dan pintar begitu mana mau dengan Pandu yang sekolah seniatnya?

Ya, Salsa akui, di kelasnya, Pandu memang menjadi ranking dua. Tapi belum tentu bisa setara dengan Nadila kan?

"Senggaknya gue punya nyali, gak kaya lo ngecrushin Raigan dari pertama masuk tapi sampai detik ini gak berani ambil tindakan apa-apa."

Sialan memang Pandu itu.

"Ya gue cewek, sat! Jangan samain sama cowok lah!"

Salsa semakin geram melihat raut wajah Pandu yang meledek nya, sebelum akhirnya Salsa sadar bahwa tokoh yang di bicarakan tidak terlihat di sekitar mereka.

"Eh, ngomongin Raigan, dia kemana? Kok gak ada?" Tanya Salsa sambil celingukan mencari cowok berkaos putih yang belum dia lihat lagi.

"Tuh, di ujung sana, duduk di atas batu gede. Keliatan gak?" Tunjuk Pandu pada area yang cukup jauh dari tempat mereka berdiri.

"Ngapain dia di sana?" Tanya Salsa refleks. Harusnya Salsa sadar dia tidak akan mendapatkan jawaban dari Pandu.

"Yang punya badan dia, kenapa nanya ke gue? Samperin sana!"

"Anjirlah, Ndu! Masa gue harus deketin dia sekarang?"

"Itung-itung tes ombak, Sa. Siapa tau jadi awal yang baik kan? Buru sana."

Pandu sedikit mendorong tubuh Salsa ke arah Rony berada. Pandangan Salsa yang sudah terfokus pada Raigan, tidak menyadari bahwa Pandu sudah pergi meninggalkannya.

"Pandu sialan." Gerutu Salsa kesal, tapi sebenarnya, dia juga penasaran akan peruntungan nya untuk mendekati Raigan.

Dekati?

Jangan?

Dekati?

Jangan?

"Ck, dahlah. Dari pada gue sendiri juga ya kan?"

Alasan. Padahal sebenarnya masih banyak kerumunan lain yang bisa Salsa hampiri sekarang. Ada Rama, Danar, Sasya, Nova, banyak pokoknya.

Tapi ini kan sudah hari terakhir study tour mereka, masa iya Salsa tidak memiliki kenangan manis bersama Raigan sedikitpun?

Dan pada akhirnya, Salsa melangkahkan kaki mendekati batu besar yang di duduki oleh cowok paling pendiam di kelasnya itu.

******

Tes ombak di genre yang agak beda😅

Sebelumnya maaf belum bisa lanjut Save Us sama Kisah Klasik🙏🏻🥺

Gimana sama cerita ini? Lanjut jangan?

Hello, Ghost! [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora