First Step

1.7K 141 12
                                        

Sasuke telah selesai mengobati luka di lubang Naruto. Mereka berdua berdiri di depan toilet, Naruto berdiri dengan canggung sambil memijat leher belakang dan membuang pandangan ke samping, sedangkan Sasuke berdiri dengan wajah dingin alaminya menatap Naruto

"Ehem!" Naruto membersihkan tenggorokannya, berharap rasa canggungnya hilang, padahal sebenarnya tidak

"Uh...terima kasih telah menolongku. Kumohon rahasiakan ini pada Indra ya. Aku tidak mau dia salah paham" kata Naruto

Sasuke diam. Dia memandang Naruto tapi si blonde tidak melakukan kontak mata kepada Sasuke. Naruto malah menggaruk-garuk pipinya yang tidak gatal sambil melihat sembarang arah

"Kalau kau tidak menggunakan sex toys lagi, maka aku akan tutup mulut" kata Sasuke

Naruto langsung blushing memerah padam wajahnya. Malu tapi kesal pada kalimat Sasuke

"T-teme!! Apa-apaan kau berbicara seperti itu padaku?! Kau pikir aku ini pria penggila mainan sex apa?!" kesal Naruto

"Oh bukan penggemar tapi bisa sampe lecet?" sarkastik Sasuke

"I-Itu karena Indra yang mau! Enak saja! Aku bukan tipe pria yang seperti itu ya!" kesal Naruto, semakin memerah padam

Sasuke menghela nafas lelah sambil menahan emosinya, "Hari ini lebih baik kau pulang saja. Aku akan memberikan catatan selama mata kuliah berlangsung" kata Sasuke

"Huh? Kalau aku pulang sekarang, aku harus berkata apa pada Iruka? Iruka adalah orang yang tajam instingnya" gerutu Naruto

Sasuke diam menatap Naruto

"A-Apa? Kenapa kau menatapku begitu?" gugup Naruto, wajahnya mulai blushing ditatap oleh pesona mata dingin Sasuke

Sasuke kemudian merogoh ponsel di saku denimnya, "Iruka. Yang Mulia hari ini pulang cepat. Bilang pada Indra untuk menjemputnya" kata Sasuke, dia tidak sudi untuk menelpon Indra secara langsung

"Pulang cepat? Kenapa? Apa Yang Mulia sakit?" 

"Ya. Ambeien" kata Sasuke seenak jidat dengan wajah datar dinginnya.

'APA DIA BILANG?!!' teriak kesal Naruto dalam hati. Dia tidak bisa teriak melalui suaranya karena dia mengerti kenapa Sasuke berkata seperti itu. Hanya saja, Naruto tidak terima kalau dirinya dibilang ambeien

"Huh?" syok Iruka

"Dia pura-pura sehat semenjak tadi pagi. Kalau dibiarkan, dia tidak akan bisa fokus percuma saja. Jadi biarkan Yang Mulia istirahat di rumah. Aku akan membuat catatan mata kuliah dan berkata pada dosen yang bersangkutan kalau dia sakit" jelas Sasuke lagi

"oh...baiklah...aku mengerti. Aku akan segera memanggil Indra" kata Iruka

Komunikasi terputus. Naruto memasang wajah cemberut nan protes ke arah Sasuke

"Apa?" kata Sasuke dengan wajah datar dinginnya itu

"Kenapa kau bilang aku ambein? Padahal kan aku tidak ambeien!" gerutu Naruto

"Oh jadi kau mau aku bilang kalau lubang pantatmu bengkak dan lecet akibat bermain sex--"

"IYA IYA AKU MENGERTI!" malu Naruto, dia langsung menutup mulut Sasuke untuk menghentikan lidahnya berbicara lebih banyak lagi. Wajahnya sudah merah padam mirip dengan kepiting rebus.

Sasuke diam saja dengan wajah datar dinginnya itu

"Ehem!" Naruto membersihkan tenggorokannya, untuk mengendalikan rasa malunya yang memuncak sampai ke ubun-ubun, "A-Ayo kembali ke kelas" ajak Naruto

Another Happy EndingWhere stories live. Discover now