Bantu koreksi typo, ya❤
【BAB 37 — SWEETEST NUGGET】
“Tuh, kan! Aku hamil! Udah dibilang kamu hamilin aku, Pak De! Enggak percaya, sih!” protes Navella.
Si nona artis mengutarakan komplain seusai dokter obgyn menyampaikan tentang perkiraan usia dari janin yang ia kandung. Alam terkesiap, begitu sang istri membicarakan kehamilan, ia ingin informasi yang akurat, makanya ia membawa istrinya masuk rumah sakit ke bangsal ibu dan anak, berkonsultasi kepada ahlinya.
Namun, kalau boleh jujur—ia merasa kagok, andai si Navella bukan artis kondang, ia pasti dicurigai menghamili ponakannya sendiri akibat rentetan kalimat ambigu yang dilontarkan sang istri.
Alhamdulillah, seantero Indonesia juga tahu, Alam adalah suami Navella. Wanita yang menyandang nama belakangnya itu, pasti lupa—bahwa dirinya sudah diberi mandat untuk tidak memanggil Alam dengan sebutan ‘Pak De’ di depan umum.
“Dr. Alam?”
“Hah?”
Alam tersadar dari mode planga-plongo, satu alis pria tersebut terangkat merespons teguran dokter obgyn; yang termasuk kawan akrabnya. Karena, ia dan dr. Laskar bekerja di satu atap yang sama.
“Mengingat usia dan riwayat kesehatan ny. Navella, ada baiknya dia full bed rest sampai usia kehamilan menginjak usia bulan kelima. Dia enggak terlalu disarankan beraktivitas berat, karena ny. Navella tergolong kehamilan beresiko tinggi yang rawan.”
Alam akui, otak dan hatinya sekarang tak sinkron—atas keterangan dokter, ia tahu betul, ada indikasi yang menyebabkan kehamilan Navella berisiko. Ia menghangat dengan kabar istrinya mengandung—tetapi sangat bimbang memikirkan keadaan sang istri di masa mendatang.
Navella juga pasti dilanda kesedihan, bukan?
“Ndu—”
Belum sempat menyelesaikan kata, Alam tergagu—rahang pria itu otomatis terjatuh. Navella sedang bersujud syukur di lantai!
Garis bawahi; istrinya bersujud.
Mustahil Navella bersyukur, karena mendengar kabar kehamilan. Soalnya, istrinya sudah tahu— Gusti Nu Agung, tebakan Alam meleset, menduga Navella akan feeling blue, nyatanya? Bergembira tiada tara!
Ia buru-buru berjongkok, menjemput Navella agar kembali duduk ke kursi.
“Makasih, ya, Dok! Sumpah, deh! Aku seneng! Pak De, abis aku ngelahirin, hamilin aku lagi, ya? Biar aku enggak usah syuting lagi!”
Astagfirullah, Alam beralih ke dr. Laskar, bibirnya mengukir senyum kikuk, kedua pria itu nampak tak bisa menyembunyikan keterkejutan akibat tingkah laku dadakan Navella.
Si dokter dua-duanya diliputi culture shock.
Dr. Laskar heran bukan main, perasaan di kamera, ia melihat Navella sosok yang kalem, anggun nan kemayu, rupanya si manusia AI yang cantiknya di luar ekspektasi ini, mempunyai kepribadian yang sangat bertolak-belakang.
Sedangkan Alam, sebagai suami—ia sepatutnya sudah terbiasa, tetap saja; ia tidak menyangka!
“M-Maaf, ya, dr. Laskar.”
“Ah ..., iya,” pungkas Laskar, “Untung, ny. Navella enggak rolling depan.”
“Emang boleh, Dok?” sahut Navella.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SOFTLY HUBBY [END]
Romance[ 🔞🔞 Tidak sehat bagi jantung jomblo ] Prinsip hidup Alam sederhana, tidak mencari masalah dan enggan menikah. Sementara prinsip hidup Navella kompleks, si biang onar yang ingin cepat menikah. Pertemuan mereka bermula dari status dokter-pasien, b...