Reyner hanya duduk dan makan kacang di depan Mikaela, anak bungsu Om Yolie yang seusia dengannya, gadis cantik itu bahkan tak menghiraukan keberadaan Reyner, sebab terlalu sibuk dengan gamenya yang sepertinya seru.

Mikaela berbeda dengan anak Om Dio, Amelia. Gadis yang masih SMP itu berkali-kali mengajaknya foto, tapi Reyner menolak dan menggoyangkan badannya setiap waktu Amel memfotonya. Reyner juga tertawa sambil menutupi wajahnya sampai Amelia kesal dan ingin menangis, sebab Kak Reyner menolaknya.

Kata banyak orang Amelia memang menaksirnya, tapi Reyner tak mampu membalas, sebab merasa Amel terlalu kecil untuknya. Dia hanya senang mengisengi anak dokter, sahabat ibunya itu.

Syeden baru merasa tenang saat Om Dio menyuruh Amel kembali ke hotel sebab saat malam lebih larut, pesta ini hanya untuk orang-orang dewasa.

"Mik, pulang yuk!" Reyner menoleh ke sosok yang datang ke sebelahnya, tante Bhia, istri Om Yolie yang menurut Reyner sangat cantik. Tante Bhia sangat tenang dan lembut, Reyner selalu suka berada di dekat tante Bhia sejak dulu.

Mikaila tak menyahut, sebab dia menggunakan earpods.

"Pakai earpods tante, nggak denger, dia!" Ujar Reyner sambil tersenyum.

Tante Bhia diam saja, kemudian malah tersenyum dan menyebelahi Reyner.

Sekilas Reyner melihat wajahnya yang sedikit lelah, mungkin karena sedari tadi tante Bhia heboh berdansa dengan Om Yolie.

Bhia membenahi letak dasi kupu-kupu Reyner, ini pertama kalinya mereka bertemu, sejak Reyner kembali ke tanah air.

"Selamat ya, sudah lulus SMA, tambah mirip daddy mu aja!"

"Makasih tante, itu tadi pujian atau hinaan?"

"Hahahha pujian lah, daddy mu kan sekeren itu"

"Sama Om Yolie, kerenan mana, tante?"

Bhia terdiam sejenak, Reyner pikir tante Bhia akan langsung menjawab bahwa Om Yolie yang paling keren. Sebab semua juga sepakat ahwa keduanya adalah pasangan romantis sampai tua. Mereka tenang, kalem, jarang sekali ribut, keluarga mereka juga sering sekali liburan bersama, berbeda sekali dengan keluarganya, yang lebih sering hidup masing-masing meski dulu tinggal serumah. Mungkin rumahnya yang terlalu besar.

"Kalau kamu tanya, siapa yang paling tante cintai, itu Om Yolie, tapi kalau kamu tanya, siapa yang paling keren di antara keduanya, tante yakin itu adalah Syeden, daddy kamu!"

"Dih, tante, jangan naksir daddy lho ya, lihat pawangnya ganas banget, liat aja, mana ada pelakor yang berani deketi daddy"

Bhia terbahak

"Nak, sudah ku bilang, yang paling tante cintai Om Yolie, ya udah kamu sebaiknya juga cepet pulang, mereka semua sudah mulai mabuk! Dasar gila! Ayo Mik!"

Tante Bhia segera menarik Mikaila, gadis itu matanya masih terpaku pada gatgednya sewaktu mereka melangkah pergi keluar dari lounge itu.

Reyner tersenyum dan hendak pulang juga, dia mulai bosan, harusnya dia tak datang tadi, tapi mana mungkin. Om Yolie juga bagian inti di keluarganya, sekiranya begitu kata daddynya.

Keduanya sangat dekat, ah bukan ketiganya. Syeden, Kaisan, dan Yolie, ketiganya pernah masuk majalah bisnis dan membuat orang-orang menjadi gempar sebab trio ini berhasil mengembangkan kerajaan bisnis mereka di era disrupsi satu dekade lalu.

Reyner terus berjalan ke dalam pesta, dia sekilas melihat kakaknya, Skyline sedang hang out dengan geng sepatanrannya, termasuk Hazzel, anak pertama Yolie dan Bhia. Reyner tahu keduanya pernah pacaran diam-diam, sebab Syeden terus mewanti, tak ada yang boleh berpacaran antara anaknya dengan Yolie atau Kaisan, dalih Syeden, sebab mereka semua adalah saudara dan bisa menjadi kacau jika kenapa-napa.

Trepidation (extended)Onde histórias criam vida. Descubra agora