"Manusia saling bertemu bukan karena kebetulan, melainkan karena Allah lah yang mempertemukan."
-Rashdan Zayyan Al-Fatih-
Bagaimana jadinya, jika seorang pria yang taat agama harus menikahi gadis begajulan yang berani beraninya kabur di hari pernika...
{Allahumma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad}
❗SEBAIK BAIK BACAAN ADALAH AL-QUR'AN❗
📍Sebelum lanjut jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote dan komen di setiap paragraf ya, gratis kok📍
[Target hari ini 200 komen dan 100 vote, kalau tembus 200 komen, kita lanjut ya chingudeul]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wanita yang lebih memilih untuk menyembunyikan dirinya baik di sosial media maupun di kehidupan nyata, fotonya tidak bertebaran di sosial media dan jarang keluar rumah, dirinya diibaratkan seperti surah al-waqi'ah ayat 23
—Captain To Jannah—
✈️✈️✈️
Zayna sedang sibuk dengan hijabnya. Padahal wanita itu sudah berdiri di depan cermin cukup lama, namun masih belum bisa juga memasang hijab tersebut. Biasanya Zayna menggunakan hijab instan yang sangat mudah dipakai, namun hari ini Zayna mencoba untuk mengenakan hijab segi empat yang cara memasang nya harus menggunakan jarum pentul.
"Arghh, gimana sih ini pake nya? Susah banget..." Pekik Zayna setelah berusaha keras memasangkan kain lebar itu ke kepalanya.
"Awsss." Saat Zayna mencoba untuk mengaitkan jarum pentul ke hijabnya, tak sengaja tangan Zayna malah tertusuk jarum.
"Mas... Mas Zayyan..." Zayna terus berteriak sembari keluar dari kamar, dengan kondisi hijab yang cuma di tutup kan ke kepala sehingga menampakkan sedikit rambut dan juga lehernya.
Melihat Zayna yang keluar dari kamar dengan kondisi seperti itu, captain Zayyan pun langsung berlari panik. Sementara Fahri langsung mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. Begitu captain Zayyan mendekati Zayna, captain Zayyan langsung memeluk Zayna dan membawanya masuk ke kamar.
"Astaghfirullah, sayang. Kenapa kerudung nya gak dipake? Di luar kan ada Fahri."
"Maaf, mas... Tadi Zayna pikir gak ada orang," ucap Zayna tertunduk.
"Yaudah gak apa apa. Lain kali lebih berhati hati lagi ya, sayang. Mas gak mau, aurat istri mas ini dilihat pria yang bukan mahramnya." Captain Zayyan mengelus pipi Zayna dengan lembut.
Zayna pun mengangguk, lalu memeluk captain Zayyan. "Sekali lagi maaf ya, mas..."