Bantu koreksi typo, ya❤
【BAB 29 — DEFENSE】
“Seanna! Seanna!”
Seanna secepat kilat menaruh jari telunjuk ke bibir. Menyuruh si pemanggil mengecilkan volume suara. Anak kecil yang memakai seragam dibalut rompi tersebut memeluk erat tas ransel. Ia kabur melalui rumput halaman belakang sekolah yang bolong.
“Hai, Vella!”
Navella tersenyum, kelopaknya menyipit. Keduanya sepantaran, tetapi dengan melihat seragam merah putih yang dikenakan oleh dirinya saja terlihat ketimpangan status sosial yang mencolok antar mereka berdua.
Seanna mengenyam pendidikan dasar di sekolah swasta internasional yang bergengsi. Sedangkan, Navella bersekolah di sekolah negeri yang letak gedungnya berada tepat di belakang sekolah Seanna.
“I miss you, Vella!”
Navella sebatas tersenyum, “Kamu bolos sekolah?”
“Iya!” Seanna cengengesan. “Aku males ketemu miss Kintan.”
Si pemilik retina biru itu merogoh tas ransel birunya, ia mengambil kotak bekal, menyerahkan benda itu kepada Navella; yang ia sebut sebagai sahabat.
“Kamu mau? Aku bawain banyak nugget, sama sosis, lho.”
“Seanna kamu enggak makan?” tanya Navella.
“Aku jajan di kantin, udah bosen makan nugget.”
Navella mengernyit. “Emang bisa, ya? Bosan makan nugget? Aku enggak pernah bosen! Rasanya enak banget! Aku suka! Kalau besar nanti, aku bakalan beli nugget tiap hari!”
Seanna sebatas mengendikkan bahu. “Enggak tau— tapi aku bosen sama nugget, Vella.”
“Aku boleh enggak bawa pulang, aja? Biar kakakku juga bisa makan,” pinta Navella.
“Boleh—Kakak kamu masih sakit?”
Navella menggeleng. “Kakakku udah enggak sakit,” jawabnya, seraya memindahkan bekal Seanna ke kotak bekalnya yang merupakan kotak bekas tempat ice-cream.
“Kamu bawa bekal apa? Abis, ya?”
“Telur dan nasi goreng! Mamaku yang masak!”
“Oh—Mama kamu enggak kerja, ya? Kok bisa mama kamu masak? Enggak sibuk?”
“Enggak, mamaku di rumah terus, masakin aku dan papa! Bersih-bersih rumah~ semuanya!”
Seanna menggaruk rambut tebalnya yang tak gatal sama sekali. Ia tidak mengerti, mengapa mamanya Navella bisa bertemu dengan Navella setiap hari? Apakah memang itu hal normal? Tetapi, para teman sekelasnya juga rata-rata jarang bertemu orangtua mereka di rumah.
Ditambah, mamanya Navella memasak? Bukankah tugas memasak dikerjakan oleh mbak? Begitu pula dengan membersihkan rumah. Bagaimana bisa itu dikerjakan satu orang? Mamanya Navella pasti orang yang hebat!
“Aku enggak pernah makan masakan mommy,” ujar Seanna, mengembalikan kotak bekalnya ke tas usai diserahkan Navella.
“Kenapa? Mommy-mu enggak bisa masak?”
“Enggak tau bisa apa enggak, mommy-ku enggak pernah masak, sih!”
“Gitu, yah?” Navella memiringkan kepala, netranya sibuk memandangi gambar barbie di ransel Seanna yang mencuri atensinya. “Itu ..., tas baru, ya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SOFTLY HUBBY [END]
Romance[ 🔞🔞 Tidak sehat bagi jantung jomblo ] Prinsip hidup Alam sederhana, tidak mencari masalah dan enggan menikah. Sementara prinsip hidup Navella kompleks, si biang onar yang ingin cepat menikah. Pertemuan mereka bermula dari status dokter-pasien, b...