Berselang lama Arsen kembali menancapkan gasnya, perlahan melajukan motornya meninggalkan kedua kakak beradik yang masih setia disana.

Daegar beralih menatap sang adik yang sedang menatap punggung Arsen yang sudah tidak kelihatan.

Senyum tipis terukir diwajah Allana membuat daegar ikut tersenyum.

"Kenapa? Abis dikasih apa sama temen lo," tanyanya dengan tengil.

"Dihhh, dia bukan temen gue."

Daegar menernyit bingung, apa maksud Allana bukan teman? Mereka sudah berteman sedari kecil.

"Dia pacar guee!" Imbuhnya lalu berjalan cepat memasuki rumah meninggalkan Daegar yang masih terbengong ditempat.

"Tiba tiba?" Tanya Daegar pada diri sendiri.

***

Pagi ini Allana diantar Daegar untuk kesekolah, padahal semalam dirinya sudah berjanjian dengan kekasihnya, tetapi lelaki itu baru tadi pagi mengabari tidak bisa menjemput Allana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini Allana diantar Daegar untuk kesekolah, padahal semalam dirinya sudah berjanjian dengan kekasihnya, tetapi lelaki itu baru tadi pagi mengabari tidak bisa menjemput Allana.

Allana tidak tau alasan spesifik lelaki itu karna apa, terlalu biasa menghadapi Arsen yang seperti ini membuat Allana acuh.

Tapi sekarang posisi Allana berbeda, dulu Allana hanya temannya tetapi sekarang? Allana adalah pacarnya.

Sesampainya di gerbang garuda Allana turun dari mobil tanpa mengatakan sepatah kata apapun pada Daegar, ia seperti tidak melihat keberadaan Daegsr yang ada disampingnya.

Dari dalam mobil Daegar hanya menatap Allana heran, sesekali menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gue apasih anjing, yakali gue ga keliatan." Gerutunya kesal lalu melajukan mobilnya kembali menuju ke kampusnya, hari ini Daegar ada kelas pagi.

Allana berjalan lurus melewati gerbang, melangkahkan kakinya menuju kekelas.

Namun ditengah tengah koridor, langkah Allana terhenti.

Allana merasakan ada seseorang yang dengan tiba-tiba merangkul pundaknya dan membawa Allana berjalan kembali.

Dia Arsen, entah lelaki yang saat ini ada disampingnya datangnya dari mana, tiba-tiba merangkul dan mengajak Allana berjalan beriiringan didesepanjang koridor dan melewati beberapa siswa yang duduk di depan kelas mereka.

Bisikan demi bisikan dapat Allana dengar dengan jelas, membicarakan dirinya dan Arsen.

Gilaa..

Padahal emang biasanya deket tapi ini kaya ada hubungan anjirr...

Pacaran kali...

Masasih..

Arsen emang udah putus sama Dira..

Itulah bisikan yang didengar Allana, ia akan menganggap itu sebagai angin berlalu.

Semalam Allana sudah menduga, jika semua orang tua kalau dirinya dan arsen sedang berpacaran, walaupun dia tidak berteriak teman temannya akan mengetahuinya.

"Gausah di dengerin." Ucap Arsen yang tetap merangkul pundak Allana.

"Udah sarapan?" Imbuh Arsen bertanya.

Allana menggeleng sebagai jawaban, "ngga biasa sarapan."

"Mulai sekarang biasain, kita kekantin sekarang"

"Nanti ajaa, sekalian pas jam istirahat," tolak Allana.

Arsen terdiam dan menghela nafasnya, "oke."

"Kalau gitu aku anterin ke kelas, sekarang kita ngga sekelas."

"Iya, padahal dari SD sampe SMA kelas 10 sekelas terus tapi kenapa pas kelas 11 ngga sekalian sekelas" gerutu Allana.

"Aku bisa pindah ke kelas kamu, kalau kamu mau."

Allana menggeleng cepat, "nggausah."

"Ayo kekelas aku." ucap Allana cepat dengan tangan Arsen yang ia tarik dengan berjalam sedikit berlari.

CIIIIEEEEEEE.......

Pekik mereka berlima menyambut Allana dan Arsen yang berdiri bersebelahan di ambang pintu kelas, Allana memandang kedua temannya dengan jengah.

Dari kelimanya, ada Dewangga yang sejak tadi menatap Arsen dengan tatapan seolah sedang mengintimidasi lelaki itu.

Sebenarnya Dewangga masih bingung dengan sikap Arsen, apakah alasan Arsen gencar mendekati Allana belakangan ini. Hingga sampai sekarang Allana sudah menjadi kekasih temannya itu.

Ia memang menyukai Allana, namun tidak terbesit niat untuk memisahkan keduanya. Jika Allana merasa bahagia, dirinya akan tetap membuarkan keduanya berhubungan.

Bagi Dewangga kebahagiaan Allana adalah kebahagiaannya, meski hatinya harus menjadi korbannya.

Sama halnya dengan Allana yang menyukai Arsen, Diam-diam tanpa Arsen tau. Sedangkan Dewangga, juga diam-diam menyukai Allana tanpa gadis itu tau.

to be continue...

_________________________

CERITA INI HANYA FIKTIF! APABILA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, dll HANYALAH KEBETULAN.

Dan tolong jangan sangkut pautkan antara visual tokoh sama kehidupan pribadi aktris yang di pake yaa!! Makasihhh

**

SECRET ADMIRER [REVISI]Where stories live. Discover now