"Ikut aja ya, aku masih ada yang diomongin sama kak jinan" ucap zee lembut dan tersenyum

Adel pun membalas senyuman tersebut dan mengangguk, beranjak dari duduk nya dan segera ingin menghampiri flora serta yang lain nya tapi hal itu terhenti kala tangan zee memberhentikan nya

"Eh tunggu, dingin pake ya?" Zee mengambil selimut itu dan menyerahkan nya pada adel, adel menyambut nya dan langsung melilitkan nya dibadan lalu segera kembali menyusul yang lain nya

"Kak chika ikut ga?" Tanya christy yang telah berdiri ingin ikut dengan yang lain nya menelusuri kapal

"Ga ah, kamu aja. Hati-hati ya jangan berulah!" Ucap chika sekaligus memperingati kekasih nya itu

Christy mengangguk patuh lalu pergi meninggal kan jinan, cindy, zee, dan chika

"Kak ji aku rasa kita perlu bantuan 1 orang lagi" ungkap zee yang sebelum nya terdiam memikirkan sesuatu

"Seperti nya iya" jawab jinan usai melihat kearah chika. Chika yang sedari tadi menyimak mulai penasaran dan tau jika diri nya sedang menjadi perbincangan

"Kenapa?" Tanya chika

"Sebaik nya kamu aja yang jelasin dari awal zee" pinta jinan dijawab anggukan oleh zee

Zee pun menceritakan apa yang hendak direncana kan pada chika dengan rinci dan tak terlewat

"Yang bener aja zee? Lo berani ngelakuin itu?" Tanya chika pada zee usai mendengar penjelasan panjang itu

"Ga usah di tanya chik. Anak nya udah kelanjur dendam banget sama ara, meski dia udah tau kalo ci shani sama ci gre masih hidup" jinan yang menjawab diiringi dengan helaan nafas berat dari jinan dan zee

"Terus kalian mau aku ngapain?" Tanya chika kembali

Jinan dan zee pun sontak bertukar pandang sejenak, "lo bantu nenangin yang lain, dan selidiki satu hal" ucap zee dan chika dengan serius mendengar kan penuturan zee

"Satu hal?"

"Ya, tolong intai mira" lanjut zee serius

"Baiklah serahin itu ke gu-" belum selesai chika melanjutkan bicara nya zee pun memotong pembicaraan itu

"Jangan kasi tau yang lain. Yang tau rencana ini hanya gua, kak jinan, tante cind, sama lo" jelas zee mengintimidasi

Chika pun menjawab dengan anggukan, astaga jarang sekali melihat zee seperti itu

"Kalo udah denger, berarti harus ikut rencana ya? Apa bagian gua?" Suara itu mengejutkan mereka ber 4, dicari kesekitar mereka dan muncul lah freya dari salah satu bilik di dekat mereka

"Lo dari tadi nguping?" Tanya chika seakan was-was

"Sebenar nya gua cuman mau istirahat, cuman lo pada kalo ngomong kenceng jadi kedengeran. Saran gua lain kali jangan ditempat terbuka" jelas freya datar, ia menghela nafas sejenak lalu memperhatikan sekitar. Arah pandang nya itu diikuti dengan mereka ber 4 yang masih terkejut dengan freya

"Dan gua rasa lo pada untung cuman gua yang denger ini, gua gamau diem aja. Lo juga temen gua jadi.. gua mau ikut dalam rencana." Jelas freya kembali karena tak ada yang menyela nya berbicara sama sekali

Chika memandangi zee, sedang kan zee melihat kearah kak ji yang ternyata juga memandangi nya. Dan kini semua mata tertuju ke arah zee

"Terserah kamu zee, kalo mau bawa dia silahkan" ucap jinan, ia seakan tau jika zee sedang meminta persetujuan dari nya

Why? (Zeedel)Where stories live. Discover now