Bab 1 : Insiden malam pertama

531 253 198
                                    

Seorang gadis tampak menyeret kopernya memasuki kamar bercat biru muda dengan furnitur putih bersih yang mengenakkan dipandang mata. Aroma vanilla yang berasal dari pengharum ruangan langsung menguar mengudara membuat gadis itu betah berlama-lama menghirupnya.

Ini merupakan kamar barunya yang akan ia tempati setelah menikah dan pindah rumah. Beruntung disini tak ada taburan bunga mawar berbentuk love di ranjang barunya, seperti yang ada di film-film romance saat akan malam pertama. Hal itu hanya akan membuatnya geli sendiri. Itu kamar atau kuburan?

Gadis itu kemudian mencopot heels-nya yang ketinggian, beserta gaun putih khas pengantin dengan bordir mutiara melingkari perutnya, beserta hiasan bunga-bunga yang menempel di kedua pundaknya yang terasa sangat merepotkan menurutnya. Kini pakaian itu sudah sepenuhnya terlepas dari tubuh Brita, dan hanya menyisakan celana legging beserta tanktop hitam saja yang masih dipakainya.

Brita berencana untuk mandi, membersihkan tubuhnya yang terasa teramat gerah dan lengket karena seharian terperangkap di dalam gedung berhawa panas.

Namun saat Brita mulai berjalan ke arah kamar mandi, tiba-tiba saja seseorang juga terlihat baru keluar dari kamar mandinya. Dan laki-laki itu hanya mengenakan handuk yang melilit setengah tubuhnya.

Laki-laki itu— Abi, terlihat sangat hot saat memperlihatkan lekukan otot-otot badannya yang bagus, beserta perut kotak-kotaknya. Apalagi ditambah rambut Abi yang basah dan berantakan karena sehabis keramas itu menjadikannya kesan sexy tersendiri dalam diri Abi.

Tapi hal itu tak mempengaruhi Brita! Cewek itu terlalu naif untuk bisa memandang Abi dari segi positifnya.

"LO NGAPAIN DI KAMAR GUE?!" teriak Brita dengan tatapan tajamnya.

Abi menatap istrinya tak berkedip, karena menurutnya Brita sangatlah cantik dengan tubuh yang terekspos bagian atasnya serta bagian bawahnya menampilkan lekuk tubuh asli Brita. Abi hampir khilaf melihat istrinya sendiri yang tampak tak kalah sexy.

"Ngapain lo ngelihatin gue? Jangan berpikiran mesum ya, pak tua!" peringat Brita dengan tatapan penuh imtimidasi.

"Aku itu suami kamu! Memangnya nggak boleh?" tanya Abi tampak tersenyum menggoda Brita. Namun bukannya tergoda, Brita justru malah bergidik ngeri mendengarnya.

"Nggak! Lo diem and minggir! Karena gue mau mandi!" ucap Brita sambil mendorong paksa tubuh Abi agar menjauh dari depan pintu kamar mandi. Lalu—

BRAK!

Brita tampak membanting keras pintu kamar mandi usai dirinya masuk ke dalam, sampai membuat Abi yang masih berdiri disana pun berjengit kaget dan hanya mampu mengelus dada saat melihat kelakuan istrinya. "Astagfirullah."

≧∇≦

Abimanyu sudah tidak akan kaget lagi ketika mengetahui sikap dan kelakuan istrinya yang nakal dan keras kepala itu. Maklum, pernikahan mereka hanyalah hasil dari perjodohan paksa kedua orangtua mereka yang sama-sama menginginkan yang terbaik untuk masa depan anaknya.

Memiliki istri seperti seorang Britana adalah suatu anugerah sekaligus tantangan bagi Abi, yang sebisa mungkin akan ia takhlukan lewat usaha-usahanya nanti. Abi berjanji ia akan mencintai istrinya dengan sepenuh hati dan membimbingnya menuju jalan yang benar.

"Ngapain lo disitu? Kasur itu punya gue!" ucap Brita yang sudah selesai mandi dan sudah mengenakan piyama dengan rapih, bersiap untuk segera tidur karena sudah terlalu merasa lelah seharian menyalami tamu undangan.

"Punyamu adalah punyaku. Punyaku sekarang juga sudah menjadi punyamu!" ucap Abi seraya menyunggingkan senyum termanisnya.

Bukannya luluh, Brita justru memutar bola matanya malas. "Apaansih, pak tua! Gaje lo!" balasnya. "Minggir dari situ! Gue mau tidur!" lanjutnya memerintah suaminya.

"Sini tidur di pelukanku! Biar ku kelonin nanti!"

Bugh.

Sebuah boneka dinosaurus langsung melayang tanpa diduga, hingga menghantam wajah Abi yang tak sempat menghindar.

"Astagfirullah ya Allah. Sungguh berdosanya istriku!" ucap Abi seraya mengelus dadanya. Padahal tadi ia hanya bercanda. Tapi Abi tidak marah sama sekali kok. Ia hanya kaget saja terkena lemparan dadakan dari istrinya.

"Bodoamat!" balas Brita yang langsung duduk di tepian kasurnya.

Kemudian Brita mulai mengambil satu, diantara dua bantalnya. Lalu memberikannya paksa pada Abi. "Nih! Cepetan lo pindah tidur di sofa! Atau gue pecat lo jadi suami gue!"

Abi hanya melongo mendengar permintaan istrinya.

"Tunggu apalagi? Cepetan pindah sana! Gue ngantuk mau tidur! Oh ya satu lagi! Besok pagi jangan bangunin gue, sebelum gue bangun atas dasar keniatan gue sendiri!" peringat Brita panjang lebar sebelum dirinya mulai menghempaskan diri di atas kasur.

Sementara Abi sudah beranjak ke sofa dengan wajah yang ditekuk. Sesekali ia juga melirik ke arah Brita dengan tatapan memelasnya.

"Sayang, bukannya malam ini kita akan melakukan itu?" tanya Abi lirih sembari menggigit bibir bawahnya, takut-takut jika ia akan mendapat semprotan lagi dari istrinya.

"Sayang pala lo peyang!" balas Brita bersungut kesal.

"Dengar ya pak tua! Jangan harap anda bisa melakukan malam pertama dengan saya!"

"Karena tubuh sexy saya terlalu mahal disentuh oleh pria tua yang tak saya kenal seperti anda!"

"Astagfirrullah, Istriku. Istighfar!"

"Bodoamat ya, sumpah! Gue udah capek banget dan gue harap lo bisa diam jangan berisik!" ujar Brita sembari menutupi sebagian wajahnya menggunakan bantal.

"Tapi—"

"Lo mau tidur diluar?" ancam Brita yang langsung membuat Abi terdiam.

Meski malam ini Abi agak kecewa, namun ia tetap bersabar dan akan menunggu istrinya mau melakukannya dengan ikhlas tanpa paksaan. Dan Abi akan selalu menunggu saat-saat itu.

Rahasianya, Abi harus membuat Brita jatuh cinta terlebih dahulu kepadanya.

≧∇≦

Vote & Comment💗💗💗

Clockwise (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang