Part 11 - Loser

Mulai dari awal
                                    

"Wow! Nggak nyangka Adrian bisa punya temen selain kita." Ucap Kevin, kemudian ketiganya tertawa bersama.

Cloudy semakin bingung mendengarnya.

"Mending kita lanjutin ngobrol disitu." Ajak Kevin sambil menunjuk sebuah tempat untuk mereka kembali melanjutkan pembicaraan.

Setelah sampai ke tempat yang dimaksud, mereka kembali melanjutkan obrolan.

"Jadi... gimana caranya lo bisa temenan sama Adrian?" tanya Nicho.

Kemudian Kevin melanjutkan. "Dari dulu Adrian tuh dingin banget sama oranglain, apalagi sama orang baru. Dan dalam sejarahnya, nggak ada orang yang nganggep Adrian 'temen', rata-rata mereka anggep Adrian sebatas 'orang yang mereka kenal', kalau pun ada paling cuma karena bisnis orangtua mereka."

Cloudy mengernyitkan dahinya, ia tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Adrian.

"Bisa gue tebak. Pasti temen deket Adrian di sekolah cuma lo?" timpal Kevin.

Cloudy berpikir sejenak. "Hmm.. bukan cuma gue kok. Ada lagi selain gue. Adrian itu super duper populer di sekolah, dia punya banyak fans, sampe ibu kantin juga nge-fans banget sama dia. Jadi, walaupun temen deketnya nggak banyak tapi dia masih membaur sama yang lain kok."

Kevin, Nicho dan Ben melongo tak percaya, sementara Cloudy hanya menggedikan bahunya.

"Dan kalo kalian tanya kenapa gue bisa deket sama Adrian, hmm.." mata Cloudy menerawang jauh, ia teringat saat pertama kali mengenal Adrian.

Cloudy terkekeh "Waktu itu pas gue pulang ke apartemen, gue ketemu Adrian. Gue kira Adrian stalker atau semacamnya, eh ternyata dia ke apartemen sebelah gue. Terus terdengar omongan ambigu gitu, dan karena tingkat penasaran gue tinggi, gue nguping gitu deh. Eh.. pas dia buka pintu, kepala gue kebentur. Abis itu dia ngobatin gue, dan sejak saat itu gue jadi sering ngobrol sama dia."

Mereka bertiga tertawa membayangkannya.

"Gitu awalnya gue bisa deket sama Adrian." Cloudy menutup ceritanya.

"Mungkin Adrian udah berubah." Gumam Ben.

"Tapi hubungan gue sama Adrian lagi nggak baik akhir-akhir ini." tukas Cloudy.

"Kenapa? Ada masalah?" tanya Ben.

Cloudy hanya menghela nafas.

"ODYYY~" terdengar suara Aubrey dari kejauhan.

Aduh, ngapain kesini lagi tuh anak alay.

Cloudy menutupi wajahnya, ia sedikit malu dengan tatapan orang-orang disekitarnya.

Aubrey sedikit berlari, kemudian menarik Cloudy menjauhi ketiga laki-laki itu.

"Coy coy coy coy! Lo dapet darimana cowo-cowo bening begitu? Bagi-bagi coy!" ucap Aubrey dengan heboh seperti biasa.

"Itu temen-temennya Adrian." Bisik Cloudy.

Aubrey semakin heboh. "Buset Adrian punya temen ganteng-ganteng begitu gak pernah bilang dah!"

Kini semua tatapan kembali beralih ke mereka berdua termasuk ketiga teman Adrian. Cloudy hanya bisa memberikan tatapan bersalahnya kepada pengunjung sekitar.

Kemudian Aubrey berjalan ke arah ketiga teman Adrian itu.

Aduh, bukan temen gue, asliiii.

"Ehm.. Hai! Gue Aubrey, temennya Adrian juga." Ucap Aubrey dengan sangat ramah.

Kemudian ketiga laki-laki itu memperkenalkan nama mereka masing-masing.

"Eh ngomong-ngomong lo temen Adrian dari mana? Kok gue gak pernah ketemu kalian sih?" sifat 'Sok Kenal Sok Dekat' Aubrey muncul kembali.

Only One [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang