•1 Pelajaran Sejarah

49 22 4
                                    

Wihh ketemu lagi cees.

ea ea ea.

Kalian semua pada baca cerita ini sambil apa? Kayang? Tengkurep? Roll depan? Atau tegak lilin?

Cees, jgn lupa vote lah. Suram kali cerita aku ini gada bintangnya. Jangan pelit pelit.

"Cuma disekolah aku bisatertawa lepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cuma disekolah aku bisa
tertawa lepas."

Terlihat Agas dan Nyong yang menyapu halaman dan mengambil daun sisa hujan kemarin. Mereka habis kena omel Saskia-kanjeng ratu kelas 11.2 sekaligus ibu sekretaris terhormat dan sesepuh yang tiada tanding. Dia bergerak, hancur sudah Agas dan Nyong.

Habisnya, Agas dan Nyong itu suka kabur kalau di suruh piket. Lagi lagi Saskia yang kena sembur bu Lety. Kali ini senjata Saskia adalah penggaris besi kisaran panjangnya 15 cm. Cukup kuat kalo untuk menabok dua makhluk astral itu.

Saskia sepagi pagian ini bekerja sangat keras, ia mengisi tinta spidol, menyapu, mengepel. Sebab, dua makhluk astral lainnya juga belum datang. Sera dan Seri, si kembar cabe cabean yang selalu membuat Saskia emosi. Tapi, mereka itu gadis yang imut, lucu, dan gemoi. Biasa, biduan 11.2.

Sheicana, datang dengan membawa tas ransel penuh tumpukan buku tebal, ia seperti baru diusir pagi ini dari rumahnya. Sheicana terlihat lelah, ia segera menyandarkan tubuhnya di kursi, melihat Saskia yang lagi mengisi tinta spidol. Sheicana mendekat.

"Kia, Rain udah dateng??" Tanya Sheicana, Saskia menoleh. Menunjukkan absensi Rain.

"Rain dispensasi Shei, kan dia open turnamen basketball di Glora Atlet."

Sheicana baru ingat, ia lupa. Rain dispensasi selama 1 Minggu untuk pertandingan.

"Oh iya, gue lupa. Thanks ya Ki," ujar Sheicana, lalu Saskia mengiyakan.

"Shei mau kemana??" Teriak Saskia, Sheicana keluar begitu saja.

"Mau nganter data."

Lalu Saskia lanjut mengerjakan tugasnya, ia menoleh sedikit kearah luar. Sepertinya Nyong dan Agas menghilang dari lane. Entah dia pulang ke tempat asalnya, atau sengaja kabur untuk menghindari piket kelas.

"NYONG! AGAS!" teriakan itu mampu membuat hati Nyong dan Agas bergetar kencang. Sebentar lagi, Ratu akan melahap mereka hidup hidup pagi ini. Mereka mencoba kabur, namun ketahuan oleh Saskia.

"Kia, kita gak sanggup," ujar Agas, menunjuk kearah tumpukkan daun yang sudah seperti gunung Merapi. Pohon mangga didepan kelas ini sungguh menyusahkan.

Mending kalo berbuah bisa dimakan bersama, ini belum matang sudah dilahap duluan oleh kelelawar dan saudaranya.

"SEPULUH POIN!!" ancaman itu membuat Agas dan Nyong kembali mengambil sapu lidi yang mereka letakkan. Mereka kembali memungut daun didepan kelas, ia takut jika sudah diancam poin. Bisa bisa ia harus berhadapan dengan bu Lety yang ganasnya melebihi Harimau lapar.

"Kasian banget.." ejek dua cabe cabean 10.2, dia Sera dan Seri. Saskia menatap tajam Sera dan Seri, sontak mereka kaget saat membalikkan tubuhnya.

"Kia!! Oemji hellow..lo gak liat kita udah cantik manis begini, lo suruh ambil daun di tanah becek. Please, kita anter absensi aja ya ke meja piket?" Ujar Sera, ia tak mau jika harus disuruh memunguti daun di tanah becek itu seperti Agas dan Nyong.

"Baru sudah pedicure," sambung Seri, Saskia menghela napas panjang dan tersenyum tertekan. Ia benar benar lelah dengan teman temannya yang malas piket ini.

4 makhluk astral ini, ingin sekali Saskia gelantungin di pohon mangga itu.

"Lama lama gue gelantungin lo semua di atap sekolah," ujar Kia. Ia lalu berbalik badan dan mengambil absensi untuk diberikan ke Sera dan Seri.

"Terimakasih kia sayang," ucapan manis dari Sera dan Seri membuat Saksia bergidik ngeri.

"Kia! Gak adil ah, mereka cuma disuruh nganter absensi, kita mungut sampah kek orang bloon," saut Agas.

"Mana sampah udah kek gunung merapi, menjulang begini."

"Agas, Nyong. Lo semua baru kali ini piket full, sebelumnya emang lo ada bersihin kelas? Lo semua tuh kabur!" Tekan Saskia, Agas dan Nyong terdiam. Apa yang Saskia ucap itu fakta.

•••


Bu Lety masuk, pelajaran pertama adalah sejarah. Blio dan Putra sebenarnya malas sekali, mengulang masa lalu menurut mereka hal yang menyakitkan, tapi ini bukan tentang pelajaran sejarah.

Blio dan Putra baru saja datang, mereka telat, hampir saat bel apel tadi mereka baru ingin baris. Namun naas, mata elang Bu Lety menangkap mereka berdua yang baru saja masuk lewat belakang.

Jadi, mereka berdua baris di barisan siswa siswi yang kurang lengkap atribut, ngobrol, dan TERLAMBAT.

Bu Lety mengoceh menjelaskan materi zaman manusia purba. Saat Bu Lety menyuruh mereka membuka hal 153.

Deg!

Terpampang jelas deretan manusia purba tanpa mengenakan pakaian, mereka hanya mengenakan daun saja. Lantas, Putra tertawa. Membuat perhatian sekelas mengarah padanya, mereka ngeh, satu detik, dua detik, mereka semua ikut tertawa. Sheicana juga tak dapat menahan gelak tawanya, Sheicana begitu bahagia. Jika sudah berkumpul bersama teman mereka ini. Disinilah Sheicana mendapati kebahagiaan yang leluasa.

"Pas banget, Blio, Agas dan Nyong." Ucapan itu membuat Agas dan Nyong menaikkan lehernya, mereka duduk di belakang, merasa tak senang, mereka membalikkan halaman.

Disitu ada satu manusia purba, yang dijadikan penelitian tentang postur tubuh mereka.

"Dan ini Putra," ujar Nyong, mereka sontak tertawa terbahak bahak. Bu Lety tak habis pikir, ini sejarah lho. Bu Lety memijat keningnya yang nampaknya pusing sekali.

"Kerjakan halaman 162, ada tabel disitu. Saya kena mental breakdown ngajar kelas ini," ujar Bu Lety, ia bersiap siap merapikan mejanya, karena sebentar lagi guru akan rapat.

"Sheicana, Saskia, kalau gak ada yang ngerjain, bilang ke saya. Biar saya sleding," ujar Bu Lety, mendengar hal itu sontak membuat Sheicana kaget, mata Saskia melebar. Bagaimana bisa, Bu Lety saja kalau nyubit yang kena baju bukan daging mereka. Tapi mereka pura pura kesakitan saja.






Gimana chapter 1 ?

Masih mau lanjut?

Jangan lupa vote dan komennya cees..

Bolehlah di share, biar temen kalian pada baca juga. Amal lho itu 🤗🤗🤍

Terimakasih.

Salam manis dari aku cees..




Monolog Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang