[ BAB - 22 ]

26.2K 1.9K 543
                                    

Bantu koreksi typo, ya❤

BAB 22 - HER REASON







Selama nyaris dua dekade menggeluti bidang MUA, Camilla tidak pernah setakjub ini atas hasil riasan make-upnya kepada klien. Navella sungguh sebuah mahakarya yang tak dapat dipungkiri.

Rasio wajah sang artis yang simetris, memudahkan dirinya menggores peralatan make-up. Sial—saking mulusnya permukaan kulit wajah Navella, Camilla seperti tengah mendandani patung tiruan manusia.

Rasa penasaran menggerogoti jiwa Camilla. Hanya sebatas syuting adegan akad-nikah saja, sang artis se-pangling ini.

Kira-kira sewaktu ia menikah dengan keturunan crazy rich kemarin-bagaimana paripurnanya Navella?

Sayang sekali, pagelaran acara akad nikah pula sesi resepsi Navella bersama Alam dilaksanakan secara private yang sebatas mengundang keluarga dekat dan orang-orang penting pemerintahan.

Lantaran terlalu rahasia, netizen bahkan tidak tahu kapan tepatnya tanggal pernikahan pasangan itu diselenggarakan.

Sejago-jagonya kekuatan netizen dalam mengulik informasi; lebih hebat lagi backingan Bagaskoro yang berhasil menutup rapat-rapat pernikahan Alam.

Ketika diumumkan ke media pun, keduanya telah resmi menikah.

"Istirahat lima menit!"

Sutradara menyuarakan perintahnya. Navella yang duduk sembari melipat kaki lantas mengerang—ia melirik Nakula dengan ekor mata.

Bajingan! Navella geram! Masa take adegan ucapan ijab-kabul sampai diulangi sampai tujuh kali?

Mana Nakula belum berhasil! Navella sudah lelah, kedua kakinya keram, akibat duduk sangat lama— bayangkan ia memakai adat jawa yang rok-nya super duper sempit. Bukan cuma kaki yang jadi korban; punggungnya turut nyeri!

Andaikan kesalahan Nakula sekadar di bagian gesture, nanti bisa melalui proses editing. Tetapi, yang salah justru kalimat sakralnya!

"Bloon!" Navella menyumpa serapahi lewat batin.

Padahal, durasi adegan akad nikah mereka berdua di series berlangsung tiga menitan saja. Makanya— segala pernak-pernik yang dikenakan terkesan ala kadarnya, tetapi shit—Nakula menguji kesabaran Navella yang tak setebal Alam.

"Ready? Take one, camera rolling! Action!"

Nakula menarik napas panjang, ia mempersiapkan mental sebanyak mungkin. Bagi orang-orang yang berada di sana, adegannya sederhana. Sayangnya, Nakula memang selalu terkendala semisal adegan pernikahan.

"Saya terima nikah dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan, dibayar tunai!"

"Para saksi, sah?"

"Sah!"

Para pemeran figuran berteriak sah, Navella lalu berbalik, menggenggam telapak tangan Nakula dan menciumnya, guna menutup scene ijab-kabul.

"Nice! Cut!"

Otomatis, Navella bangkit, ia sudah sangat muak—selanjutnya berjalan menuju ruang khususnya.

"Ouh, anjir!" umpat Navella setibanya di ruangan.

Sandiana mengulum senyum. "Enggak gugup?"

"Ngapain gugup? Acting, doang. Ih, Naku nyebelin banget! Aku curiga, dia sengaja NG," ujar Navella, menuduh sembarangan.

MY SOFTLY HUBBY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang