4. Over The Moon

146 29 0
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

000

"Habisin." ucap Tama tanpa berpikir ulang kepada salah satu kapten di pasukannya.

" Baik, Pangeran."

Tubuh Tama menghadap jendela besar yang ada didalam ruangan kerjanya. Netra nya melirik Mahkota yang menandakan jika Tama ada adalah Putra Mahkota yang sah di kerajaan ini kemudian pandangannya menatap langit dari jendela besar yang ada didalam kamarnya.

Beberapa bulan lagi musim dingin. Walaupun di wilayah Ice, suhu udara yang tetap dingin sepanjang tahun. Tapi salju hanya turun saat musim dingin. Tangan Tama menyentuh kaca jendela yang membuat es perlahan lahan menyelimuti kaca tersebut.

Tubuh Tama tersentak saat mendengar pintu tiba tiba saja terbuka. Tubuh Tama berbalik lalu dia melihat Jade masuk kedalam. Kaki Tama melangkah duduk kembali di kursinya sambil menatap Jade.

" Sebentar lagi, bakalan ada pesta persiapan musim dingin. Kak Tama dateng kan?"

" Kurang tau, dateng paling kalau enggak sibuk."

" Shalin dateng loh."

" Ya pasti. Dia kan anak Duke, enggak mungkin dia enggak dapat undangan dari dia."

" Kak Tama kan belum pernah ketemu Shalin. Kakak enggak mau ketemu Shalin? Sekaliii ajaaa."

Dalam sepersekian detik, Tama menghela nafasnya. Shalin, ya, wanita itu tidak berbicara atau mengeluh apapun. Biasanya wanita lain pasti langsung mengeluh saat tunangannya selalu menolak untuk bertemu. Tama juga sedikit penasaran, kenapa Shalin begitu diam seperti ini.

Tapi, dibandingkan pesta. Tama memilki masalah yang lebih penting. Ada sesuatu yang tidak beres. Sesuatu yang tidak beres di Kerajaan Demon. Seseorang yang secara diam diam Tama tempatkan di Kerajaan Demon tidak lagi memberi kabar. Pergerakan agresif dari beberapa bangsawan Demon juga menjadi tanda tanya bagi Tama. Mereka seperti anjing anjing yang menatap Tahta di Kerajaan Demon dengan kelaparan sampai sampai tidak bisa mengendalikan air liur mereka. Bagaimana ini? Rui juga belum memberikan apapun ke Tama atau mungkin Rui belum sadar.

" Kak Tama!" panggil Jade saat melihat Tama tenggelam dalam pikirannya.

" ya? Apa? Masih ada lagi, dek?"

" Beberapa hari ini, ada satu dua bangsawan yang curiga karena banyak keluarga bangsawan yang bangkrut atau keluarga mereka hilang secara tiba tiba. Kak Tama enggak takut?"

" Takut apa?"

" Kalau sampai mereka tahu."

" Kalau sampai mereka tahu ya enggak apa apa. Siapa juga yang berani protes?"

Sempat terdiam sebentar lalu Jade berkata," Para tetua pasti enggak suka..... Apalagi citra kerajaan ini—"ucap Jade ragu ragu.

" Citra yang baik dan lemah lembut, maksud kamu? Tenang aja dek, Kak Tama tau konsekuensi nya kok. Di zaman kaya gini, baik dan lemah lembut enggak cukup buat jadi Pemimpin."

Untitled Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang