Bantu koreksi typo, ya❤
【 BAB 12 — SALAH TARGET 】
Hanya dalam waktu semalam, hampir satu juta postingan yang men-cuitkan tentang foto skandal Navella bersama seorang pria. Alam yang baru memejamkan mata sekitar dua puluh menit pun, bangkit dari posisi yang terbaring di tempat tidur.
Alam melangkah lemas menuju kamar mandi. Di sana, ia memandangi refleksi diri cermin. Dang it! Ia selalu menghujat penampilan berantakan Anam yang sedang galau—sekarang penampilannya dua kali lipat lebih parah dibanding sang adik yang menderita akibat perceraian.
Hanya karena dirinya dicium seorang gadis. Ini gila!
Bagaimana mungkin pria yang sudah memiliki beragam pengalaman di ranjang bersama wanita justru mendapat efek sebesar itu cuma dengan satu kecupan di pipi?
Iya— di pipi!
Ia bahkan sudah ke tahap saling memakan bibir satu sama lain bersama perempuan.
Alam serasa orang dewasa yang terkena pubertas!
Sial—Navella merupakan anomali yang sepatutnya ia hindari.
Ia menaruh telapak tangan di bawah keran air— begitu airnya mengalir, Alam lantas membasuh wajah.
Gerakannya terjeda usai menyadari plester yang ditempelkan Navella masih melingkar sempurna di jarinya.
“Alam, what are you fucking doing?”
Sosial media heboh, tengah mencari-cari identitas pria yang dicium Navella. Sedangkan, pria yang bersangkutan justru dilanda shock berat.
Berutung, foto yang tersebar tidak menampilkan potret dirinya dengan jelas. Wajahnya nampak samar, mungkin karena angle pengambilan foto yang kurang bagus. Hingga, hasilnya samar-samar.
Namun, dengan kemampuan para fanboy Navella yang setingkat agen FBI. Tinggal menghitung hari saja, identitasnya disebarkan, dan Alam perlu menguatkan mental, akibat menjadi bulan-bulanan fanboy sang artis yang bar-bar.
Selepas menyegarkan otak, Alam melempar badan ke tempat tidur. Ia menggesek telapak tangan, guna mencari keberadaan ponsel. Usai menemukan, ia lekas mengaktifkan benda tersebut.
Masih aman.
Orang-orang belum menemukan identitasnya. Ia mengembuskan napas panjang, merasa lega.
Sebenarnya, Alam bisa dengan mudah menutupi skandal—tetapi ia mempertimbangkan keadaan Navella yang pasti sudah terdesak.
Semenjak kemunculan Navella, Alam menyadari betul—dalam dirinya begitu banyak kejanggalan. Sebagai orang dewasa, ia paham konteks perasaan yang mengusai relungnya kini.
Bukan sebatas ketertarikan sementara, bukan pula perasaan simpatik semata.
Sayangnya, cukup sulit mengakui secara gamblang. Bagaimana mungkin di usianya yang ke-37 tahun jatuh cinta semudah membalikkan telapak tangan?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SOFTLY HUBBY [END]
Romance[ 🔞🔞 Tidak sehat bagi jantung jomblo ] Prinsip hidup Alam sederhana, tidak mencari masalah dan enggan menikah. Sementara prinsip hidup Navella kompleks, si biang onar yang ingin cepat menikah. Pertemuan mereka bermula dari status dokter-pasien, b...