29. ending: "change me or just kill me, Finn."

179 52 41
                                    

Ellena berjalan mengikuti para Hunt yang masuk dan berlagak seperti turis ke kastil Edinburgh. Ellena mungkin tak bisa diajak bekerja sama untuk terlihat santai karena jantungnya berdetak sangat kencang sekali seperti ingin membologi dadanya lagi. Ia terus membawa tatapannya ke sekeliling, orang-orang yang terlalu memperhatikannya mungkin berpikir jika ia melihat hantu di setiap sudut kastil itu.

Berbeda dengan Madeline yang bahkan mengeluarkan ponselnya untuk pura-pura mengambil banyak foto dan bergaya bersama Taehyung, Ellena tetap tidak bisa tenang meskipun Jungkook atau Jimin sudah melakukan banyak cara seperti mengatakan jika dirinya sebentar lagi akan digigit.

Lalu ketika mereka akhirnya pergi ke sebuah pintu yang jelas-jelas disana ditulis 'do not enter' Jungkook berjalan dengan tegap di samping kanannya dengan manik tak berhenti mengawasi sekitar. Seokjin berjalan paling depan bersama Namjoon, Madeline di samping kirinya, dan sisanya di belakang Elle.

Suasananya berubah daripada ceria di luar sana banyak pengunjung dan turis yang menikmati arsitektur, di dalam sini Elle langsung bisa menemukan seseorang berdiri dengan iris merah menatap lamat-lamat dirinya.

"Abaikan orang-orang beriris merah itu, Ellena," bisik Maddy, menyimpan sarung tangan hitamnya, topi pantai, dan ponselnya ke dalam tas.

"Dimana Yoongi?"

"Pasti di salah satu penjara di bawah tanah. Tapi sekarang kita harus pergi ke ruangan Burgh terlebih dulu," balas Jungkook yang sama tenangnya.

Kepalanya dibawa menoleh ke belakang, kepada Jimin untuk bertanya sesuatu ketika Seokjin berhenti dan bicara dengan seseorang yang menjaga meja paling depan, atau sejenis resepsionis. "Apakah semuanya akan berhasil, Jimin?"

Jimin masih melihat banyak sekali kejadian, tapi untuk menenangkan gadis itu ia mengangguk.

Mereka diantar sebuah lift gaya lama entah ke lantai berapa Elle tak fokus sama sekali, lalu dua orang di depan Seokjin dan Namjoon yang mengenakan pakaian bergaya victorian mempersilakan mereka masuk ke dalam ruangan. Elle menggenggam tangan Maddy erat, ketakutan melihat yang selain Hunt beriris merah, dan bagaimana pria yang tampak seperti pemilik kuasa paling tinggi yang pernah disebutkan Yoongi itu langsung menemukan dirinya.

"Welcome, My Rue," katanya dengan seringai paling menyeramkan yang pernah Ellena lihat. "Think I'll hear good news today."

"Dia bersedia, Albie," Seokjin menarik perhatiannya.

Albie tertawa senang mengetahui hal itu, dia juga senang melihat anak manusia itu berada di kastilnya lagi setelah terakhir kali ia melihatnya dalam ukuran paling kecil, bayi merah yang akan menghancurkannya dalam sekejap bila dirinya tak membuang dan mengasingkan keberadaannya. Kini tumbuh dan tampak sehat.

"What a boring live you have as human?" katanya, kecewa tapi sebenarnya dia orang paling senang mengetahui kebersediaannya. "Come, My Rue, I won't hurt you, maybe a bit—"

Seokjin maju satu langkah memotong ucapannya. "Let Yoongi do it for her, Albie."

"What?!" Para pemimpin Burgh yang kali ini tak hanya Albie tertawa. Seokjin dan para Hunt mulai bergerak merapatkan pertahanan untuk menjaga Ellena. "How dare you in the front of us?"

Salah satu pemimpin Burgh bernama Alderidge, pria tua yang mempunyai tubuh terbesar, ikut menertawai keinginan Seokjin barusan. "Even I thought you bring the most delicious blood."

Jungkook sudah siap menghabisi siapapun yang akan mengganggu Ellena.

"It more guaranteed with us," tambah yang lainnya lagi yang memiliki rambut panjang berwarna merah semerah irisnya.

HuntevereeWhere stories live. Discover now