Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
000
" Kak, aku ketemu sama Shalin loh. Dia baik banget—"
Penuturan Jade terhenti saat Tama hanya menatapnya tanpa berkata apapun. Dari ekspresi Tama sepertinya Tama sedang dalam mood yang tidak baik. Kemudian tangan Tama terulur untuk mengusap kepala Jade.
" Kak Tama pergi dulu ya."ucap Tama sambil tersenyum tipis.
" Tapi, Shalin ada disini."
Nafas jadi tercekat kala melihat perubahan drastis pada ekspresi Tama saat mendengar jika Shalin sedang berada didalam istananya. Tama terlihat sangat tidak menyukai keberadaan Shalin di istananya. Kemudian Tama menghela nafas gusar lalu menatap Jade dengan tatapan yang berbeda dari biasanya. Tatapan Tama yang sekarang jauh lebih tajam dan serius.
" Kamu serius sama Bang Yeonjin?"tanya Tama tiba tiba.
Kepala Jade mengangguk pelan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh Tama.
" Kamu tau konsekuensinya kan dek?"tanya Tama.
" Aku tau."
Lagi, Jade merasa Tama terlihat sangat gelisah dan sedikit kesal. Tama lagi dan lagi memalingkan wajahnya dari Jade. Netra Jade juga melihat Tama mengepalkan tangannya tetapi beberapa detik kemudian Tama berusaha untuk tersenyum dihadapan Jade.
" Kak Tama enggak suka?"tanya Jade.
" Iy—"
Ucapan Tama terpotong saat Yoshinori datang lalu berjalan cepat dan memeluk Jade dengan begitu erat. Netra Tama menatap Yoshinori memeluk Jade dengan penuh kasih sayang. Tidak, Tama tidak cemburu. Yoshinori juga sayang dengan Tama. Memang, cara Yoshinori mengungkapkan kasih sayang nya antara Jade dan Tama itu berbeda. Lagi pula, Jade itu perempuan. Sudah wajar kan jika Yoshinori memberikan perhatiannya lebih banyak ke Jade?
Tapi kenapa Tama malah memalingkan wajahnya? Saat memalingkan wajahnya, mata Tama tidak sebagai sengaja bertemu dengan mata bunda nya, Luna. Luna tersenyum lembut lalu berjalan ke arah Tama dan perlahan memeluk Tama. Saat itu juga, seluruh rasa aneh yang menyakiti hati Tama selama seakan lenyap saat Bunda nya, Ratu Luna memeluk Tama sambil mengusap punggung Tama.
" Tama hebat, makasih ya, udah selalu jadi anak yang baik."ucap bunda nya.
" Bun, Tama mau pergi dulu. Udah di tungguin Sujin."