4 Sahabat, 5 Khianat

50 4 0
                                    


4 Sahabat, 5 Khianat

Karya: Rizqy Fridion

Biasanya kalau sekolah terkenalnya dengan geng anak-anak berandalnya saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Biasanya kalau sekolah terkenalnya dengan geng anak-anak berandalnya saja. Namun di sekolah ku berbeda, di sini terkenal dengan geng anak-anak pintar dan berprestasi. Aku Hanif, salah satu dari member dari Smart People. Anggota dari Smart People ini terdapat 5 anak jenius yang semuanya merupakan sahabatku sendiri. Spesialnya, kami adalah peraih peringkat 5 besar di Kelas tiap tahunnya. Dan kerennya, tidak ada salah satupun dari kami yang dapat digeserkan oleh anggota kelas yang lain.

Persahabatan kami sudah terbentuk 2 tahun yang lalu dan kami baru menginjak kelas 12 SMA. Dan sepertinya, di kelas 12 ini kami lagi yang akan meraih peringkat 5 besar di Kelas. Semoga saja, hal itu dapat terjadi. Atau mungkin dapat digantikan oleh teman-teman yang lain? Aku rasa itu peluang yang sulit.

"Yo! What's up man, tugas hari ini aman ga, gengs?" teriak Greg.

"Ih—Greg kamu ngangetin aku aja, untung aja jantungku ga copot. Emang kamu mau ganti nih jantung, ga banget deh—," balas Juli yang sedang di depan pintu kelas.

"Masih pagi udah ribut aja kalian ini, ngalahin ayam berkokok aja," ejekku.

Selanjutnya, akan kuperkenalkan kedua temanku ini terlebih dahulu. Pertama, orang yang menyapaku ini bernama Greg. Dia memiliki kepribadian yang gaul, gagah dan humble ke semua orang, terutama kaum hawa. Greg merupakan siswa yang menduduki posisi ketiga dalam perankingan kelas. Lalu ada Juli, sepertinya tanpa dijelaskan sudah tampak sifatnya, bahkan temanku yang lain terkadang memanggilnya Julia. Walaupun, Juli keliatan mendayu begini, namun Juli merupakan siswa cerdas dengan perolehan peringkat kedua di Kelas. Memang, terlihat sekali perbedaan sifat antara mereka berdua, tapi luar biasanya mereka dapat saling memaklumi sifat sesama.

Aku pun menegur sahabatku yang duduk di meja, "Hei! Simpan bungkus kripik kentangmu itu, sebentar lagi sudah akan mulai pelajaran."

"Tapikan, aku belum menghabiskannya, Hanif. Nutrisi diperutku belum tercukupi nih," ucap Boni sembari menyimpan jajanannya ke laci meja.

"Tenanglah Boni, nanti kutraktir kau sepuluh bungkus kripik kentang berbagai rasa. Nanti kutambahi lagi nutrisi diperutmu itu," saut Fajar.

"Wah, benarkah? Asik—sepuluh bungkus kripik kentang, Aku datang!" Boni kegirangan.

Selanjutnya, kedua sahabatku yang terakhir yaitu Boni dan Fajar. Sudah keliatan jelas karakter mereka, bukan? Boni dengan semua kripik kentang dan jajanannya. Kemudian, Fajar merupakan tipikal orang yang melalukan semua hal bisa dengan uang, dia juga merupakan sultan turunan keluarganya. Mereka berdua juga selalu menduduki peringkat di Kelas. Boni dengan posisi keempat dalam perankingan. Lalu, Fajar dengan peringkat pertama dari semuanya. Wajar saja, orang tuanya selalu memberikan fasilitas belajar dengan teknologi yang teramat canggih dan mahal. Dan terakhir, diriku mendapat posisi kelima dalam perankingan dan anehnya malah menjadi leader dari Geng Smart People ini. Tapi itu bukan masalah bagiku.

Warna-Warni Imaji HimasaktaWhere stories live. Discover now