1

568 16 0
                                    

Terduduk pada pingging ranjang setelah bersetubuh bersama seorang wanita. Beomgyu tak menghiraukan pacar gilanya yang kini tengah berbaring tanpa busana di sebuah kamar hotel murah.

Hati kecilnya merasa begitu menyesal.

Menyesali perbuatanya malam ini karena ajakan dari wanita binal tersebut. Beomgyu kini merasa jijik pada dirinya sendiri. Membersihkan diri dan mengenakan pakaianya kini beomgyu meninggalkan pacarnya yang masih tertidur tanpa pamit.

Selama perjalanan beomgyu merasa nyeri pada hatinya. Merasakan ke kosongan yang begitu luas pada hatinya.

kalian akan jadi couple populer!

kalian sangat cocok!

sang gitaris dan sang penari, bukankah mereka cocok?

Beomgyu tertarik pikiranya pada hasutan siswa di sekolahnya. Karena tuntutan dari mereka dia berakhir menjadi pacar wanita itu.

Dia bingung.

Beomgyu bingung dengan perasaanya yang labil.

Untuk beberapa saat beomgyu dan wanita itu senang juga mengaku saling sayang. Tapi di satu sisi pula beomgyu merasa jijik setelah mengingat kejadian beberapa jam lalu.

Jam masih menunjukan pukul tiga pagi. Jalan cenderung sepi juga gelap. Beomgyu kini memilih duduk pada pinggir jalan sembari menyalakan rokok.

Saat ini seperti beomgyu tidak bisa mengenali dirinya.

Beomgyu yang begitu memuja wanita mendadak berubah menjadi jijik pada pacarnya.

Beomgyu yang berkata jika dia anti dengan rokok kini malah merokok di pinggir jalan.

Kini dia menggosok wajahnya dengan kedua tangan, bergelut dengan pikiranya yang tidak jelas itu.

☘️☘️☘️

Teror.

Sejak hari itu beomgyu benar benar menjauhi pacarnya.

Katakan saja jika dia adalah pria brengsek yang hanya ingin melampiaskan nafsu pada seorang gadis, namun beomgyu tidak akan pernah terima akan hal itu.

lagian kan tuh cewek yang ngajak terus

tuh cewek juga ngegoda gue terus

cowok mana sih yang tahan kalo di gituin?

Isi pikiran beomgyu pada masalahnya sekarang benar benar terdengar begitu kurang ajar.

Wanita itu justru semakin dalam rasanya pada beomgyu, namun apa daya kini beomgyu merasa jijik setiap kali melihat wanita itu.

Sesuatu dari dalam tubuhnya selalu menolak keberadaan wanita itu.

"sepertinya kita harus bicara"

Wanita itu menarik paksa tangan beomgyu yang hendak keluar kelas.

"maaf, tapi sepertinya hubungan ini harus berakhir"

"SETELAH KAU MEREBUT MALAM PERTAMAKU?! KAU GILA!"

Beomgyu sudah tidak peduli dengan kata orang tentang dirinya yang brengsek memerawani seorang gadis dan meninggalkanya. Lagi lagi dia tidak merasa jika itu salahnya.

"sejujurnya aku merasa kalau aku adalah korban"

"beomgyu! Coba lo pikir pake otak kacang lo! Gue! Gue korbanya!"

Mimik wajah beomgyu seketinya mengeras tidak terima.

"Kau yang mengajakku, kau yang menggodaku, sekarang kau juga yang jadi korban?terus apa peranku dalam ceritamu itu?"

"Gue gak terima! Lo harus tau gyu, perasaan gue ini serius!"

Beomgyu menghiraukan perkataan wanita itu dan pergi meninggalkanya seperti pria pengecut.

☘️☘️☘️

Pandemi sedang terjadi. Sekolah kini diadakan secara daring. Ekonomi yang tidak stabil, emosi remaja yang mencuat, juga perlahan beomgyu yang kini kehilangan jati dirinya.

Sudah ke tiga kalinya sejak dia berhubungan intim dengan mantanya dulu. Kini dia menyewa pelacur untuk memenuhi nafsu birahinya. Setiap kali melakukan hal itu beomgyu akan berakhir dengan rasa kosong pada hatinya, namun setidaknya dia merasa tindakanya ini jauh lebih bijak dibanding  dengan merusak anak gadis lainya.

Tak jarang dia menangis di tengah malam begitu mengingat kejadian kejadian jorok dan traumatis yang ia alami selama hidup.

Merasa jika masa depanya hancur karena hal tersebut.

"beomgyu"

Beomgyu yang tengan menatap kelas daring dengan tatapan kosong itu kini menoleh kearah ayahnya.

"Ada apa?"

"Kau sudah siap untuk pindah?"

Beomgyu menarik napas dalam.

"Mau bagaimana lagi? Tidak ada pilihan kan?"

Ayah beomgyu menatap dingin anak semata wayangnya.

"Minggu depan kita berangkat"

Beomgyu hanya mengguk sebagai jawaban.

Ekonomi membuatnya terpaksa harus pindah ke kota masa kecil ayahnya. Tak perlu membayar uang sewa lagi sebab disana sang ayah telah memiliki rumah juga biaya hidup disana jauh lebih murah.

Beomgyu tak banyak mengeluh soal keputusan ayahnya itu.

Merasa jika dia sudah tidak memiliki harapan lagi di kota ini, beomgyupun akhirnya menyetujui usulan dari ayahnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Would That ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang