two Alpha

3.6K 145 8
                                    

“sialan!” Umpatan terdengar ketika pertama kali Jihoon baru terbangun dari tidurnya, pemuda itu masih merasakan sakit bagaimana lubangnya yang digempur secara bersamaan oleh mereka dan alat yang tak Jihoon ketahui apa namanya.

Pemuda itu membaringkan tubuhnya, ia tak Sudi untuk membaca buku itu lagi, Jihoon tak ingin masuk lagi kedalam buku.

“Gak, gak lagi gue mau kedalam buku sialan itu!” Sentak si Park menatap kesal pada buku yang kini berada tak jauh darinya, namun kalimat itu seakan menjadi mantra, buku itu kembali bercahaya membuatnya merasakan tubuhnya kembali tersedot masuk kedalam buku










“Sialan!” Hanya satu umpatan yang keluar dari mulutnya, Jihoon tak pernah mau Sudi lagi untuk masuk kedalam buku kutukan ini, namun sialnya pemuda manis itu kembali harus menjalani nasib yang entah akhirnya akan seperti apa sebab Jihoon sama sekali tak membaca buku.

Ia hanya membaca bagian judul yang berjudul Two Alpha.

Tubuhnya terbangun dengan keadaan linglung, kemeja yang digunakan sudah kotor dan berlumuran darah, Jihoon menatap sekeliling ini tampak seperti di penjara bawah tanah, dari pakaian yang dikenakannya Jihoon tahu bahwa si pemilik tubuh bukanlah orang sembarangan.

Lama terduduk, kilatan memori masuk kedalam kepalanya, mata Jihoon terpejam merasakan ada banyak sekali potongan puzzle, ingatan semasa jiwa asli masih dalam raga ini.

Flashback :

“Jemputlah kekasihmu jika kau ingin dia selamat”

Tangannya meremat kertas yang berisikan ancaman dengan tatapan penuh amarah, Jeongwoo sialan berani-beraninya dia merebut pujaan hatinya.

Ternyata Jeongwoo bukan hanya ingin menjadi pesaingnya di dunia bawah, namun pemuda Park itu juga ingin menjadi pesaingnya dalam dunia percintaan, kekasih Jihoon- Hwang Yeji seorang gadis yang tak tahu apa-apa menjadi bahan perebutan bagi dua Park itu dan entah kenapa dari sekian banyaknya gadis didunia ini Yeji lah yang menjadi incaran Jeongwoo.

Langkah lebar si Park membawanya pada satu mobil yang sudah disiapkan khusus, ia membawa banyak sekali bodyguard untuk bisa mengalahkan Jeongwoo, namun baru saja sampai di kediaman si Park, Jihoon langsung di serang tanpa aba-aba, mereka terlibat perkelahian yang cukup sengit, hingga serangan membuat tubuhnya semakin melemas,

Ini curang, Jeongwoo bahkan tak memberikan mereka kesempatan untuk sekedar melawan, 100 lawan 500 orang itu tidak seimbang, seluruh anak buahnya sudah tumbang tersisa Jihoon sendirian dengan darah yang mengalir deras membanjiri pelipisnya.

“Bagaimana, apa kau sudah mengaku kalah?”

Cuih!

“Tak akan, aku tak akan pernah sudi kalah darimu!” Desis Jihoon meludah tepat dihadapan Jeongwoo, kekehan kecil terdengar. Jeongwoo memberikan perintah untuk 2 orang menyeret tubuh Yeji.

“YA! LEPASKAN KEKASIHKU SIALAN!”

tubuh Jihoon ditahan, kedua tangannya dipegang, namun tatapan penuh amarah tak pernah lepas dari wajah si Park.

Jeongwoo melangkah mendekat kearah Jihoon, tangannya membelai pipi si Park “Aku akan melepaskannya, tapi dengan satu syarat”

“Sebutkan! Berapa uang yang kau inginkan?!”

Tangan kekar itu mencengkram erat sang lawan bicara “Aku tak ingin uang dan bahkan aku tak menginginkan kekasihmu-”

Mendengar ucapan Jeongwoo tentu saja Jihoon keheranan, namun kini ia semakin risih ketika Jeongwoo mendekat dan berbisik tepat disampingnya

“Aku menginginkan kau, aku menginginkan mu Park Jihoon”

Deg!

Flashback off.

“Sialan, ternyata sama-sama homo!”

Jihoon mendesis merasakan sakit pada tangannya yang terbalut perban, mungkin tadi ia terkena benda tajam.

“Dan bagaimana kabar Yeji? Apakah wanita itu baik-baik saja?”

“Dia akan baik-baik saja selama kau patuh padaku”

Suara berat seseorang menyahutinya, Jihoon berdecih menahan kesal, pemuda Park itu ingin sekali meludahi seseorang yang memiliki marga yang sama dengannya.

“Keluarkan aku dari sini KEPARAT!”

















“Aku harap setelah ini kau mau hidup denganku” katanya membelai halus pipi lembut si submisive.

“Kita akan hidup berdua dan menjadi sepasang suami istri”

Cup!

“Tapi kau harus mau melayani nafsuku” kata Jeongwoo pada akhirnya.

Didalam tidurnya Jihoon seperti meracau, pemuda manis itu memeluk tubuh Jeongwoo tanpa sadar dan membenamkan wajahnya di dada bidang si dominan.

“Uhmmmm..”

Jeongwoo terkekeh kecil melihatnya, melihat bagaimana pipi gembul itu menempel pada dadanya, bibir mungil yang terus meracau tak jelas.

Seperti bayi.

“Aku mencintaimu”














“Bajingan! Kenapa bisa?!”

Jeongwoo kecolongan, pemuda Park itu tak mengetahui dimana si manis saat ini, bahkan titik terakhir Jihoon berada Jeongwoo tak menemukan pemuda manis itu. Jeongwoo kalut, ia takut Jihoon kenapa-napa. Pemuda manisnya menghilang, Jihoon pasti marah besar padanya.

“Cari, cari Jihoon sampai ketemu!” Bentak Jeongwoo pada semua bawahannya, pemuda itu tak berhenti terus mencari si manis, ini sudah 3 hari kesayangannya menghilang tanpa jejak.

Hingga pintu di buka secara paksa, Jeongwoo yang semula tangah menatap layar laptop dengan fokus terperanjat kaget

“Bos, aku sudah menemukannya!”

Dan Jeongwoo tanpa basa-basi langsung beranjak dari sana menuju kendaraan pribadi miliknya, ia semakin kalut ketika mendengar dimana orang kepercayaannya menemukan Jihoon disuatu tempat yang mengerikan, Jihoon pasti ketakutan.

“Tunggu aku Ji, aku akan segera menolongmu!"











JeongJi (Jeongwoo x Jihoon)

Meskipun tak membaca buku itu lagi namun sepertinya tubuh Jihoon sudah terikat dengan buku ajaib itu hingga membuatnya mau tak mau kembali masuk kedalam buku yang membuat kehidupannya berubah. Kali ini Jihoon masuk kedalam buku dengan judul Two Alpha.

Tubuhnya dibawah kendali sang musuh dan sebuah rahasia besar kembali terungkap, Jihoon kecewa sehingga membuatnya masuk kedalam jurang yang lebih dalam.

21+.

3.7+k word

book a trip to the s.gameTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon