VC 20 || ZENAYA

3.5K 391 63
                                        

ㅤㅤ— V I P —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅤㅤ
— V I P —

ㅤㅤ

Dalam hidup ku, baru pertama kalinya aku mengatakan suatu hal yang sedikit aneh dan tidak wajar. Pertama kali nya juga aku melihat ekspresi wajah Arkas yang semula tersenyum hangat kepada ku, kini senyuman itu berubah menjadi tatapan yang lebih serius.

"Lo yakin kalau lo hamil?" ucap nya sambil mengerutkan keningnya dan menatap mata ku.

Arkas terlihat gelisah dan seolah-olah tidak mempercayai perkataan ku.

Dengan tarikan nafas yang panjang aku menganggukkan kepala ku dengan pelan. Sambil mengeluarkan testpack dari kantong rok seragam ku.

Aku memberikan 5 buah testpack pada Arkas, yang tentu saja kelima-lima nya sudah bertanda positif.

"Kalau gue ngga yakin, gue ngga mungkin ngasih tau hal ini ke lo. Gue udah beberapa kali coba test, dan hasil nya positif semua." kata diriku sambil menundukkan kepala, aku terlalu takut melihat respon dari nya.

Selang beberapa menit, kenapa dia tidak ada respon sama sekali? Arkas hanya diam setelah mendengar perkataan ku tadi. Pada akhir nya aku memberanikan diri untuk menatap ke arah nya, dan melihat bagaimana wajah nya yang datar menatap testpack yang aku berikan. Seolah-olah tidak peduli atau mungkin dia tidak percaya?

"Zen, kenapa lo ngasih tau hal ini ke gua? Seakan-akan janin yang ada di perut lo itu anak gue," Arkas menaikkan sebelah alisnya masih dengan wajah datar nya. "Seharusnya lo minta tanggung jawab ke pacar lo." jelas nya.

tak pernah aku sangka bahwa Arkas akan menjawab nya seperti dia tidak bersalah, dan bahkan tidak mau mengakui perbuatannya.

Jujur saja aku benar-benar terluka atas jawabannya, sampai aku tak sadar kalau air mata sudah membasahi pipi ku.

"BRENGSEK LO ARKAS! ASAL LO TAU, GUE NGELAKUIN ITU CUMAN SAMA LO DOANG!" aku marah sekaligus sedih, ternyata lelaki itu tidak pernah menganggap ku serius. Setelah apa yang aku berikan kepadanya.

Arkas terdiam saat aku mengatakan hal yang mungkin tidak dia sangka. Yaitu aku tidak pernah berhubungan sex dengan Algo. Sejujurnya nya hubungan kita bisa di bilang palsu. Meskipun awal nya aku sangat menyukai lelaki itu. Tapi pada kenyataannya, saat Algo mengajak ku berpacaran, aku tahu itu karena dia hanya ingin menutupi kekurangannya saja.

Hubungan ku dengan Algo hanya sebatas status. Tidak banyak orang yang tau hal ini, termasuk Arkas. Semua orang pasti beranggapan kalau aku dan Algo adalah pasangan serasi, pasangan paling beruntung karena sama-sama memiliki kekayaan, popularitas, dan posisi yang tinggi.

VIP CLASS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang