•°~Happy Reading~°•
Ryder dan Axton bergegas menuju tempat Nara dan yang lainnya. Alice dan Reska membawa Maecy pulang dan Flora ke rumah sakit, mental Flora terguncang setelah apa baru saja dialaminya.
Perasaan Ryder tak enak setelah seseorang bertopeng itu mengatakan dirinya berhubungan dengan tujuan Nara dan yang lainnya.
Motor yang dikendarai kedua remaja itu sampai di tempat tujuan, sebuah gedung berlantai dua yang Ryder yakin itu adalah sebuah kafe yang sudah lama tak terpakai.
"Ayo berpencar," ujar Ryder yang diangguki Axton. "Aku akan ke atas dan kau di bawah."
Keduanya bergegas masuk ke dalam dengan tergesa, namun baru menginjak lantai setelah pintu mereka dikejutkan oleh keadaan tiga temannya yang sekarat, darah tercecer di mana-mana.
"Zaedyn! Nara! Arasfa!" panik mereka.
Axton berusaha membangunkan Zaedyn dengan menepuk-menepuk pipi laki-laki itu. Terdengar suara batuk dari arah belakang, terlihat Narasfa yang telah sadar dan kini Ryder membantunya minum dari air mineral yang dibawanya.
Lenguhan membuat Axton beralih pada Zaedyn yang telah membuka matanya perlahan. "Arasfa ... Narasfa..."
Zaedyn kembali beralih pada Rydee dan kembar di belakangnya. Narasfa benar-benar parah dengan darah di sekujur tubuhnya. Axton tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada mereka sebelumnya. Ryder di sana berusaha menyadarkan Arasfa yang keadaannya lebih parah dari kakaknya.
"Axton, panggil ambulans!"
. . .
Kacau. Zaedyn, Narasfa, dan Arasfa harus merasakan dinginnya meja operasi. Akibat pukulan benda tumpul pada ketiga orang itu membuat luka dalam dan mendarahan.
Ryder tidak terlalu khawatir pada Zaedyn, namun tidak pada kembar itu, apalagi mereka adalah yatim piatu, orang tua mereka meninggal karena kecelakaan.
Dia harus apa? Apa yang bisa dilakukan remaja yang masih perlu bimbingan orang tua sepertinya? Tolong seseorang katakan padanya.
Ryder menoleh saat ketukan kaki dan lantai mendekat, dia mendapati Axton bersama Reska yang berjalan ke arahnya setelah mengurusi administrasi.
"Bagaimana?" tanya Reska, Ryder menjawab dengan gelengan.
"Bagaimana operasi Zaedyn dan Narasfa?" cetus Ryder kemudian.
"Berjalan dengan lancar tanpa hambatan." Ryder menghela napas lega mendengar perkataan Reska. Sekarang tinggal Arasfa, dia berharap pada para dokter dan pada tuhan yang memiliki kehendak.
Seorang dokter diikuti perawat berjalan keluar dari kawasan operasi, sontak Ryder berdiri diikuti Reska dan Axton.
"Keluarga pasien?"
"Saya Kakaknya, dokter," celetuk Ryder cepat.
"Bisa ikut saya?"
"Bisa dokter."
Ryder dan dokter bernama Affan itu menuju ruangan sang dokter.
"Ada apa?" cetus Ryder penuh tuntutan.
Dokter Affan menghela napas. "Saudara Arasfa telah melewati masa kritisnya. Namun..." Dokter Affan menghela napas lagi. "Karena pukulan beberapa kali di kepalanya mengakibatkan saudara Arasfa koma."
Napas Ryder tercekat dengan degup jantung bertalu kencang. Apa yang harus Ryder lakukan? Bagaimana dia mengatakan kepada Narasfa? Ryder hanya bisa diam sampai dokter Affan selesai bicara dan dia keluar dari ruangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Scorpion Missions
Mystery / ThrillerOrganisasi Scorpion harus beralih tugas mencari dalang dibalik kematian seorang siswi Scorpius High School dan berlanjut pada pembunuhan berantai. "Tidak ada pembunuh yang sengaja meletakkan petunjuk, apalagi sampai memberitahukan siapa dirinya." Ke...