20. Jealous?

14.7K 724 47
                                    

Sudah TAMAT di aplikasi KARYAKARSA dan tersedia di GOOGLEPLAY BOOK, juga dapat dibeli dalam bentuk PDF. Thank you ❤



Jero kembali ke penginapan sudah lewat tengah malam dan gilanya pria itu langsung membangunkan Gween tanpa belas kasihan meskipun wanita itu sudah tertidur pulas di kasurnya.

"Ada apa?" Gween terbangun dengan mata yang terasa masih begitu berat.

"Delete the last photo you uploaded," ujarnya datar.

"What?" Gween mengerutkan dahi dan menggeleng samar.

"Kamu yang menghapus atau aku?" ucap pria itu membuat pilihan yang sama-sama tidak masuk di akal bagi Gween.

"Oh, kenapa harus dihapus? it's not you." Gween ingat dengan foto yang diguakannya untuk memanas-manasi Geisya beberapa jam yang lalu.

"I know, He's Red."

"Lalu?"

Jero mengepalkan tangannya geram.

"Bapak Jero yang terhormat tidak perlu takut orang-orang akan tahu hubungan ini, karena saya bukan perempuan terkenal yang setiap postingannya akan membuat heboh seluruh negeri. Lagi pula postur tubuh kalian kan berbeda, jadi tidak akan ada yang mencurigakan. Saya jamin itu."

Yap. Gween menebak kekhawatiran pria itu yang pastinya tidak akan mau orang-orang mengetahui Dia memiliki hubungan dengan wanita kelas rendah seperti Gween.

Jero mendengkus kasar dan berlalu pergi dari sana tanpa menjawab penuturan wanita itu.

Gween sendiri kembali melihat unggahan cerita yang dibagikannya dan memeriksa beberapa komentar masuk yang kebanyakan adalah teman-temannya yang penasaran dengan sosok pria itu.

Ia memeriksa siapa-siapa saja yang sudah melihat unggahannya itu dan setelah dirinya menemukan nama Geisya, Gween merasa misinya sudah berhasil dan langsung menghapus postingan tersebut.

Gween jahat ya? Tidak apa-apa, dia juga menyadari hal itu. Tapi, bukankah orang jahat juga sering terbentuk dari orang baik yang selalu disia-siakan kebaikannya?

Wanita itu baru saja mengingat satu hal dan langsung beranjak dari tempat tidur untuk menemui Jero yang ternyata sedang duduk di kursi bar seorang diri.

"Ponselmu tadi tertinggal," ujar wanita itu sembari menyodorkan benda pipih itu di atas meja.

Jero menoleh sesaat dan kembali fokus pada minumannya tanpa bersuara.

"Ada pesan dari Salia," ucap Gween lagi tanpa minat.

Lagi-lagi tak ada sahutan dari pria berkemeja putih itu, membuat Gween bertanya-tanya apakah pria itu benar-benar marah hanya karena postingannya tadi?

"Aku sudah menghapusnya," ujar Gween berdehem pelan.

Jero meletakkan gelasnya dan memutar ujungnya dengan gerakan pelan. "Do you like him?"  tanyanya tanpa ekspresi.

"Siapa?"

"Red."

"Are you crazy?" Gween menggeleng tak habis pikir. "Aku hanya sedikit memanfaatkan keberadaannya untuk kepentingan pribadiku," ujarnya mulai menjelaskan.

"Ingin memamerkannya pada seseorang?" tebak pria itu tepat sasaran.

"Ya," sahut Gween tak mengelak.

"Siapa?"

"Adikku."

Jero menatap gelas kosongnya sesaat sebelum menyunggingkan senyum miring. "Adik kakak yang sedang berkompetisi, eh?"

I Order You [RE-PUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang