Korlap! 5 ; Basic Checking

Start from the beginning
                                        

Maruna menghela nafas pelan dan mengangguk.

"Lo ingat kan pas kemarin gue nganterin cewek yang menyusup di aksi kita ??" tanya Maruna memastikan apakah dia bisa melanjutkan ceritanya atau tidak. Kalau Jeffran lupa, maka sama saja Maruna bercerita hal kosong.

"Iya, gue inget. Putri dari pengusaha tambang itu kan ?? Tuan Rome ??" ujar Jeffran dan dibalas anggukan oleh Maruna.

"Kenapa sama dia ??" balas Jeffran lagi.

"Kemarin pas gue anterin dia balik, gue nggak sengaja nemuin luka memar di pipi nya, lagi, ada di rahangnya sama di bahunya. Pas gue tanya dia berantem sama siapa, dia nggak ngaku..." jelas Maruna.

Jeffran mengangkat sebelah alisnya.

"Terus ?? Lo kepikiran ?? Khawatir sama dia ??" balas Jeffran yang membuat Maruna terdiam seribu bahasa.

Jeffran menghela nafas pelan.

"Kalaupun dia kenapa-kenapa, lo tetap aja nggak akan dapat informasi semudah itu Mar. Mau bagaimana pun juga lo itu orang luar buat dia. Sekalipun lo adalah orang yang dia suka, bukan berarti dia akan terbuka ketika dia ada masalah ke lo..." jelas Jeffran.

Maruna mengangguk dan kembali terdiam. Jeffran tidak pernah melihat Maruna seperti ini, dia tidak pernah menaruh atensi pada sesuatu yang tidak membuatnya tertarik. Jadi jelas, Jeffran bisa membaca bahwa pria blasteran ini tertarik dengan remaja bar-bar seperti Rose.

Tapi pertanyaannya, secepat itukah ?? Bahkan mereka masih bertemu beberapa kali saja. Apakah mungkin pertemuan itu membuat orang sedingin Maruna menaruh atensinya ??

"Kalau lo mau tahu soal dia, gue bisa bantu lo. Mungkin dari beberapa orang suruhan bokap gue, gue bisa nemuin informasi soal Rose sama keluarganya..." jelas Jeffran.

Maruna kontan menoleh.

"Lo tahu kan ??" balas Jeffran masih tidak membuat Maruna mengerti.

"Basic checking..." sambung Jeffran dengan gesture dua jarinya bergerak.

Maruna kembali menghadap kedepan.

"Berapa yang harus gue bayar untuk itu ??" balas Maruna.

Jeffran menaikkan sebelah alisnya.

"Dating sama gue ??" balas Jeffran menggoda.

Maruna sontak mendatarkan raut wajahnya.

"Anjing.." desis Maruna dan beranjak keluar dari perpustakaan disusul Jeffran di belakangnya.

"Bercanda Mar, pundungan banget deh..." balas Jeffran.

***

Kantin SMA Extario nampak ramai, jelas dari pagi sampai terhitung 4 jam para siswa siswi bergelut dengan materi yang diberikan oleh guru mereka, jadi kantin adalah tempat refreshing terbaik selepasnya.

"Lo nggak mau ikut aksi kakak ganteng lo lagi ??" tanya Jelita pada Rose yang nampak tenang dengan es kopi miliknya.

"Bener, kayaknya udah dua kali deh. Udah nggak suka lagi lo sama kakak ganteng ?? Udah berpindah ke Hugo ?? Kayaknya tuh model suka sama lo..." jelas Sonia.

Rose menggeleng.

"Gue akui Hugo emang ganteng, tapi berpaling dari kakak ganteng jelas nggak. Nggak dalam waktu dekat..." jelas Rose.

"Emang yang kerja keras itu lebih seksi dibanding yang cuma pose nggak jelas. Ya kan Rose ??" balas Luna dengan kedua alis yang di naik turunkan.

Rose mengangguk saja.

"Lo kenapa ?? Ada masalah ?? Kelihatan nggak tertarik sama obrolan kita..." balas Jelita yang nampak faham dengan apa yang terjadi pada Rose.

Rose menyudahi sedotan pada minumannya dan menghela nafas.

Korlap!Where stories live. Discover now