Relasi Rasa 25

1.7K 79 19
                                    

السلام عليكم


Kamu tidak akan pernah menemukan cinta sejati mu sampai kamu belajar mencintai Allah terlebih dahulu

Sesuatu yang halal itu lebih menenangkan, dan sesuatu yang menjaga hanya untuk yang terjaga pula, Masya Allah.

~Gus Baihaqi Albara Kabir~

•••

Dua bulan telah berlalu, itu artinya tepat hari ini ialah hari dimana pernikahan antara Gus Haqi dan Ustadzah Liana, hari dimana Gus Haqi mengucapkan Ijab Qobul untuk Ustadzah Liana.

Warga pondok pesantren Al-mutmainah nampak sangat sibuk selama beberapa minggu ini untuk ikut mengurus serta membantu acara yang akan di gelar hari ini.

Di dalam sebuah ruangan yang berada di dalam masjid,  terdapat mempelai pengantin wanita yang tak lain adalah Ustadzah Liana, ia memakai gaun putih yang indah serta pashmina syar'i putih, dengan riasan make up natural yang menempel di wajahnya, serta hiasan mahkota di kepala, membuat penampilan Ustadzah Liana sangat memukau bukan hanya cantik namun elegan.

Begitu juga dengan Gus Haqi yang tampil begitu tampan dengan mengenakan jubah putih dengan sorban yang tersampir di bahu kanannya serta peci yang berwarna senada.

Nenek Aminah, yang merupakan nenek dari Ustadzah Liana memasuki kamar di temani dengan sahabat Ustadzah Liana siapa lagi kalau bukan Alma. Alma dengan mata sembabnya langsung memeluk sang sahabat.

"Na, kamu jahat banget kenapa kamu duluan yang nikah?" Tanya Alma di sela-sela pelukan.

Saat ini Ustadzah Liana merasakan gaun putih yang di pakainya telah basah oleh air mata Alma, Ustadzah Liana hanya mampu membalas pelukan Alma sembari tangannya menepuk-nepuk punggung Alma menenangkan.

"Kamu jahat banget Na, kamu baru kasih tau aku seminggu yang lalu. Harusnya aku yang tau terlebih dahulu Na, tapi kenapa kamu rahasiain semuanya dari aku."

"Maaf Alma, aku belum siap waktu itu." Sesal Ustadzah Liana lalu menguraikan pelukan namun setelah itu jari jemarinya ia angkat untuk menghapus air mata Alma.

"Jangan merasa bersalah dong Na, aku cuma bercanda. Aku cuma masih nggak nyangka kamu secepat ini tinggalin aku." Ucap Alma yang membuat Ustadzah Liana menerbitkan senyumannya.

"Ngga ada yang ninggalin kamu, aku hanya menikah Al lagian ini semua sudah takdir aku tidak bisa menolaknya." Ucap Ustadzah Liana.

"Sayang, sini nduk." Ucap Nek Aminah menyuruh Ustadzah Liana untuk duduk di samping ranjang bersebelahan dengannya.

"Nggeh Nek." Ustadzah Liana mendekat menghampiri Nek Aminah.

Lantas setelah itu Nek Aminah memeluk cucunya dengan erat tak ingin kehilangan, tidak sadar Nek Aminah meneteskan air matanya namun secepat mungkin beliau hapus.

"Cucu nenek udah siap jadi seorang istri?" Tanya Nek Aminah setelah melepaskan pelukannya, lalu membelai pipi Ustadzah Liana dengan sayang.

"Liana takut Nek." Ucap Ustadzah Liana dengan lirih lalu menunduk menyembunyikan raut kekhawatirannya.

"Takut kenapa  toh nduk?"

"Liana takut nggak bisa jadi istri yang baik Nek, apakah Liana mampu dan bisa mengerjakan tugas seorang istri?"

"Cukup patuhi suamimu nduk, selama tidak melenceng dari syariat agama, lalu turuti perkataannya jangan sampai kamu menolak selama itu kebenaran ya sayang, itu sudah cukup membuktikan kamu menjadi istri yang baik Liana."

RELASI RASA [END]Where stories live. Discover now