57. Kisah baru

Começar do início
                                    

"Bawa nana pergi!" ujar anayla.

"Maksud lo?" bingung felly (mamski gilang).

"Bawa nana! Dia hanya akan semakin terpuruk kalo di biarin ada di sini" jelas elia yang paham.

Anayla mengangguk mengiyakan.

"Jadi, icha harus bawa nana pulang ke singapura?" tanya keisha.

"Ini yang terbaik buat nana" ujar winda (mama diyah).

"Nayla bener, mental nana yang harus di utamain... Nana bakal terus sedih kalo kita biarin di sini" sambung mia (mami lea).

Keisha mengangguk paham.
"Kalian bener! Nana pasti bakal terus sedih kalo kelamaan di sini, icha bakal bawa nana pergi jauh"

"Lo bunda yang baik cha" ujar anita (mami alma) seraya memeluk keisha.

Keisha mengangguk dan tersenyum teduh.

.
.
.

~Sore harinya di bandara.

15.30
"Bunda, kenapa kita pergi? Gimana kalo kakak cantik pulang? Pasti nanti kakak cantik nyariin nana" ujar nana.

Keisha menatap penuh sesal ke arah nana lalu menoleh ke arah suaminya.

Kenzo mengangguk seakan paham apa yang ada di pikiran keisha. Kenzo pun berlutut di hadapan nana dan mengusap kepalanya.

"Nana sayang, kita pergi sebentar aja kok... Nanti kalo kakak cantiknya pulang, mom nayla bakal minta kakak cantik datang buat jemput kamu kesini lagi" jelas kenzo.

Kenzo yang titisan kulkas pun selalu luluh di hadapan anak dan istrinya. Meskipun begitu ia tak terlalu posesif seperti papi El ataupun pendiam seperti Alvaro.

"Ayah bener kan? Kakak cantik bakal jemput nana buat kesini lagi"

Kenzo mengangguk dengan yakin. Nana pun setuju untuk ikut pulang kembali ke singapura.

"NANA!"

Nana menoleh ke arah sumber suara dan mendapati mara yang tengah berlari ke arahnya, di susul bara dan azka beserta orang tua bara dan mara yang berjalan di belakang.

Mara berlari kencang dan memeluk nana dengan erat.

"Loh kalian kesini?" kaget keisha.

Lyra mengangguk.
"Iya kak, soalnya anak-anak pengen ketemu sama nana"

"Apalagi azka tuh, dia baru aja kehilangan kakaknya dan sekarang gadis kecil kesayangannya juga mau pergi" bisik ryan menatap penuh prihatin ke arah azka.

Kenzo dan keisha ikut menatap ke arah azka di sana yang tampak seperti mayat hidup namun dengan senyuman paksa di wajahnya.

"Kamu kenapa pergi? Katanya kamu bakal sekolah di sini aja bareng mara" tanya mara.

Nana menggeleng.
"Nana gak bisa sekolah di sini, soalnya kakak cantiknya gak ada... Nanti kalo kakak cantiknya pulang, nana bakal di jemput lagi buat kesini"

"Tapi kan, kak azel gak bisa pulang lagi" ujar bara.

Nana menoleh ke arah bara dan berbalik menatap ayahnya.
"Kata ayah, kakak cantik bakal dateng kok"

Kenzo mengangguk.

Lyra dan ryan (orang tua bara dan mara) menatap bingung ke arah kenzo.

"Tapi kan--" ucapan bara terpotong.

"Iya! Kakak cantik bakal dateng" ujar azka.

Bara menatap bingung ke arah azka.

"Nana yakin! Kakak cantik bakal dateng, azka percaya kan sama nana?"

Azka mengangguk.
"Percaya"

"Semoga aja" batin azka.

Nana tersenyum bahagia.
"Kalo gitu nana pamit ya! Kita pasti bakal ketemu lagi kok, janji!"

"Bener ya, janji!" mara mengacungkan kelingkingnya ke arah nana. Nana pun menautkan kelingkingnya dengan kelingking mara dan mereka pun saling berpelukan.

"Nana pergi yaa... dadaahhh!" nana melambaikan tangan ke arah mereka dan

Baru beberapa langkah nana berjalan, nana menoleh kembali ke arah ketiga temannya dan melihat azka yang sudah membalikkan badannya bersiap untuk pergi.

Nana melepaskan genggaman tangan kenzo dan berlari menuju azka.

Grep
"Maaf ya azka nana gak bisa nemenin azka, nana janji gak bakal lupain azka! Azka jangan sedih lagi"

Lyra dan ryan menutup mulut mereka dengan tak percaya. Bahkan bara dan mara sampai menganga lebar.

Azka tekejut menatap tangan nana yang melingkar di perutnya.
"Azka pengen nana tetap di sini"

"Nana janji bakal datang lagi! Setelah itu nana bakal bikin azka tersenyum dan gak sedih-sedih lagi"

Azka terkekeh kecil kemudian raut wajahnya kembali sedih saat nana melepaskan pekukannya.

"Nana janji azka!" itulah ucapan terakhir yang dapat azka dengar sebelum akhirnya ia tak bisa mendengar suara manis itu lagi.

"Dan saat nana pulang nanti, aku akan membuat kisah baru untuk kita, aku janji!" batin azka.

"Ayo pulang azka!" ajak lyra.

Azka mengangguk lesu.
"Iya aunty"

Bara merangkul bahu azka dan mereka pun berjalan beriringan keluar dari area bandara.

Dark Princess (End) Onde histórias criam vida. Descubra agora