Namun ternyata tidak.

Tidak seperti yang ia bayangkan.

"Apaan? Aku tidak butuh perhatian siapa-siapa!"

Hari itu, Yeji menangis di ruang latihan mereka. Ryujin mencoba menenangkan Yeji namun tidak berhasil, dia melirik Hyunjin dan Felix yang tidak tau harus berbuat apa. Yeji benar-benar menangis sesegukan. Hyunjin jadi melangkah maju dan mengusap kepala gadis itu.

"Jangan sentuh!!"teriak Yeji.

Ya, Yeji sangat marah hari ini. Pasalnya, mereka lupa bahwa ulang tahun Yeji sudah lewat seminggu yang lalu. Tidak ada yang mengucapkan, tidak ada yang sadar. Yeji sengaja diam, karena ya siapa yang mau mengatakan dia ulang tahun? Yeji pikir itu karena Hyunjin dan Felix sibuk mempersiapkan debut, Ryujin juga sibuk syuting dengan BTS. Tapi hari ini puncak kekesalannya, karena masalah sepele tapi pemantik dari apa yang dia pendam selama ini, Hyunjin harusnya menjemput Yeji di stasiun namun pria itu tidak muncul karena dia tertidur, kelelahan latihan hingga dini hari.

"Yeji maaf, aku tidak bermaksud mengabaikanmu,"Hyunjin masih mencoba membujuk Yeji.

"Ah omong kosong! Pintar sekali mulutmu bicara Hwang Hyunjin. Aku benci denganmu!"

Oh Hwang Yeji, ada apa denganmu sebenarnya? Batin Hyunjin.


I think I know you but I don't, you have a sweet aftertaste

Harsh words mean nothing to me


"Yeji sebenarnya kenapa?"tanya Felix bingung.

"Hyunjin...Felix...,"ucap Ryujin akhirnya.

"Kenapa?"tanya Hyunjin yang sudah cukup pusing untuk meminta maaf pada Yeji. Apalagi dia tidak tahan melihat Yeji menangis.

Yeji yang masih menangis tentu tidak melihat gerakan mulut Ryujin pada kedua pria di hadapannya.

"Kita lupa ulang tahunnya minggu lalu,"ucap Ryujin tanpa suara, Hyunjin membulatkan matanya. Apalagi Felix. Hyunjin menepuk dahinya. Benar-benar, salah satu tanggal yang ia tunggu dalam setahun, bisa ia lupakan karena persiapan debut.

"Yeji, ikut aku yuk,"Hyunjin menarik tangan Yeji dan menundukkan kepalanya untuk melihat wajah Yeji.

"Sudah kubilang pergi!!"teriak Yeji.

"Yejiii...sekali ini saja ya?"Hyunjin berusaha keras membujuk Yeji.

"Iya Ji, maafin aja Ji. Sekali ini aja, terakhir kali kami bikin kamu kesal,"kata Felix.

"Iya Ji, yuk pergi yuk,"Ryujin juga memegang tangan Yeji.

Yeji sebenarnya masih kesal tapi karena teman-temannya mengatakan hal itu akhirnya Yeji menurut. Mereka berempat lalu pergi mengikuti Hyunjin. Saat Yeji lengah, Hyunjin menginstruksikan sesuatu pada Ryujin.

"Nah yuk nyanyi lagu apa pun yang kamu mau,"Hyunjin menyerahkan mic pada Yeji. Ya, mereka sekarang di karaoke room.

"Aku mau nyanyi teriak-teriak nih Hyunjin. Aku kesal padamu!"geram Yeji.

"Iya iya, bebas deh Queen,"kata Hyunjin yang biasanya protes kalau Yeji nyanyi teriak-teriak. Hyunjin memberikan sinyal pada Ryujin.

"Eh aku ke toilet dulu ya,"Ryujin keluar, sengaja kabur saat Yeji mulai menyanyi karena kalau tidak, gadis itu akan mengikutinya.

"How did we get here? Well, I used to know you so well, yeah. How did we get here? Well, I think I know!!!"Yeji menyanyikan lagu Decode dengan segenap hati saat tiba-tiba lampu disko ruangan itu dimatikan. Lalu dari luar Ryujin masuk dengan membawa kue dengan lilin yang sudah dihidupkan.

About Us 1 (2Hwang)Kde žijí příběhy. Začni objevovat